Rondeaktual.com – Oleh Makawaru da Chunha
Berita duka mendalam. Legenda tinju Benny Manufandu tutup usia di RS TNI AL Doktor Raden Gandhi, Biak, Minggu, 21 Agustus 2022, pukul 06.00 WIT, karena sakit.
Benny Manufandu, antara lain, ikut mewakili Irian Jaya di PON VII Surabaya, Jawa Timur, September 1969. Ia seangkatan dengan mendiang Carol Renwarin, Agus Maay dan Simon Rumkabu.
Meski sudah gantung sarung tinju, tapi lantaran kecintaan terhadap tinju Benny Manufandu rela mengenakan kembali sarung tinju, ketika didaulat tampil kontra Zeth Morin di partai eksebisi pembukaan Cabor Tinju PON XX Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, 5 Oktober 2021.
Dua petinju legendaris Irian Jaya era 1960-1970-an, Benny Manufandu dan Zeth Morin, akhirnya naik ring lagi. Keduanya adu jotos selama dua ronde. Tampil berkelas dan menghibur.
Namun demikian, keputusan wasit/hakim dua petinju old crack ini dinyatakan seri atau draw.
Di usia 71 tahun, Benny Manufandu masih memukau di atas ring, dengan gaya boxer murni. Enteng dan enak ditonton. Ia menari-nari di atas ring, foot work lincah, daya hindar cepat atau weaving dan ducking, doble cover rapi dan jab dan straight keras mendarat di wajah Zeth Morin. Semua berdecak kagum.
“Sa minta tambah ronde, tapi dong hanya kasih dua ronde, padahal sa masih kuat berdiri,” ujar Benny Manufandu, usia laga.
Di Panpel Cabor Tinju PON XX Papua 2021 lalu, Benny Manufandu bertugas di bagian Kontrol Peralatan atau Equipment Control. Seorang petinju dinyatakan layak naik ring atau tidak mesti melewati equipment control.
Tak pelak, Panpel Cabor Tinju PON XX Papua 2021 disebut-sebut terbaik selama PON maupun Kejurnas Tinju di seluruh Tanah Air. Keberhasilan ini antara lain berkat sentuhan Benny Manufandu.
Sebagian hidup Benny Manufandu praktis didedikasikan untuk tinju, mulai dari petinju, coach, wasit/hakim dan Anggota Komisi Hakim Pengprov Pertina Papua masa bakti 2020-2024.
Mendengar kabar Benny Manufandu kembali ke alam baka, sejumlah teman, mitra kerja dan tokoh tinju Papua menyampaikan belangsungkawa dan merasa kehilangan berpulangnya seorang tokoh tinju Irian Jaya.
Ketua Umum Pengkot Pertina Jayapura, Wellem Kayoi mengatakan Pengkot Pertina Jayapura beserta Wasit/Hakim menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara terkasih Benny Manufandu.
“Semoga arwahnya di terima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan,” ucap Willem Kayoi.
Penasehat Teknis Pengkot Pertina Jayapura, Alfred Kayoi menyampaikan Benny Manufandu adalah tokoh tinju Irian Jaya, yang cukup banyak berjasa dalam pembinaan tinju di Bumi Cenderawasih.
“Selamat jalan sang legenda. Semoga engkau mendapat tempat yang layak sesuai amal ibadahnya di sisi sang penciptanya,” terang Alfred Kayoi.
Alfred Kayoi pun mengenang kerja tim bersama Benny Manufandu, ketika bertugas sebagai wasit/hakim di Kejurda Pangdam Cup 1980-an di Fakfak. Di era 1980-an adalah masa jayanya Benny Manufandu.
Menurut Wasit/Hakim Bintang 1 AIBA ini, dalam setiap even tinju almarhum memiliki gaya kepemimpinan bagus, tenang, tegas, enjoy dan suka memberi motivasi kepada teman-teman yang ada masalah seakan-akan tak ada beban.
“Sio, Benny Manufandu kenangan tak terlupakan di Fakfak,” kata Alfred Kayoi.
Pelatih Agus Jaya Boxing Camp, Agus Maay menyampaikan turut berduka cita yang mendalam.
“Kami keluarga besar Agus Jaya Boxing menyampaikan turut berduka cita. Kiranya Tuhan Yesus memberikan kekuatan dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujar Agus Maay.
“Sioo Syowi Mansar Benny Manufandu. Selamat jalan bersama para kudus Tete,” ucap Wasit Pengkot Pertina Jayapura, Juliana Wambrauw.
Ketua Komisi Teknik Pengkot Pertina Jayapura, Rosario Renwarin menyampaikan kenangan bersama almarhum.
“Senang bisa kenal sosok periang dan luar biasa dalam lembar kehidupan saya secara pribadi. Almarhum punya teknik dan strategi tinju yang luar biasa, dan jadi contoh bagi para petinju muda,” tukasnya.
“Beristirahatlah dalam damai Tuhan. Rest in Peace Bapak Benny Manufandu,” ungkap Rosario. (Makawaru de Chunha)