Rondeaktual.com
Juara dunia kelas menengah yang masih berkuasa Gennadiy Golovkin (Kazakhstan, 42-1-1, 37 KO) tidak akan melupakan kontroversi tes narkoba yang melibatkan Saul “Canelo” Alvarez (Meksiko, 57-2-1, 39 KO).
Golovkin mengaku telah menemukan kelemahan terbesar dalam hidup Canelo. Kelemahan itu adalah arogansi dan kesombongan.
Golovkin dan Canelo dijadwalkan bertanding pada bulan Mei 2018. Pertarungan itu dibatalkan dan akhirnya diundur ke bulan September, setelah Canelo dinyatakan positif menggunakan zat terlarang Clenbuterol. Canelo diskors selama enam bulan.
Golovkin, bagaimanapun, percaya bahwa pelanggaran itu tidak boleh diabaikan.
“Saya tidak berpikir ini bisa dilupakan,” kata Golovkin kepada NY Daily News, dikutip dari Boxingscene.com. “Beberapa orang datang untuk berdamai dengan situasi itu. Beberapa orang tidak ingin terus memikirkannya. Beberapa mengalihkan pandangan mereka darinya.”
Pada tahun 2017, Golovkin-Canelo bertanding dua belas ronde, yang berakhir imbang berbau kontroversial.
Dalam tanding ulang, Canelo yang biasa-biasa saja selama dua belas ronde, diumumkan sebagai pemenang mayoritas.
Golovkin-Canelo III akan berlangsung Sabtu malam, 17 September 2022. Ini merupakan trilogy yang ditunggu. Canelo akan berada di dalam ring sebagai juara dunia kelas menengah WBA, WBC, IBF, WBO. Golovkin datang sebagai penantang. Golovkin naik satu kelas.
“[Canelo] tidak mengganggu saya sama sekali, tetapi ketika seseorang memiliki banyak sifat buruk, sifat yang menghalangi dia menjalani kehidupan normal,” kata Golovkin, “Itu mengganggunya. Itu yang kita lihat sekarang.”
“Dalam pertarungan terakhirnya, KO tidak diperlukan [untuk mengalahkannya],” kata Golovkin. “Sangat menggembirakan bahwa para hakim tidak lagi setia kepada Canelo. Mereka tidak merasakan beban citranya ini.” (Finon Manullang / Sumber: Boxingscene.com)