Rondeaktual.com, ditulis oleh Finon Manullang – Ini bukan judi. Bukan pula suap. Tetapi demi meraup uang besar, Christina Hammer dan Claressa Shields harus sama-sama memenangkan pertandingan mereka pada hari Jumat (22/6/2018). Tidak boleh ada yang kalah.
Christina Hammer (Jerman berdarah Kazakhstan) adalah pemegang gelar juara dunia perempuan kelas menengah WBO dan WBC. Sementara, juara kelas menengah dua kali olimpiade (London dan Rio de Janeiro) Claressa Shield (Amerika Serikat) menyandang gelar juara dunia perempuan kelas menengah super WBC dan IBF. Shields memutuskan turun ke kelas menengah dan itu bagus sebagai jalan mengejar target pertarungan besar melawan Hammer.
Kelas menengah adalah 72.575 kilogram dan kelas menengah super 76.204 kilogram. Berat badan tinju laki dan perempuan di seluruh dunia berlaku sama. Hanya panjang ronde beda, antara 12 dan 10. Kejuaraaan dunia laki 12 ronde dan kejuaraan dunia perempuan 10 ronde.
SHIELDS (KIRI) DAN HAMMER. (FOTO: ASSOCIATED PRESS)
Hammer, 27 tahun, cantik dan mewah, akan mempertahankan gelar melawan Tori Nelson (Amerika Serikat), yang umurnya sudah 41 tahun. Pertarungan dijadwalkan di Massonic Temple, Detroit, Amerika Serikat, Jumat, 22 Juni 2018. Ini merupakan partai utama kedua siaran langsung Showtime. Hammer sekarang menyimpan rekor bersih tak terkalahkan 22-0-0, 10 KO. Rekor Nelson 17-1-3, 2 KO.
Hammer telah dibawa ke pegunungan Austria untuk latihan yang ketat. Dikutip dari Fightnews.com beberapa waktu lalu, dia bersama tim berada di Austria, tinggal di suatu tempat di pegunungan yang ketinggiannya sekitar 5000 kaki.
Bagi Hammer, itu sungguh menakjubkan. Alam dan pegunungan mengilhami dirinya dan memberi kekuatan. “Sangat nyaman untuk melakukan perjalanan dan pergi ke gym tinju karena semuanya terletak dalam cara yang nyaman,” kata Hammer, yang sekarang sudah tidak lagi melakukan persiapan berat. Pertandingan tinggal empat hari lagi.
Shields, 23 tahun dan juara olimiade termuda cabor tinju, akan menghadapi Hanna Gabriels (Costa Rica) berusia 35 tahun. Shields merebut medali emas olimpiade pada usia 17 tahun. Dia satu-satunya petinju yang mampu menyumbang medali emas untuk negaranya, Amerika Serikat.
Sheilds-Gabriels akan bertarung untuk mengisi gelar lowong kelas menengah WBA dan IBF. Tempatnya sama, yaitu di atas ring ketika Hammer-Nelson bertarung di Massonic Temple, Detroit, Amerika Serikat, Jumat, 22 Juni 2018. Shields mencatat rekor 5-0-0, 2 KO dan Gabriels 18-1-1, 11 KO. Partaai ini ditempatkan sebagai partai utama Showtime Boxing Special Edition.
HARUS MENANG
Hammer dan Shields harus memenangkan pertandingan. Mengapa harus? Bila salah satu kalah, maka terhapus kemungkinan pertarung besar yang ditunggu-tunggu. Promotor sedang merancang pertandingan untuk mencari satu juara dunia perempuan kelas menengah dan itu harus diperankan oleh dua bintang tinju perempuan; Hammer dan Shields. Hanya pertarungan Hammer versus Shields yang dianggap mampu mengangkat popularitas pertandingan. Hanya Hammer-Shields yang mampu meraup tumpukan dolar.
Bagi Shields, Hammer seorang perempuan yang punya pengalaman panjang di ring pro. Tetapi, dua kali memenangkan medali emas olimpiade juga merupakan pengalaman yang luar biasa. Shileds merasa Hammer takut untuk jujur. “Dia lebih khawatir tentang aku daripada aku tentang dia,” kata Shields.
Hammer, 27 tahun dan seorang model berani tampil terbuka, adalah juara dunia selama 7 tahun tanpa putus. Tak diragukaan lagi, dia disebut-sebut bakal lawan yang hebat bagi Shields. Hammer yang cantik, tinggi dan besar, adalah perempuan Jerman naturalisasi kelahiran Novadolinka, Kazakhstan.
Tidak dibahas bagaimana jika Hammer dan Shields sama-sama menderita kekalahan. Bagaimana bila Nelson dan Grabriels sama-sama memenangkan pertanding. Apakah keduanya pantas didorong untuk perebutan gelar dunia sejati kelas menengah WBA, WBC, IBF, WBO?
Promotor, demi tujuan uang, tidak mengharap terjadi laga Nelson-Gabriels. Promotor hanya menginginkan duel Hammer-Sheilds terwujud. Bukan yang lain.
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridaya, Jawa Barat