Rondeaktual.com
Southpaw Indonesia, Tibo Monabesa sudah dua hari di Dubai, Uni Emirat Arab. Tragisnya, Tibo batal naik ring tanpa uang kompensasi. Tibo seharusnya bertanding melawan petinju Australia, Alex, di Motospace Dubai Investment Park Dubai, Sabtu, 17 Desember 2022.
Tibo-Alex sudah diatur untuk WBC internasional dalam partai tambahan kelas berat dua belas ronde antara petinju Jerman, mantan juara WBA Mahmoud Charr (sebelumnya Manuel Charr) melawan petinju Australia, mantan juara WBA Lucas Browne. Pertandingan dibatalkan setelah muncul masalah.
Tibo Monabesa adalah petinju kidal light weight yang pernah berkali-kali memenangkan pertandingan melawan petinju Filipina. Tibo terakhir bertarung sepuluh ronde melawan Jayson Vayson (Filipina) di Holywings Gatot Subroto, Jakarta, Minggu, 27 Februari 2022.
Semua rencana pertandingan di Dubai dalam partai heavyweight Charr-Browne di atas tagihan dibatalkan oleh komisi Tinju Profesional Timur Tengah (The Middle East Professional Boxing (MEPB). Semua pihak yang terlibat diberitahu bahwa pertandingan yang dijadwalkan berlangsung besok di Dubai, Uni Emirat Arab, tidak bisa diteruskan. Promotor yang terdaftar, Iconic Promotions Dubai gagal memenuhi standar dasar.
“Kami MEPB telah memutuskan untuk mencabut sanksi yang diberikan untuk acara 17 Desember 2022 di Dubai, UEA,” kata komisi tersebut kepada semua peserta acara melalui email resmi.
Bagaimana nasib Tibo Monabesa di Dubai, berikut keterangan pelatih dan manajer Tibo, Armin Tan kepada Rondeaktual.com, Jumat malam, 16 Desember 2022:
“Promotornya bermasalah. Seluruh pertandingan dibatalkan, termasuk main event kelas berat Charr melawan Browne. Kejadian ini sama sekali tidak terduga. Ini sangat memalukan. Kami (Tibo, Armin Tan, dan matchmaker internasional dari Finlandia, Nikko Martinen) sudah mau masuk tiga hari di Dubai. Tidak ada uang karena tidak ada kompensasi. Untung saya pegang uang, sehingga semua biaya hidup selama di Dubai bisa saya atasi. Bayar sendiri. Seandainya tidak pegang uang, tidak tahu lagi bagaimana nasib petinju Indonesia di Dubai.”
Ditanya tentang uang panjar 30% dari bayaran petinju, Armin Tan, yang juga promotor berlisensi internasional menjawab, di luar negeri tidak ada istilah uang panjar 30%. Hanya manajer tinju di Indonesia saja yang selalu berambisi mengejar uang panjar.
“Kami benar-benar merasa dibohongi. Pertandingan batal. Tidak ada kompensasi. Tetapi, saya tetap semangat dan kami masih bisa memanfaatkan kejadian memalukan ini dengan cara jalan-jalan di Dubai,” kata Armin Tan.
Komisi Tinju Profesional Timur Tengah menilai bahwa cara promotor dalam menangani pertandingan telah merusak niat baik olahraga. Sejumlah keluhan berdatangan. “Tidak ada tempat yang layak yang diamankan atau izin pemerintah yang diberikan sampai saat ini,” kata komisi, dikutip dari Boxingscene.com. (Finon Manullang)
Waaach…repot kalau kjadian seperti itu… pengalaman berharga niii…ckckckckck….♂️