Rondeaktual.com
Sedih mengabarkan berita duka yang mendalam atas meninggalnya legenda tinju Jawa Timur, Bapak Luluk Uswahir, 74 tahun.
Luluk Uswahir merupakan mantan juara Indonesia kelas ringan yunior tahun 70-an. Luluk meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor di Surabaya, Selasa, 31 Januari 2023, sekitar pukul 19.00.
Rondeaktual.com menerima berita duka dari sesepuh tinju Jawa Timur, Koesnandar. “Kita baru saja kehilangan seorang juara yang hebat di masa hidupnya. Saudara Luluk Uswahir telah tiada,” kata Koesnandar, yang sudah berusia 80 tahun.
Diceritakan oleh Koesnandar, sebelum meninggal dunia, Luluk Uswahir datang ke rumah Kosnandar di Aloha.
“Luluk membawa susu sapi. Kita minum berdua. Setelah itu Luluk nelpon aku, bilang mau datang lagi ke rumah bersama Karel Salmon dan Hendrik Salmon. Karel dan Hendrik sudah tiba di rumah saya, tapi Luluk belum. Kita tunggu sampai siang, tahu-tahu dapat kabar kalau Luluk Uswahir masuk rumah sakit Karangmenjanagan, Surabaya,” kata Koesnandar.
Masih menurut cerita Koesnandar, ketika Luluk hendak ke Aloha, tiba-tiba menabrak pintu mobil yang dibuka. Tidak bisa menghindari pintu mobil, sepeda motor yang dikendarai Luluk Uswahir menabrak pintu mobil yang membuatnya tergeletak di tengah jalan dan tidak sadarkan diri.
Luluk segera dibawa ke rumah sakit daerah di Karangmenjangan. “Tadi malam sekitar pukul tujuh, Luluk Uswahir menjalani operasi sampai pukul dua dini hari. Tidak sadarkan diri. Tetap koma. Akhirnya, malam ini sekitar pukul tujuh, datang berita duka bahwa sahabat kita Luluk Uswahir telah meninggal dunia.”
Menurut Koesnandar, jenazah akan dikebumikan di Surabaya, Rabu, 1 Februari 2023. Koesnandar tidak bisa menjelaskan bagaimana sikap keluarga atas musibah tabrakan ini.
Luluk Uswahir, di masa mudanya, adalah petinju Taman Tirta Surabaya dan pernah berlatih di Spir Boxing Camp Surabaya, milik pelatih Koesnandar.
Beberapa tahun yang silam, Luluk Uswahir, mantan juara Indonesia kelas ringan yunior, pindah ke Ponorogo.
Luluk menggantungkan sarung tinju setelah frustasi akibat arogansi badan tinju yang seenaknya mencopot gelar juara kelas ringan yunior milik Luluk Uswahir.
Setelah menggantungkan sarung tinju di usia hampir 32 tahun, Luluk membuka toko jual kaset di Surabaya. Tahun terakhir Luluk pindah dan menetap di Ponorogo, Jawa Timur. Ia sempat menjadi tuan rumah pertemuan Jawa Timur, yang akan berlangsung di Ponorogo, Minggu, 7 April 2019.
Para mantan petinju Jawa Timur, seperti legenda Monod, Agus Ekajaya dan yang lain, menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
Luluk Uswahir telah tiada. Nama dan karyamu akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda tinju Jawa Timur.
Selamat jalan, Bapak Luluk Uswahir. Semoga mendapat tempat yang indah. (Finon Manullang)