Rondeaktual.com
Duet baru penata tanding Egy-Lado Promotion (Egy Rozten dan Syaripudin Lado) telah menyusun partai Street Boxing Polda Metro Jaya. Menampilkan mantan juara dunia dalam pertandingan versi sparring wajib pelindung kepala. Dihelat di lokasi tinju favorit, yaitu Sasana Tinju KPJ Bulungan, Jakarta Selatan, Minggu, 26 Februari 2023.
“Street Boxing Polda Metro Jaya adalah pertandingan tinju dalam bentuk sparring, seperti di Kemayoran, bulan lalu. Ini untuk komunitas tinju antarmember dan para mantan petinju profesional,” kata Egy Rozten, yang mendapat kepercayaan penuh dalam menyelenggarakan Street Boxing Polda Metro Jaya.
Seluruh pertunjukkan akan diawasi wasit/hakim dari komunitas tinju, yaitu Cawakim KBTI. Cawakim KBTI adalah akronim dari Calon Wasit/hakim Keluarga Besar Tinju Indonesia.
Agar acaranya kuat dan bisa menarik perhatian masyarakat, Egy-Lado kembali menampilkan mantan juara dunia IBF dan WBA kelas terbang mini Mohamad Rachman.
Pada pertandingan komunitas tinju Piala Kapolda Metro Jaya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Januari 2023, Egy-Lado bersama panitia Kompol Akasa Rambing, menampilkan Mohamad Rachman melawan Hendrik Barongsay dalam versi ekshibisi tiga ronde kali dua menit memakai pelindung kepala.
Acara tersebut dihadiri Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, yang datang lebih awal. Fadil tidak melihat seluruh pertandingan tinju karena harus keliling ke acara lainnya, yang digelar secara bersamaan di Kemayoran.
“Untuk Street Boxing hari Minggu, penggemar dapat melihat aksi legenda tinju kita M Rachman. Beliau akan menghadapi anak muda yang berbakat dalam tinju bernama Dedy Saputra,” Egy Rozten menjelaskan. Pertandingan diatur untuk kelas bantam tiga ronde.
Partai pertama mulai pukul 10.00. Sebelum gelap, atau sekitar pukul 17.30, Street Boxing Polda Metro Jaya sudah tutup. Tidak akan terjadi seperti di Kemayoran, tutup hingga pukul delapan malam, ketika langit Jakarta sudah gelap.
Kali ini, panitia akan lebih tertib dan berani menentukan peserta yang hendak memperlihatkan kemampuan bertinjunya di atas ring. Beda dengan pertandingan sebelumnya, di mana peserta baru sampai berani menggertak penyelenggara agar dirinya ditandingkan. (Finon Manullang)