Rondeaktual.com
Tidak terasa rupanya, pertandingan tinju SEA Games XXXII Kamboja telah memasuki hari ke-7, yang menampilkan 16 petinju dibagi menjadi 8 partai final pertama. Tanpa medali emas di Convention Center Chroy Changvar, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu, 13 Mei 2023.
Final kedua, atau pertandingan terakhir seluruh cabor tinju SEA Games, akan diteruskan ditempat yang sama, Minggu, 14 Mei 2023. Kepulangan adalah Senin, 15 Mei 2023.
Hari ini, Sabtu, harapan medali emas SEA Games hilang. Dua petinju Indonesia yang bertanding di final kelas bulu dan final kelas penjelajah menderita kekalahan.
Besok, dalam final terakhir, masih ada tiga harapan Indonesia untuk mendulang medali emas melalui tangan: Dio Koebanu kelas minimum, Aldoms Suguro kelas bantam, dan Ratna Sari Devi kelas bulu putri.
ASRIUDIN TAPALAOLA
Final kelas bulu, 57 kilogram, Ian Clark Pedres Bautista (Filipina) yang bertanding dari sudut merah, berhasil mengatur jarak pukul yang baik untuk mengalahkan Asriudin Tapalaola (Indonesia). Asriudin menuju ring bersama pelatih Barbaro, Darman Hutauruk, dan Kusdiyono berjalan paling belakang.
Sejak ronde pertama, Asriudin terus berusaha menutup kelemahan pertahanannya. Dengan gaya kidalnya yang serba tanggung, Asriudin melakukan serangan balik, melepaskan dua sampai empat pukulan.
Tetapi, lawan memang beda. Bautista lebih cepat, lebih kuat dan lebih banyak melepaskan pukulan bersih.
Sebelum pertandingan ditutup dan ketika Asriudin masih bisa mengimbangi lawan, tiba-tiba wasit menghentikan pertandingan kemudian memberikan hitungan sampai delapan kepada petinju Indonesia.
Itu salah satu yang membuat Asriudin kehilangan kesempatan untuk memberikan yang terbaik. Petinju asal Pertina DKI Jakarta itu harus puas dengan medali perak kelas bulu. Ini adalah medali pertama Asriudin dari arena SEA Games.
Kelas penjelajah, 86 kilogram, Jakkapong Yomkhot (Thailand) dari sudut biru, mengejutkan Michael Muskita (Indonesia) dari sudut merah.
“Sampai ronde kedua masih berimbang. Pada ronde ketiga, ketika sedang in fight, Muskita kena hitung pula,” kata Jhonny Kasiran, seorang pelatih tinju yang dihubungi ke arena pertandingan di Phnom Penh. (Finon Manullang / Foto: Dok)