Rondeaktual.com
Akhirnya, seluruh pertandingan tinju SEA Games XXXII/2023 Kamboja tuntas juga. Apa boleh buat dan tidak usah bersedih, dari lima petinju Indonesia yang bertanding dalam final (dua final hari Sabtu) ditutup tanpa medali emas. Pertandingan final terakhir berlangsung di Convention Center Chroy Changvar, Phnom Penh, Kamboja, Minggu, 14 Mei 2023.
Dari sebelas yang bertanding, Indonesia harus puas dengan medali emas-perak-perunggu 0-5-3. Tiga petinju gagal medali.
Kemarin, Sabtu, 13 Mei 2023, dua petinju Indonesia –Asriudin Tapalalola dan Maikhel Muskita—yang bertandig di final, gagal menyumbang medali emas.
Hari ini, Minggu, 14 Mei 2023, tiga petinju Indonesia –Dio Koebanu, Aldoms Suguro, dan Ratna Sari Devi—yang bertanding di final terakhir, gagal menyumbang medali emas.
DIO KOEBANU
Final kelas minimum, 48 kilogram: Natthaphong Thuamcharoen (Thailand) memutus habis harapan muda Indonesia, Dio Koebantu.
Sepanjang tiga ronde penuh aksi tukar-menukar pukulan yang enak ditonton, Thuamcharoen melakukan serangan cepat dan tepat mengenai sasaran.
Sementara, Koebanu di ronde terakhir mencoa merebut ronde dengan melepaskan upper cut kanan maupun long hook kiri yang bagus dan mendarat di tubuh lawan.
Tetapi, Koebanu sudah terlambat untuk mengejar angka. Pertarungan yang sangat mendebarkan ini tak cukup bagi Koebanu untuk memenangkan medali emas. Petinju Thailand langsung mengangkat tangan kananya, sebelum ring announcer mengumumkan nama pemenang. Koebanu, yang memiliki harapan emas di hari mendatang, harus puas dengan perolehan medali perak.
ALDOMS SUGURO
Final kelas bantam, 54 kilogram: Carlo Cano Paalam (Filipina) dari sudut merah mengalahkan andalan Indonesia, Aldoms Suguro.
Paalam memenangkan medali emas melalui 30-27, 30-27, 30-27, 30-27, 30-27. Sepanjang tiga ronde, tidak akan yang lepas dan Paalam, yang terlihat sangat kedodoran di ronde terakhir ketika Suguro mengurungnya di sudut merah.
Namun, dengan kaki yang enteng bergerak ke kiri dan ke kanan dan dengan tangan yang sengaja diturunkan, tetap tak tergoyahkan. Paalam juga harus dengan sengaja merangkul tubuh Suguro sampai lima kali di ronde terakhir, untuk menghindari hal yang lebih buruk.
RATNA SARI DEVI
Final kelas bulu, 57 kilogram, putri: Nesthy Alcayde Petecio (Filipina) bertanding dari sudut merah) dan secara telak mengalahkan harapan Indonesia, Ratna Sari Devi.
Sepanjang tiga ronde, Patecio yang merupakan pemegang medali perak Olimpiade Tokyo 2021, sangat mendominasi pertandingan. Serangan mendadat yang sering datang dari tangan kirinya tidak dapat dihindari Ratna Sari Devi.
Meski kalah sepanjang ronde dan sekali mendapat hitungan dari wasit, Ratna Sari Devi bertarung bersih tanpa pelanggaran dan itu menjadi catatan special pada penampilan finalnya yang hebat hari ini.
Sementara, Petacio yang merupakan petinju kelas olimpiade, berkali-kali melakukan peranggaran dengan memukul terlalu rendah sampai tiga kali, memukul dengan sarung tinju terbuka, dan membalikkan tubuh. Petinju kidal ini sampai empat kali mendapat peringatan pada ronde kedua dan ketiga.
11 PETINJU INDONESIA
1. Dio Koebanu (Nusa Tenggara Timur, kelas minimum), medali perak.
2. Ingatan Ilahi (Riau, kelas terbang), gagal medali.
3. Aldoms Suguro (DKI Jakarta, kelas bantam), medali perak.
4. Asriudin Tapalaola (DKI Jakarta, kelas bulu), medali perak.
5. Fido Masoara (DKI Jakarta, kelas ringan), gagal medali.
6. Farrand Papendang (Sulawesi Utara, kelas welter ringan), medali perunggu.
7. Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara, kelas menengah ringan), medali perunggu.
8. Maikel Muskita (Jawa Barat, kelas penjelajah), medali perak.
9. Novita Sinadia (DKI Jakarta, kelas bantam putri), medali perunggu.
10. Ratna Sari Devi (DKI Jakarta, kelas bulu putri), medali perak.
11. Huswatun Hasanah (Nusa Tenggara Barat, kelas welter ringan putri), gagal medali.
4 OFISIAL: Barbaro Fernadez (Kuba, pelatih), Darman Hutauruk (Riau, pelatih), Kusdiyono (Jawa Barat, pelatih), Puspa Aprilia (Jawa Tengah, pelatih), Hengky Silatang (PP Pertina, manajer).