Rondeaktual.com
Perjalanan Tinju Indonesia adalah sebuah buku, karya Finon Manullang. Telah terbit dan telah beredar ke mana-mana dengan cara dibeli.
Sebuah buku –ganti biaya cetak—Rp 100.000 plus ongkir. Boleh order melalui WA 0813 1512 4620. Buku segera dikirim.
Ke Papua misalnya, ke alamat mantan petinju nasional Sonny Arwam di Jayapura, telah membeli sebuah buku termasuk membayar ongkir total Rp 238.000.
Ke Aceh, ke alamat pelatih senior Dien Jauhari di Kecamatan Baiturrahman, telah membeli sebuah buku dan membayar ongkir total Rp 168.000.
Untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, dapat menghubungi promotor Suprapto David.
Untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, bisa menghubungi mantan juara Indonesia kelas bantam, Agus Ekajaya..
Ukuran buku 15 x 21 sentimeter dan 210 halaman, merupakan bagian dari liputan tinju selama bertahun-tahun. Dari kota ke kota, sepanjang 42 tahun tanpa putus.
Penulis memulainya dari pertandingan kejuaraan dunia WBC kelas welter yunior antara juara Saoul Mamby (Amerika Serikat) versus penantang Thomas Americo (Indonesia) di tempat yang sangat ikonik, Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 1981.
Mamby-Americo merupakan pertandingan tinju yang sangat bersejarah bagi olahraga Indonesia. Itu kejuaraan dunia pertama dan satu-satunya kejuaraan dunia WBC yang pernah berlangsung di Indonesia. Sampai sekarang.
Setelah Mamby-Americo, penulis melengkapi isi buku dengan berbagai peristiwa, yang boleh jadi sudah terlupakan. Dari tahun ke tahun, tersaji dengan indah. Sungguh menakjubkan.
Pertandingan terakhir di Auditorium GOR Otista, Jakarta Timur, 17 Maret 2023, juga masuk dalam buku ini. Buku yang sangat bersejarah.
Takdir telah membawa penulis hidup menulis untuk tinju. Secara konsisten mempertahankan spesialisasi olahraga tinju. Selama lebih 42 tahun tetap setia menulis untuk tinju.
Ini merupakan buku ketiga karya Finon Manullang, setelah sebelumnya terbit “Memoar Tinju Profesional” edisi 1995 dan “Jejak Tinju Profesional Indonesia” edisi 1997.
Selalu enjoy dalam suka dan duka, pahit dan manis, meliput pertandingan tinju di hampir seluruh negeri ini. Liputan yang tak terlupakan sepanjang 42 tahun ada di dalam buku ini. Tetapi, banyak yang tersimpan. Tidak semua pertandingan tinju ditulis. Sebab buku ini bukan yang terakhir. Masih ingin menulis, selama hayat dikandung badan.
Penulis berharap buku ini bermanfaat bagi setiap orang, yang telah memberikan waktunya, hidupnya, dan pemikirannya untuk olahraga tinju, baik sebagai atlet, pelatih, manajer, pemilik sasana, promotor, pengurus, ofisial ring, wasit/hakim, tim medis, penggemar, serta masyarakat luas.
Hanya melalui buku ini, kita bisa mengenang dan mengenal orang-orang yang telah berbuat baik untuk kemajuan olahraga tinju.
Jadilah orang besar melalui tinju, melalui gelar juara dunia yang sangat kita dambakan. (***)