Rondeaktual.com
Persis sepekan yang lalu, Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jayapura, Benyamin Yerisetouw, melantik pengurus Lapas Narkotika Boxing Camp di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Jayapura, Doyo Baru, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu, 10 Juni 2023.
Peristiwa sangat bersejarah itu sebagai upaya mencari bibit petinju yang dapat mengikuti jejak Mike Tyson, petinju legendaris yang berasal dari jalanan dan keluar masuk jeruji besi, diharapkan dapat menginspirasi calon petinju dari Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura.
Pengkab Pertina Jayapura juga menyerahkan seperangkat peralatan tinju seperti; sarung tinju dua pasang, sansak satu buah, punching pad satu buah.
Hadir Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemekumham Papua, Endang Lintang Hardiman, Kasat Narkoba Polres Jayapura, Alfred B Nandek, Ketua Lapas Narkotika Boxing Camp di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Jayapura, Yonas Kaway dan para mantan petinju Nasional asal Papua, antara lain Ayub Epa, Luther Imbir, Nico Imbir.
Benyamin Yerisetouw mengatakan, pihaknya merasa bangga, karena Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura sudah memiliki sasana tinju, yang representatif.
“Biarlah adik-adik kita yang ada di sini bisa berlatih dan membentuk latihan dasar serta mengejar prestasi di cabor tinju,” jelasnya. “Lewat cabor tinju adik- adik bisa berprestasi dan bisa mewakili Kabupaten Jayapura dan Provinsi Papua, bahkan ke negara lain atau ke jenjang yang lebih tinggi.”
Kuncinya adalah mau atau tidak untuk berlatih dan berprestasi. “Raga kita boleh terpenjara, tapi aktifitas kita, pikiran kita dan kreatifitas kita, tidak boleh terpenjara,” ujarnya lagi.
Yerisetouw menuturkan, pihaknya juga membawa beberapa mantan petinju nasional, yang bukan hanya mewakili Papua. Tapi juga pernah mewakili Indonesia ke luar negeri. Bahkan Sepy Karubaba menyandang juara Nasional selama bertahun-tahun.
Endang Lintang Hardiman mengatakan, keikutsertaan sejumlah petinju di Lapas di pertandingan resmi seperti di Lahat maupun di Sarmi, membuktikan warga binaan memiliki potensi besar untuk dididik dan dilatih menjadi petinju-petinju handal yang bisa mengharumkan nama daerah.
Dikatakan pihaknya mengharapkan dengan dilantiknya pengurus Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura Boxing Camp ini bisa berkontribusi untuk menyumbang atlet-atlet, terutama dalam cabor tinju untuk Kabupaten Jayapura maupun Provinsi Papua.
Oleh karena itu, kepada pengurus, agar betul-betul membina warga binaan, yang ada di sini untuk bisa berlatih menjadi petinju-petinju yang hebat. Lapas Narkotika Kelas II A Boxing Camp sudah menjadi pemusatan latihan tinju.
“Mereka kan tidak ke mana-mana. Kalau di luar mungkin susah disuruh datang pagi, tapi datangnya siang. Disuruh datang siang, tapi datangnya malam. Mungkin juga tak datang. Tapi kalau di sini adalah tempat pemusatan latihan. Jadi sasana mereka, rumah mereka, tempat mereka, semua ada di sini.”
Yonas Kaway mengatakan Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura Boxing Camp ini aktif sejak tahun 2012 lalu, hanya baru disahkan pada saat ini.
“Kami harapkan setelah pelantikan pengurus, atlet tinju dari warga binaan kami lebih berprestasi di even lokal regional maupun nasional. Harapan mereka bisa meninggalkan masa kelam sebagai seorang pecandu narkotika, tapi biarlah mereka berprestasi.”
Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura Boxing Camp memiliki 28 petinju putra dan 6 putri. Pelatih adalah; Yonas Kaway, Aquila Awom, Nelson Fakdawer, dan Mahrit Kaway.