Rondeaktual.com
Promotor Tobias Pattiasina dan penata tanding Syaripudin Lado telah menyusun lima sabuk untuk dibawa ke Ambon. Sabuk dipesan di tempat langganan lama, yaitu Joni Sabuk Production, Pademangan, Jakarta Utara.
Seperti diberitakan Rondeaktual.com, promotor Tobias Pattiasina akan menggelar pertandingan tinju amatir dan profesional (Ampro) Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Tobias Pattiasina, yang juga Ketua Umum Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI) sudah memiliki pengalaman sebagai promotor ketika menggelar pertandingan tinju pro di Ambon beberapa tahun lampau. Tobias harus mengurus lisensi baru. Lisensi ada dua versi; per event atau per tahun dan harus bayar.
Sekarang Indonesia memiliki enam badan tinju, mulai yang tertua KTI, ATI, KTPI, FTI, FTPI, dan DTI. Tobias Pattiasina akan memilih salah satu badan tinju untuk mengawasi pertandingan di Lapangan Merdeka, Ambon. Sepertinya kidal mantan contenders junior bantamweight ini tidak bersama empat badan tinju tertua.
PEREBUTKAN SABUK
1. Sabuk Walikota Ambon.
2. Sabuk Ketua DPRD Maluku.
3. Sabuk Pangdam Pattimura.
4. Sabuk Kapolda Maluku.
5. Sabuk Ketua Umum KBTI.
Penata tanding Syaripudin Lado memastikan, lima partai tinju profesional semua dari Jakarta dan sekitarnya.
“Petinju asal Maluku yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya mendapat kesempatan untuk bertanding di Ambon. Ini jarang terjadi,” kata Lado, mantan petinju amatir dan profesional. “Saya melihat, dari Jawa Timur ada satu petinju bernama De La Hoya. Dia bagus. Pas ikut ke Ambon.”
Ada sepuluh petinju pro yang akan terikat kontrak kerja dengan promotor Tobias Pattiasina. Lima partai masing-masing enam ronde. Total bisa menghabiskan waktu tiga jam termasuk selebritas di atas ring.
Untuk partai amatir, seluruhnya akan menampilkan petinju daerah. “Muluku, dari dulu sampai sekarang, tidak pernah kekurangan atlet tinju,” kata Tobias Pattiasina, yang juga berasal dari Maluku dan berdomisili di Bekasi, Jawa Barat.
Petinju Maluku terakhir yang berprestasi di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 adalah:
1. Welmi Pariama, medali perak kelas welter ringan, 64 kilogram. Dalam final putri, Pariama kalah di tangan Salomina Yarisetouw dari Papua.
2. Novi Sahuleka, medali perunggu kelas terbang, 52 kilogram. Dalam semifinal, Sahuleka kalah melawan Aldoms Suguro dari DKI Jakarta.
3. Julius Lumoly, medali emas kelas bantam, 54 kilogram. Dalam final, Lumoly mengalahkan petinju pengalaman Julio Bria dari Bali.
Pada PON Papua, Maluku yang ditangani pelatih Agus Titaley dan kawan-kawan, menghasilkan medali emas-perak-perunggu 1-1-1. Itu prestasi. (Finon Manullang)