Rondeaktual.com – Oleh Makawaru da Cunha
Miris!!! Ya, siapa pun akan merasa miris. Betapa tidak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memiliki dana besar setiap tahun. Tapi kali ini justru tak sudi membiayai atletnya berlaga.
Meski demikian, masalah ini tak menyurutkan tekad dan niat Tim Tinju Papua untuk ikut mengambil bagian dalam babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tak ada rotan akar pun jadi. Jika tak ada biaya naik pesawat terbang, maka naik kapal laut pun tak masalah.
Tim tinju Papua akhirnya berangkat naik KM Gunung Dempo pada 12 Juli 2023 dan tiba di Makassar 16 Juli 2023.
Official Tim Pertina Papua Alfred Kayoi, yang dihubungi mengatakan, tim tinju Papua memiliki tekad kuat membawa nama harum Bumi Cenderawasih di even tinju bergengsi ini, walaupun hanya bisa naik kapal laut.
Naik kapal laut dengan dana minim punya kenikmatan tersendiri bisa berlayar mengarungi laut lepas sembari berlatih.
“Mereka berlatih meski berada di atas kapal maupun di setiap pelabuhan yang disinggahi para petinju tetap menjalani latihan ringan, shadow boxing, skepping, perengangan otot dan lain-lain,” kata Wasit Bintang I IBA itu.
Pelatih Tim Tinju Papua Rosario Renwarin, yang dihubungi mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan biaya, sehingga terpaksa naik kapal laut.
“Yang penting anak-anak bisa main dan bawa nama Papua,” ungkap Rosario.
“Anak-anak sementara latihan seadanya di halaman hotel, untuk menjaga kebugaran,” ungkap Rosario, putra almarhum Carol Renwarin, mantan pelatih tinju nasional.
Rosario menyebutkan, pihaknya membawa 20 petinju, yakni 11 petinju putra dan 9 petinju putri.
Petinju putra adalah: Hendra She kelas 46-48 kg, Ludigo Gebze kelas 51-54 kg, Yosua Ronsumbre kelas 54-57 kg, Ninas Lepki kelas 57-60 kg, Adventio Fakdawer Kelas 60-63 kg, Leonardo Hikindo kelas 63,5-67 kg, Aloysius Sudumeru kelas 67-71 kg, Damalan Yamlean 71-75 kg, Keliopas Deda kelas 75-80 kg, Fernando Sabru kelas 51 kg dan Taufan Paransan kelas 86 kg.
Petinju putri adalah; Yakulina Pigai 45-48 kg, Hana Kendi 48-50 kg, Wilhemina Ibo kelas 50-52 kg, Dina Napo kelas 52-54 kg, Faleri Kabuare kelas 54-57 kg, Welmince Oyaitouw kelas 57-60 kg, Desi Awoi kelas 69-63 kg, Konny Yoku kelas 63-66 kg dan Salomina Yerisetouw 66-70 kg.
Dua petinju, Fernando Sabru dan Taufan Paransa belum bergabung bersama tim, karena waktu keberangkatan ke Makassar sangat singkat.
Fernando Sabru adalah seorang anggota Polri yang bertugas di Polda Papua, sedangkan Taufan Paransa adalah karyawan Bank Papua.
“Keduanya akan menyusul ke Makassar, setelah mengurus surat rekomendasi dari kantor masing-masing,” tambah Alfred Kayoi.
Tim tinju Papua dibesut 5 orang pelatih, yakni Ayub Epa, Dominggus Polalo, Celcius Imbiri, Rosario Renwarin, dan Wasti Hikindo.
Tim Tinju Papua menginap di Hotel Panakkunang, Makassar, dan latihan di halaman hotel.
Alfred Kayoi menerangkan, tim tinju Papua pada Senin (17/7/2023) petang menuju Panitia Pelaksana (Panpel) untuk registrasi petinju.
Pra PON I Makassar akan berlangsung di GOR Sport Hall, Makassar, Sulawesi Selatan, 22 hingga 30 Juli 2023.
Pertina Sulsel menyebutkan sebanyak 700 petinju dari seluruh Indonesia turut serta dalam babak kualifikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Kelas yang akan dipertandingkan masing-masing 11 kelas putra dan 9 kelas putri.
Kelas putra masing- masing kelas 48-51 kg, 51-54 kg, 54-57 kg, 57-60 kg, 60-63,5 kg, 63,5-67 kg, 67-71 kg, 71-75 kg, 75-80 kg 80-86 kg dan 86-92 kg.
Kelas putri masing-masing kelas 46-50 kg 50-52 kg, 52-54 kg, 54-57 kg, 57 -60 kg, 60-63 kg 63-66 kg 66-70 kg, 70-75 kg. (Makawaru da Cunha dari Jayapura)