Rondeaktual.com
Serda TNI AU Sandiyarto Peroza (DKI Jakarta) merebut medali emas terakhir Pra PON I Makassar, Minggu malam, 30 Juli 2023.
Bertanding dari sudut biru dan didukung sekitar sepuluh suporter bayaran, Sandiyarto mengalahkan harapan tuan rumah Haris Mongga (Sulawesi Selatan) dalam final kelas penjelajah, 86 kilogram.
Sepanjang tiga ronde, Sandiyarto menyerang dan menggoyahkan Haris Mongga pada ronde kedua. Wasit memberikan hitungan sampai delapan.
Pada sisa satu menit terakhir, Haris Mongga mencoba memanfaatkan kelemahan lawan yang sudah kelelahan. Namun Sandiyarto masih mampu bertarung dengan melepaskan serangan sporadis sampai bel terakhir terdengar. Sandiyarto Peroza menang angka.
Menang, Sandiyarto disambut gembira oleh Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang dan tim manajer DKI, H. Robert Firdaus.
Hasil terrebut melengkapi sukses Tim DKI Jakarta merebut dua medali emas. Sebelumnya Fido Masoara merebut medali emas kelas welter ringan.
“Ini hasil kerja tim yang solid,” kata manajer H. Robert Firdaus. “Terima kasih kepada atlet dan trio pelatih. Kita puas dan kita harus segera mempersiapkan atlet lainnya menuju Pra PON II Kupang (20-30 Oktober),” imbuh H. Robert Firdaus, yang juga pendiri sasana tinju Bima Sarinah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
FINAL ELITE MEN
KELAS WELTER RINGAN, 63,5 KG: Fido Masoara (DKI Jakarta) menerapkan strategi yang tepat dengan serangan cepat dan tepat untuk mengalahkan Jekri Riwu (Bali).
Pertarungan berjalan ketat. Fido Masoara menguasai lawan dengan jab-straight. Jekri Riwu menyerang di menit-menit terakhir namun bunyi bel sudah terdengar.
Usai bertanding, Jekri mendatangi Fido Masoara di ruang ganti. Dengan jiwa satria, Jekri memberikan ucapan selamat kepada laeannya. Keduanya bersalaman kemudian berpelukan. Sangat bersahabat.
16. KELAS WELTER, 67 KG: Libertus Gha (Nusa Tenggara Timur) mengalahkan Lewi Simanjuntak (Bali). Libertus menguasai ring karena pengalamannya yang lebih panjang dari lawan.
17. KELAS MENENGAH RINGAN, 71 KG: Athonius Obisuru (Bali) menang WO atas Reza Midun (Maluku Utara). Midun tidak bisa naik ring karena cidera di pertandingan semifinal.
18. KELAS MENENGAH, 75 KG: Kore Fira (Sulawesi Selatan) menglahkan Cakti Putra (Bali). Kore Fira nyaris kandas ketika mendapat serangan bertubi-tubi dan hampir tak berdaya pada ronde pertama.
Kore bangkit di dua ronde terakhir dan menang angka.
Di kamar ganti, Fira Kore mendapatan ucapan selamat dari Ketua Pengprov Pertina Sulsel, Harpen Reza Ali.
“Terima kasih, dia bertarung hebat untuk mendapatkan medali emasnya” kata Harpen Reza Ali, putra mantan Ketua Umum PP Pertina, Reza Ali.
19. KELAS BERAT RINGAN, 80 KG: Bram Betaubun (Jawa Barat) mengalahkan Frendy Furay (Papua Barat). Kedua petinju sama-sama southpaw.
20. KELAS PENJELAJAH, 86 KG: Serda Sandiyarto Peroza (DKI Jakarta) mengalahkan Serda Haris Mongga (Sulawesi Selatan).
Finon Manullang, dari Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.