Rondeaktual.com
Stevie Latuheru, pria berkumis hitam tebal, adalah pemegang medali emas kelas terbang ringan Anniversary Cup Jakarta 1986. “Semifinal, mengalahkan petinju Malaysia. Final, mengalahkan Gerry Penalosa dari Filipina. Pulang ke Makassar membawa medali emas,” kata Stevie Latuheru, 60 tahun.
Stevie Latuheru, selain mantan petinju dan pelatih, dikenal sebagai wasit/hakim Nasional asal Pertina Sulawesi Selatan. Istrinya, Herna Selvia Penggele, juga wasit/hakim Pertina Sulses, yang ikut ujian sertifikasi Hakim Nasional melalui Pra PON I Makassar. Adik Stevie Latuheru, Ricardo Latuheru, juga Wasit/hakim Nasional. Pada Pra PON Makassar, Ricardo Latuheru tugas Koordinator Wasit Hakim.
“Anak saya (petinju kelas terbang John Holyfield Latuheru) sedang saya persiapkan untuk wasit. Papi saya (Drs John Latuhelu, MPd) dulu wasit. Terus turun ke saya. Sekarang ke anak.”
Stevie Latuheru lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 25 Maret 1963. “Papi atlet Maluku, pindah ke Makasasar. Beliau menikah di sini. Kami semua lahir dan besar di sini, di Makassar.”
Stevie Latuheru belajar tinju di sasana Sparta, Banta-Bantaeng, Makassar. “Papi yang mengajari saya naik ring. Papi juga yang mengajari saya sebagai wasit. Papi dulu wasit Pertina Sulsel.”
Stevie Latuheru pernah mewakili Provinsi Sulawesi Selatan pada PON XIII/1996 Jakarta. “Saya kalah di penyisihan, melawan Pujo Ardianto dari Jateng. Saya mengalami cidera tangan dan berhenti tinju.”
Membangun karir pelatih di sasana Sparta. “Perjalanan kepelatihan saya biasa saja. Mungkin, karena saya lebih pas wasit/hakim. Terakhir tugas wasit/hakim PON Papua. Saya terima banyak (Rp 20 juta). Teman yang lain (wasit/hakim) juga terima segitu. Saya kira, honor wasit tertinggi terjadi pada PON Papua.”
Dari enam anak, dua terjun sebagai atlet tinju. “Anak keempat dan kelima adalah petinju. John Latuheru, SPd, kemarin kalah di penyisihan kelas terbang Pra PON Makassar melawan petinju Sulut (Yeremia Papalang). Ariel Latuheru, karyawan Dispora Kota Makassar, merebut medali perunggu kelas bulu dan lolos PON. Di semifinal, Ariel kalah dari petinju Sulut (Opit Engkeng). John dan Ariel adalah alumni PPLP Sulsel. Ariel juga peraih medali perak Kejurnas Bengkulu 2019 dan juara Porprov Sulsel 2022. Dia sekarang kerja di kantor Dispora Kota Makassar. John kerja di Dinas pendidikan Kota Makassar.”
Stevie Latuheru berharap banyak dari tangan Ariel. “Sampai saat ini, saya terus menyemangati Ariel. Tetap saya usahakan supaya prestasi tinjunya terus membaik. Umurnya relatif muda (22 tahun). Ariel sudah menjadi bapak. Istrinya juga petinju Sulsel, Anna Fitria Salsabila.”
John Latuheri akan diarahkan sebagai wasit. “Dia sudah mentok. Pra PON Ternate (2019) gagal. Kapolri Cup Manado (2018) gagal. Pra PON Makassar (2023) gagal. John juara di tingkat Sulsel, tapi naik ke atas susah. Selalu kalah. Saya pikir sudah cukup. Saya melihat dia bisa sukses sebagai wasit. Ini semua dari kakeknya, yang turun ke ayahnya, dan sekarang turun ke John.” (Finon Manullang)