Rondeaktual.com – Coretan Finon Manullang
Tinju pro bisa diatur dengan mudah. Hanya dalam hitungan jam, promotor Eddie Hearn memastikan veteran berusia 39 tahun Robert Helenius (Finlandia) menjadi lawan pengganti bagi mantan dua kali juara dunia kelas berat empat sabuk berusia 33 tahun Anthony Joshua (Inggris). Pertarungan Joshua-Helenius sangat mendadak, sebagai main event kelas berat 12 ronde siaran DAZN langsung dari O2 Arena, London, Inggris, Sabtu malam, 12 Agustus 2023, atau Minggu sekitar pukul lima pagi WIB.
Sekarang, Robert “The Nordic Nightmare” Helenius bukan lawan yang bagus bagi Joshua. Dia datang mendadak. Joshua jauh lebih siap.
Namun, tinju seringkali menghasilkan sesuatu yang sangat spektakuler. Helenius, petinju kelas berat Finlandia kelahiran Stockholm, Swedia, 2 Januari 1984, memiliki jab-straight yang sering mengguncang lawan. Tingginya mencapai dua meter dengan jangkauan 201 sentimeter. Sepanjang 15 tahun karir tinju pronya, Helenius mencatat menang-kalah 32-4 (21 KO).
Helenius telah mengalahkan orang-orang kuat dalam jajaran elite kelas berat seperti; Lamon Brewster TKO-8, Samuel Peter KO-9 untuk gelar WBO Inter-Continental dan WBA Inter-Contonental, Derek Chisora 12 ronde untuk gelar WBA Inter-Continental dan WBO Inter-Contonental dan gelar lowong Eropa, Sherman Williams 10 ronde, dan dua kali melumpuhkan harapan kelas berat Polandia, Adam Kowancki.
Helenius pernah kalah di tangan Johan Duhaupas untuk gelar WBC Silver, kalah UD-12 dari Dillian Whyte untuk gelar lowong WBC Silver, KO-8 dari Gerald Washington, dan KO-1 dari Deontay Wilder.
Itu tentang Helenius. Tentang Joshua jangan. Penggemar pasti sudah mengenal banyak tentang siapa Joshua, yang tingginya 198 sentimeter dan jangkauan 208 sentimeter. Joshua pernah melumat Wladimir Klitschko, Joseph Parker, Alexander Povetkin, Andy Ruiz dalam tanding ulang, Kubrat Pulev. Joshua pernah tergelincir di tangan Andy Ruiz dan dua kali kalah angka dua belas ronde dihantam Oleksandr Usyk.
Akhir pekan ini di London, seharusnya Dillian Whyte (Inggris) yang maju menghadapi Joshua. Namun enam hari menjelang pertarungan ulang dibatalkan, setelah Voluntary Anti-Doping Association (VADA) memberi tahu pihak penyelenggara bahwa Whyte tersangkut kasus penyalahgunaan zat terlarang.
Tidak ingin ambruk total, Hearn langsung memperoleh lawan pengganti Helenius, yang baru saja menang TKO ronde ketiga atas petinju tidak terkenal Mika Mielonen di Operastage Olavinlinna di Savonlinna, Finlandia, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Mielonen adalah kelas berat baru di Finlandia dengan rekor enam kali tidak terkalahkan sebelum akhirnya dihentikan Helenius.
Helenius mencatat rekor menang-kalah 32-4 (21 KO). Joshua yang lebih muda 6 tahun dari Helenius 39 tahun, 25-3 (22 KO).
Nama Helenius mulai naik daun ketika secara luar biasa kedua tangannya yang panjang memukuli salah satu kelas berat yang ditakuti, Adam Kownacki. Untuk menyelamatkan petinju yang sudah tidak berdaya, wasit melambai pada ronde keempat dari rencana dua belas ronde kejuaraan gelar lowong WBA Gold, di Barclays Center, New York City, 7 Maret 2020.
Tidak terima dihentikan wasit, Kownacki asal Polandia minta dibuatkan pertandingan ulang.
Sekali lagi, kemenangan TKO diberikan kepada Helenius. Pertandingan ulang yang dijadwalkan dua belas ronde, berakhir pada ronde keenam di T-Mobile Arena, 9 Oktober 2021.
Reputasi Helenius melejit. Jangkung Finlandia ini dipandang sebagai salah satu calon juara dunia kelas berat mendatang. Namun, langkah Helenius patah di tangan mantan juara dunia WBC kelas berat Deontay Wilder (Amerika Serikat). Wilder menidurkan Helenius di atas kanvas ring pada ronde pertama yang hanya menyisahkan tiga detik, Barclays Center, 15 Oktober 22.
Pukulan liar Wilder dianggap sudah cukup bagi karir Helenius. Sudah selesai. Tetapi, sembilan bulan kemudian di negaranya sendiri, Finlandia, Helenius hanya membutuhkan tiga ronde untuk merebut kemenangan TKO atas Mielonen.
Kemenangan itu menjadi rezeki bagi Helenius, yang langsung membuat jadwal untuk membawa keluarganya ke London saat menghadapi Joshua.
Hampir tidak ada yang menjagokan Helenius. Joshua favorit besar, sebesar ketika ia hendak mempertahankan gelar kelas berat WBA Super, IBO, IBF, WBO, menghadapi lawan pengganti Andy Ruiz (Amerika Serikat). Ruiz masuk setelah Jarrel Miller (Amerika Serikat) ditarik akibat menggunakan obat terlarang. Ruis menjadi underdog besar.
Dalam olahraga tinju, tidak selamanya underdog itu tidak berguna. Terbukti, tangan kanan Ruiz yang pendek dan gempal berhasil menjatuhkan Joshua sampai empat kali di ronde yang berbeda. Sementara, Joshua sekali menjatuhkan Ruiz.
Pertarungan yang sangat dramatis itu berhenti pada ronde ketujuh, setelah wasit menanyai Joshua di sudut netral, yang hanya bisa berdiri tanpa kata-kata, seakan-akan tidak mengerti apa yang terjadi.
Menang TKO, Ruiz membuat sejarah terbesar sepanjang hidupnya di Madison Square Garden, New York City, 1 Juni 2019. Dia menjadi petinju berdarah Meksiko pertama yang menjadi juara dunia.
Itulah tinju. Seorang underdog tetap memiliki harapan untuk menang. Helenius, meski dengan jab-straight yang terkesan setengah malas, menyimpan harapan untuk menang.
Helenius tidak memiliki kecepatan memukul, seperti yang dimiliki Joshua. Helenius tidak memiliki tangan sedahsyat tangan Joshua.
Biarlah Helenius menjadi underdog besar. Sabtu malam di London, penggemar menunggu kejutan besar dari tangan panjang Helenius.