Rondeaktual.com
Di tengah “ambruknya” pertandingan tinju Tanah Air, tiba-tiba datang seorang pria memberanikan diri maju sebagai promotor. Itu sangat luar biasa.
Promotor baru dari Surabaya itu bernama Yosua Taniasurya, 36 tahun. Siap menggelar pertandingan tinju amatir dan tinju professional di bawah pengawasan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI).
“Saya memulai ini karena melihat pertandingan tinju sudah tidak ada. Ini sangat menyedihkan. Saya harus berani memulainya, meski terkesan terburu-buru,” kata Yosua Taniasurya di Surabaya, dihubungi Senin malam, 21 Agustus 2023.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Yosua Taniasurya sudah mengadakan komunikasi yang baik dengan KTPI Jatim di Surabaya dan KTPI Pusat di Jakarta.
“Debut promotor saya bersama KTPI Pusat, yang Ketua Umumnya adalah Bapak Ruhut Sitompul,” Yosua Taniasurya menjelaskan.
Jadwal pertandingan di Lapangan Parkir JMP 2 (Jembatan Merah Plasa) Surabaya pada Sabtu, 30 September untuk tinju amatir. Minggu, 1 Oktober, untuk tinju professional.
“Tinju professional ada yang kita datangkan dari luar Jawa Timur, seperti dari Jawa Tengah dan Jakarta,” kata promotor.
Pertandingan tersebut untuk merayakan hari jadi Pusura yang ke-87.
Pusura adalah singkatan dari Putera Surabaya, organisasi sosial yang cukup tua dan lahir pada tahun 1936.
Pusura pernah membina tinju amatir. Salah satu yang paling legendaris adalah Noer Alim, pemegang medali emas kelas terbang ringan, 48 kilogram, pada PON V/1961 Bandung.
Pada tahun 2023, Pusura mulai bangkit membangun kembali olahraga tinju. Di sana sekitar 20 murid berlatih untuk tujuan kesenangan (tinju member) dan tinju prestasi. Sasana terletak di Jalan Yos Sudarso, Surabaya.
Salah seorang pelatih di Pusura Boxing Camp Surabaya adalah Agus Ekajaya, mantan juara Indonesia kelas bantam asal Sawunggaling Boxing Camp Surabaya.
“Saya jalan karena banyak dibantu teman-teman mantan petinju Sawunggaling Kalikeping dan Pirih Nginden Kota,” ujar Yosua Taniasurya. (Finon Manullang / Foto: Istimewa)