Rondeaktual.com
Hati-hati. Tinju tetap olahraga penuh risiko. Taruhannya nyawa.
Di usia 53 tahun, mantan juara Wonoroya dari Pacitan, hampir saja berbahaya tidak bisa bangun dari kanvas ring. Wonoroya, yang di masa mudanya tangguh, tumbang tak sampai dua menit dipukul mantan juara Asia Tomi Seran dari Pusura Surabaya. Wonoroya dinyatakan TKO pada ronde pertama dari rencana enam ronde kelas bantam di Halaman Parkir Jembatan Merah Plaza (JMP) 2, Surabaya, Jawa Timur, Minggu malam, 1 Oktober 2023.
Pertandingan berada di bawah pengawasan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), berlangsung biasa-biasa saja.
Tetapi, tiba-tiba saja menjadi tidak biasa ketika Tomi Seran melepaskan beberapa pukulan biasa-biasa saja ke tubuh Wonoroya. Tiba-tiba Wonoroya mantan petinju Waris Extra Joss Jakarta itu terjatuh di dekat sudut ring. Hampir saja ke luar ring.
Penonton terkejut. Orang-orang itu spontan maju sampai ke pinggir ring. Ingin melihat apa yang terjadi. Bagaimana kondisi Wonoroya di dalam ring, yang sudah dikelilingi dokter pertandingan, tim perawat, sekondan. Tandu sudah masuk ke dalam ring. Siap diangkut.
Tetapi, Wonoroya menolak masuk untuk ditandu dari atas ring. Ia berdiri perlahan-lahan. Dengan kaki bergetar hebat dan dibantu lelaki yang baru saja menjatuhkannya Tomi Seran, Wonoroya melangkah menuju sudut biru, sudutnya sendiri.
Seolah masih kuat dan hebat, Wonoroya menolak dipapah dan berani menuruni tangga ring tanpa bantuan siapa-siapa.
“Saya tidak apa-apa. Masih bisa. Laripun saya masih bisa,” tegas Wonoroya.
Pernyataan Wonoroya membuat tim perawat seolah kalah dan tunduk atas ucapan tadi. Padahal, belum sebulan yang lalu seorang petinju amatir yang diduga bertanding di bawah umur meninggal dunia setelah bertanding di atas ring Porprov Jatim di Mojokerto.
Takut terulang tragedi tewasnya petinju di atas ring, akhirnya dokter pertandingan memaksa Wonoroya agar tidak menolak dirinya untuk diperiksa.
Akhirnya tim medis berhasil membawa Wonoroya dari belakang ring dengan tandu sampai ke dalam ambulans yang siap berangkat menuju rumah sakit rujukan. Lampu kenderaan langsung menyala.
Setelah dokter memeriksa dan memastikan aman dari kemungkinan buruk, Wonoroya boleh keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju tempat ganti pakaian.
Sebelum meninggalkan arena pertandingan Wonoroya meminta maaf kepada mantan juara Indonesia Agus Ekajaya, yang setia mendampinginya mulai dari hotel sampai ke pertandingan. (Finon Manullang)