Rondeaktual.com
Hendrik Barongsay –di usianya yang sudah memasuki 42 tahun—tidak secara tegas menyatakan mengundurkan diri dunia tinju. Lelaki asal Jawa Timur ini masih ingin melakukannya, meski sekali saja.
Tetapi di saat seperti sekarang, bisa dipastikan ia tidak akan menerima kontrak pertandingan.
Hendrik Barongsay sedang menghadapi jadwal di luar tinju. Pekan lalu telah melewati acara tunangan.
“Lamaran sudah rampung. Sudah diikat. Selanjutnya siap menuju pernikahan tahun depan,” kata Hendrik Barongsay. “Harus sabar menunggu sampai tahun depan,” sambungnya. Tertawa agak lama.
Hendrik Barongsay menjelaskan, tunangannya adalah pilihan hatinya yang terakhir. Ia seorang wanita cantik cerdas dan baik hati, bernama Farah Dinar Salsabila. Masih 23 tahun.
“Farah kuliah di Universitas Trisakti Jakarta. Mahasiswi Angkatan 2018. Fakultas Ekonomi jurusan Akutansi,” sang petinju menjelaskan.
Keduanya telah lama pacaran. Jauh sebelum COVID-19, Hendrik Barongsay sudah hadir bersama kekasihnya di berbagai acara para mantan petinju di Ibu Kota dan sekitarnya.
Hendrik Barongsay telah menekuni tinju profesional sepanjang 22 tahun. Ini merupakan rekor yang panjang. Ia telah menyelesaikan pertandingan dalam dan luar negeri yang luar biasa. Salah satu karir tinjunya yang sangat bersejarah terjadi di Thailand.
“Waktu itu saya merebut gelar WBC Asian Continental super bantam. Pulang ke Indonesia membawa sabuk juara. Bangganya bukan main.”
Kemenangan yang sangat bersejarah itu terjadi setelah tangan kanan Hendrik Barongsay berhasil memukul KO pada ronde ketujuh petinju tuan rumah Terdchai Doungmontree di Kaeng Khro Town Hall, Chaiyaphum, Thailand, 30 Mei 2012.
4 PERTANDINGAN TERAKHIR
1. Bangkok, Thailand, 30 November 2022: Kalah angka sepuluh ronde melawan Muhammad Shoaib (Pakistan). Hendrik gagal merebut gelar Asia ABF Lightweight.
2. Lapangan Rowokele, Kebumen, 8 Januari 2022: Menang angka enam ronde atas Manahan Pasaribu (Trisakti Jakarta).
3. Rawamangun, Jakarta Timur, 18 Desember 2021: Menang TKO-3 atas Soul Leopard (Bintang Emas Jakarta).
4. Balaisarbini, Jakarta, 14 April 2021: Menang angka enam ronde atas Daeng Armando (Armando Tangerang).
Hendrik Barongsay mengakui, selama era pandemic, pertandingan tinju hilang di seluruh dunia. Belakangan mulai hidup, tetapi petinju Indonesia menjadi jarang bertanding di luar negeri. Bila ada yang bertanding, hampir semuanya tumbang.
Di dalam negeri sendiri, bisnis private boxing ikut tenggelam. Sementara, para petinju yang terjun sebagai pelatih member, hidupnya dari sana.
Sebagai atlet yang juga menjalankan usaha privat boxing, Hendrik Barangsay pernah menempati peringkat teratas dalam pengumpulan penghasilan bulanan; mencapai Rp 30 juta. (Finon Manullang/Boxrec/Foto: Istimewa)