Rondeaktual.com
Promotor Faisol, 56 tahun, sedang mempersiapkan dua partai tinju internasional di Simpang Balapan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 11 November 2023.
“Kami rencana mendatangkan dua petinju Thailand ke Malang. Kedua petinju Thailand akan menghadapi Oky D`Lahoya Akbar dari Malang dan Rexy Faisol dari Lumajang,” kata Faisol di Jakarta, Sabtu, 21 Oktober 2023. Co-promotor adalah Dr. Daeng Mohammad Faqih, SH, MH.
PARTAI UTAMA
KELAS BULU 8 RONDE: Oky D`Lahoya Akbar (Santana Boxing Camp Kepanjen) melawan Nirun Baonok (Thailand).
KELAS TERBANG RINGAN 8 RONDE: Rexy Akbar (Semeru Boxing Camp Lumajang) melawan Thani Narinram (Thailand).
Petinju lain, menurut matchmaker H.M. Nurhuda, akan menampilkan partai pemula kelas berat dan beberapa partai lokal.
“Kelas ringan enam ronde antara Zainul Fatah (Satpol PP Probolinggo) melawan Jack Dulu (Hartono Tanuwidjaja Boxing Camp Jakarta),” Nurhuda menjelaskan.
Zainul Fatah adalah petinju pro satu-satunya harapan Probolinggo. Sedangkan, Jack Dolu adalah petinju yang sangat pengalaman dan sudah berkali-kali bertanding.
MANTAN PETINJU TRISULA MALANG
Faisol adalah mantan petinju Trisula Boxing Camp Malang. Faisol berlatih bersama Kid Samora, ditangani pelatih Fighting Chung.
“Bersama Trisula Malang banyak kenangan,” ujar Faisol. “Saya juga pernah latihan tinju di Arema Malang. Waktu itu ada Monod dan Little Pono. Saya pernah berlatih di Kanjuruhan Malang. Saya lahir di Malang, kemudian pindah ke Jakarta. Saya kerja dan menetap di Jakarta.”
“Setiap tahun saya selalu berusaha menggelar pertandingan di Malang. Kali ini untuk menyambut Hari Pahlawan Nasional. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya,” ujar Faisol, kelahiran Malang, 12 Oktober 1967.
Faisol termotivasi akan prestasi para petinju Malang yang pernah sangat mendominasi. Di masa lalu dan dalam tahun yang sama, Malang pernah memiliki tujuh juara Indonesia.
“Malang adalah barometer tinju dan itu kebanggaan. Saya selalu berharap akan lahir petinju yang hebat. Melalui Fitma (Forum Insan Tinju Malang), masa jaya tinju bisa terulang. Malang adalah barometer tinju,” tegas promotor Faisol.
5 LEGENDA TINJU MALANG
1. Wongso Suseno (Sawungaling Malang), orang pertama merebut gelar OBF kelas welter yunior. Sekarang OBF menjadi OPBF, setelah Australia bergabung.
2. Thomas Americo (Gajayana Malang), juara OPBF kelas welter yunior . Americo pernah menantang juara dunia WBC asli asal Amerika Serikat, Saoul Mamby, di Istora Senayan, Jakarta, 29 Agustus 1981. Americo gagal menjadi juara dunia, menyusul kalah angka melalui pertarungan panjang 15 ronde, yang dipromotori oleh Herman Sarens Soediro.
3. Juhari (Gajayana Malang), juara OPBF kelas ringan, setelah memukul KO ronde keenam juara asal Filipina, Rolando Aldemir, di GOR Pulosari Malang, 16 Oktober 1983. Juhari satu-satunya pemegang rekor tiga kali juara Indonesia kelas ringan.
4. Monod (Arema Malang dan Javanoea Malang). Monod adalah pemegang rekor juara Indonesia kelas bulu yunior tiga kali.
5. Nurhuda (Javanoea Malang), juara Indonesia kelas bantam dan kelas bulu yunior, dan juara WBC Junior dan juara IBF Intercontinental kelas bulu yunior. Nurhuda tiga kali bertarung melawan Monod untuk kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior, dengan hasil menang-kalah-draw 1-1-1. (Finon Manullang / Foto: Istimewa)