Rondeaktual.com
Pertandingan final tinju amatir edisi Pra PON II akan berlangsung di Flobamora, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin, 30 Oktober 2023. Kemudian diteruskan HUT Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) ke-64.
Bel tanda dimulainya pertandingan final Pra PON II akan terdengar pada pukul 14.00 WITA. Final menandingkan 20 kelas (9 putri dan 11 putra). Seluruh pertandingan termasuk upacara penghormatan pemenangan (UPP) dan pidato yang akan menghabiskan banyak waktu, diperkirakan tutup pada pukul sebelas malam waktu setempat.
Inilah partai final Pra PON II, mulai pukul 14.00 WITA. Sudut merah lebih dulu disebut.
1. KELAS MINIMUM – 48 KILOGRAM PUTRI: Merlin Tomatala (Papua Barat) melawan Melania Langobiri (Bali).
Tomatala adalah pemegang medali perunggu kelas 48 kg PON XIX/2016 Jabar.
2. KELAS TERBANG RINGAN – 50 KILOGRAM PUTRI: Rani Balu (Jawa Timur) melawan Reyne Kundimang (Banten).
3. KELAS TERBANG – 52 KILOGRAM PUTRI: Erni Amalia (Lampung) melawan Yulianti Ohorella (Banten).
Amalia adalah pemegang medali emas kelas terbang 51 kilogram PON XIX/2016 Jabar. Amalia sekarang dosen di Institut Teknologi Sumatera di Lampung.
4. KELAS BANTAM – 54 KILOGRAM PUTRI: Grasela Endi (Bali) melawan Silvania Nurrohmah (Jawa Tengah).
5. KELAS BULU – 57 KILOGRAM PUTRI: Grensia Boleng (Nusa Tenggara Timur) melawan Nabila Maharani (Lampung).
Maharani adalah pemegang medali perak kelas 48 kilogram PON XX/2021 Papua.
6. KELAS RINGAN – 60 KILOGRAM PUTRI: Vikalido Yovita (Kepulauan Riau) melawan Nurul Nukuhehe (DKI Jakarta).
Yovita pemegang medali perunggu kelas welter ringan 64 kilogram PON XX/2021 Papua. Sementara, Nukuhehe adalah pemegang medali emas kelas ringan Popnas Lampung 2023.
7. KELAS WELTER RINGAN – 63 KILOGRAM PUTRI: Dominika Bayo (Nusa Tenggara Timur) melawan Merlin Heatubun (Maluku).
8. KELAS WELTER – 66 KILOGRAM PUTRI: Rahel Timba (Nusa Tenggara Timur) melawan Vella Delvia (Bangka Belitung).
9. KELAS MENENGAH RINGAN – 70 KILOGRAM: Welmy Pariama (Maluku) melawan Retno Apris (Jawa Barat).
Pariama adalah veteran dan pemegang medali emas PON dua kali dan pemegang medali perak PON dua kali. Sementara, Apris memiliki pengalaman pernah ikut PON.
10. KELAS TERBANG RINGAN – 48 KILOGRAM PUTRA: Karlus Bria (Bali) melawan Pernell Tahumil (Maluku Utara).
11. KELAS TERBANG – 51 KILOGRAM PUTRA: Ferdinand Kase (Lampung) melawan Krispinus Wonda (Bali).
Kase adalah pemegang medali emas kelas terbang ringan 49 kilogram PON XIX/Jabar 2016 untuk Provinsi Jawa Barat. Sedangkan Wonda pemegang medali perunggu kelas 46 kilogram PON XX/Papua 2021.
12. KELAS BANTAM – 54 KILOGRAM PUTRA: Roberto Ermando Pasaribu (Riau) melawan Flanuari Daud (Nusa Tenggara Timur).
13. KELAS BULU – 57 KILOGRAM PUTRA: Muhammad Iqbal (Jawa Timur) melawan Muhammad Sohid (Jambi).
14. KELAS RINGAN – 60 KILOGRAM PUTRA: Walmer Pasiala (Jawa Barat) melawan Michael Romroman (Banten).
Pasiala adalah pemegang medali perak kelas ringan PON XX/2021 Papua.
15. KELAS WELTER RINGAN – 63,5 KILOGRAM PUTRA: Iman Simorangkir (Riau) melawan Gianlugi Kalaipupin (Maluku Utara).
16. KELAS WELTER – 67 KILOGRAM PUTRA: Topaz Siregar (Riau) melawan Matius Mandiangan (DKI Jakarta).
Mandiangan terbilang veteran dengan rekor dua kali medali emas kelas ringan PON Riau 2012 dan PON Papua 2021, sekali medali perunggu kelas ringan PON Jabar 2016. Mandiangan naik dua kelas ke kelas welter dan jumpa dengan Siregar yang kuat.
17. KELAS MENENGAH RINGAN – 71 KILOGRAM PUTRA: Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat) melawan Ferry Sagala (Riau).
Samada adalah pemegang medali perak kelas welter PON Jabar 2016 dan pemegang medali perak kelas welter PON Papua 2021.
18. KELAS MENENGAH – 75 KILOGRAM PUTRA: Vinky Montolalu (Sulawesi Utara) melawan Burhanuddin Adurat (Jawa Tengah).
Montolalu seorang veteran, dengan rekor tiga kali ikut PON. Emas kelas welter ringan PON Riau 2012, perak kelas kelas welter ringan PON Jabar 2016, dan gagal medali kelas menengah PON Papua 2021.
19. KELAS BERAT RINGAN – 80 KILOGRAM PUTRA: Rusdianto Suku (Lampung) melawan John Yambe (Sulawesi Selatan).
20. KELAS PENJELAJAH – 86 KILOGRAM PUTRA: Raja Lani (Nusa Tenggara Timur) melawan Fidel Winoto (Jawa Timur).