Rondeaktual.com
Presiden WBC (Dewan Tinju Dunia) Mauricio Sulaiman teguh pada keputusan organisasinya yang menolak Kejuaraan Dunia Wanita dua belas ronde durasi tiga menit (12×3). Standar Kejuaraan Dunia Wanita tetap 10×2.
Southpaw Amanda Serrano adalah wanita pertama yang mempertahankan sabuk juara dunia (WBA, IBF, WBO, IBO) dalam pertandingan 12×3 melawan penantang wanita Brasil, Danila Ramos, yang berlangsung di Orlando, Florida, 27 Oktober 2023. Serrano sukses mempertahankan empat sabuk juara dunia kelas bulu.
Pada pertandingan tersebut, WBC satu-satunya yang menolak aturan 12×3. WBC memandang 12×3 tidak bagus bagi kesehatan wanita. Bagi WBC, 12×3 adalah milik tinju pria.
Pada hari Selasa, Serrano mengungkapkan bahwa dia mengosongkan gelar dunia kelas bulu WBC karena badan pemberi sanksi tidak berniat untuk menyetujui pertarungannya di masa mendatang 12×3.
WBC, pada konvensi tahunan baru-baru ini, memperjelas bahwa perebutan gelar wanita akan tetap berlangsung selama 10 ronde berdurasi 2 menit.
“Kami membuat komitmen yang kuat untuk keselamatan. Kami meratifikasi semua yang telah kami pelajari,” jelas Sulaiman kepada Sky Sports. “Siapa pun yang ingin mencoba, tidak bisa berada dalam struktur WBC.”
“Ronde berdurasi dua menit menciptakan aksi yang besar, emosi yang luar biasa. Resikonya jika bertarung dalam waktu yang lebih lama, Anda menjadi lebih dehidrasi dan juga lelah dan itu sangat berbahaya. Kami menyukai ronde berdurasi dua menit, terutama untuk perlindungan dan keselamatan tetapi juga merupakan tontonan yang luar biasa.”
Menurut Sulaiman, WBC bahkan sedang mempertimbangkan skenario perubahan ronde yang lebih pendek untuk tinju pria.
WBC menjadi pelopor pengurangan kejuaraan dunia pria dari 15×3 menjadi 12×3. Keputusan WBC akhirnya diikuti semua badan tinju. Sekarang kejuaraan dunia pria berlaku sama di semua badan tinju; 12×3.
WBC melakukan perubahan ronde kejuaraan dunia, setelah tragedi kematian petinju Korea Selatan, Kim Duk-koo pada tahun 1982.
Duk-koo meninggal dunia setelah tumbang pada ronde 14 dari 15 ronde yang direncanakan di tangan juara dunia WBA kelas ringan Ray “Boom Boom” Mancini di Caesars Palace, AS, 13 November 1982.
Duk-koo diangkut dari dalam ring dalam kondisi tidak sadarkan diri. Lima hari kemudian, Kim Duk-koo meninggal dunia. (Finon Manullang / Sumber: Boxingscane.com)