Rondeaktual.com
Juara Indonesia kelas terbang ringan Silem Serang (Kota Depok) dan timnya sedang menyusun rencana untuk klarifikasi langsung dengan Komisi Tinju Indonesia (KTI), khususnya Inspektur Pertandingan (IP) Sangap Sidauruk.
“Saya bersama tim ingin klarifikasi tentang peristiwa tinju yang memalukan di atas ring di Bandung (Minggu, 17 Desember 2023),” kata Silem Serang, Rabu, 20 Desember. “Saya resmi diumumkan menang. Tetapi, Inspektur Pertandingan Bapak Sangap Sidauruk masuk ke dalam ring dan meminta kepada saya agar mengakui Andika Sabu. Dalam video yang beredar, saya tidak menjawab ya atau tidak, tetapi mengatakan luar biasa. Kalimat luar biasa bukan berarti saya mengakui dia yang menang. Bukan. Saya yang menang.”
Seperti diketahui, pertandingan Silem Serang dengan Andika Sabu berlangsung dalam kelas terbang delapan ronde di Holywings Sports Show Bandung, Minggu, 17 Desember 2023.
Pertandingan dipimpin wasit Sumardi dari KTI. Dua hakim (Suwarno dan Jack Siahaya) menilai 75-77 dan 75-77 untuk Silem Serang. Hakim Erik Suwarna malah memberikan nilai yang jauh berbeda 78-74 untuk kemenangan Andika Sabu. Silem Serang menang 2-1.
“Diumumkan menang, saya spontan bersorak kemudian memeluk Andika Sabu,” kata Silem Serang. “Setelah itu, Andika Sabu mengambil mik yang dikasih pembawa acara lalu menyampaikan ketidakpuasannya “jangan biarkan dirimu dibeli dengan uang”, itu yang diteriakkan Andika Sabu.”
Ucapakan “jangan biarkan dirimu dibeli dengan uang” yang dilontarkan Andika Sabu menimbul fitnah. Jack Siahaya mengaku dituduh terima suap.
Selesai Andika Sabu bicara, IP Sangap Sidauruk masuk ke dalam ring. “Saya ingin menyampaikan pendapat saya,” katanya. “Saya setuju yang menang seharusnya sudut merah (ditempati Andika Sabu). Tapi saya tidak berani menentukan itu. Saya tidak berhak untuk merubah. Sampai kawan saya bilang, rubah saja. Saya tidak mau,” kata Sangap di dalam ring, yang sudah dikelilingi lebih sepuluh orang dan Sangat tegas mengatakan tidak takut.
“Pukulan kamu masuk beberapa kali,” kata Sangap. Terkesan condong kepada Andika Sabu. “Kamu menghindar bagus. Sampai ronde terakhir kamu masih lincah. Saya akui harusnya kamu yang menang. Saya setuju yang menang seharusnya sudut merah. Tapi saya tidak berhak menentukan itu.”
Dalam upaya untuk mendapat dukungan, Sangap menunjuk ke arah Silem Serang kemudian bicara: “Dia mengakui luar biasa. Luar biasa. Dia mengakui.”
Kepada Rondeaktual.com, Silem Serang membantah. “Saya mengakui luar biasa, bukan mengakui Andika Sabu menang dari saya,” kata Silem Serang. “Saya ingin jelaskan di atas ring, tapi saya tidak dikasih mik. Suasananya juga sudah tidak kondusif. Sudah tidak mungkin, makanya saya dan tim ingin klarifikasi sekaligus memberikan saran kepada KTI Pusat, lain kali kalau ada masalah di atas ring, IP jangan ikut-ikutan membuat situasi menjadi panas.”
“Saya sangat menyayangkan tindakan IP Pak Sangap yang masuk ke dalam ring. Bukannya memberikan solusi malah merugikan pihak lain. Malam itu beliau bukan lagi profesional. Beliau sudah bertindak merugikan orang lain. Naik ke atas ring bukan malah tambah baik.”
Menurut Sangap Sidauruk, ia masuk ke dalam ring untuk tujuan menenangkan situasi. Para pendukung Andika Sabu sudah dibakar marah. “Kalau saya tidak bicara, mungkin suasana makin panas. Sebagai Inspektur Pertandingan, saya jelaskan di atas ring, bahwa IP tidak boleh merubah keputusan. IP hanya membaca hasil pertandingan.”
Ditanya apakah hasil pertandingan Silem Serang-Andika Sabu sudah sah, Sangap menjawab sah. “Tapi saya tidak setuju dengan keputusan 2-1. Ada hakim yang kasih angka (untuk Andika Sabu) sembilan berturut-turut dari ronde pertama sampai ronde keempat. Sudah tidak fair. Saya sampai tanya hakimnya, kamu ngantuk bukan?”
Sangap dan wasit/hakim mengakui, pertandingan terlalu jauh hingga berubah hari, dari Minggu malam ke Senin dini hari.
Ditanya, apakah Silem Serang menang atau kalah? Silem menjawab menang. “Saya sudah diputuskan menang. Ketika pertemuan teknik, sudah disampaikan ada lima kriteria untuk memenangkan pertandingan. Pukulan bersih, penyerangan atau agresifitas, pertahanan yang baik, penguasaan ring, dan sportifitas.”
“Sepanjang karir tinju saya, saya tidak pernah melakukan seperti yang dilakukan Andika Sabu. Kalau mau protes ada prosedur yang harus dilalui. Turun dari atas ring dan datang ke meja Dewan Juri, bukan di atas ring.”
Silem Serang meneruskan: “Sangat disayangkan ketika IP Bapak Sangap Sidauruk membuat statement di atas ring, yang mengatakan bahwa di dalam hatinya, secara pribadi Andika yang menang. Seharusnya IP tidak boleh bicara seperti itu, sebab juri sudah memutuskan 2-1.”
“Saya dan tim ingin klarifikasi soal kejadian di atas ring, sekalian koreksi KTI ke depan kalau ada masalah kasih solusi bukan memberikan statement yang membuat kacau.” (Finon Manullang / Foto: Istimewa)