Rondeaktual.com – Finon Manullang
Menyambut PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Rondeaktual.com menulis daftar petinju yang bertanding mewakili daerah masing-masing. Sudah dimulai dari Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan sekarang Sulawesi Utara. Berikut adalah Vinky Montolalu.
Sulawesi Utara datang dengan lima petinju; Veronica Nikolaas, Juandi Abas, Adrianus Salamisi, Farrand Papendang, dan Toar Sompotan. Kekuatan pas-pasan, tetapi siapa yang menyangka bisa menghasilkan emas-perak-perunggu 2-1-1. Pencapaian yang luar biasa. Nyaris sempurna.
Itulah prestasi tinju Sulut pada PON XX/2021 Papua. Dua medali emas dipersembahkan Juandi Abas kelas 46 kilogram dan Farrand Papendang kelas 64 kilogram. Veteran Toar Sompotan kelas berat ringan merebut medali perak. Veronika Nicolaas kelas 54 merebut medali perunggu. Adrianus Salamisi, kelas 60 kilogram, satu-satunya gagal medali.
Untuk menghadapi PON Aceh-Sumatera Utara 2024, beda lagi. Sulawesi Utara tidak lagi dengan tim pas-pasan. Kali ini akan datang dengan kekuatan terbaiknya sebanyak 11 atlet putra dan putri.
1. ISRAELLAH SAWEHO, kelas minimum, 48 kilogram, putri.
Saweho lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali perak. Di perandingan final, Israellah kalah tidak bertanding melawan Endang (Nusa Tenggara Barat). Menurut Pengky Simbar, putrinya ada sedikit gangguan pada bahu. Cidera itu mendorong Israellah harus mundur.
2. MARIA MANGUNTU, kelas bulu, 57 kilogram, putri. Manguntu lolos dari Pra PON I Makassar, dengan tidak disangka-sangka berhasil merebut medali emas. Dalam final, Manguntu mengalahkan seniornya yang banyak pengalaman internasional Silpa Lau Ratu (Kalimantan Selatan).
3. NOVELIA MOCODOMPIS, kelas ringan, 60 kilogram, putri. Mocodampis lolos dari Pra PON II Kupang, merebut medali perunggu. Dalam semifinal, Mocodampis kalah melawan Nurul Nukuhehe (DKI Jakarta), yang akhirnya maju sebagai juara.
4. PUSPA BELAMONGAN, kelas terbang ringan, 50 kilogram, putri. Belamongan tidak merebut medali tetapi lolos dari Pra PON II Kupang karena menempati peringkat 5 terbaik.
5. EXEL KARIMELA, kelas terbang ringan, 48 kilogram, putra. Karimela lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali emas, setelah dalam final mengalahkan Fernando Ayer (Papua Barat).
6. ANGGA MEWENGKANG, kelas terbang, 51 kilogram, putra. Wewengkang lolos dari Pra PON II Kupang. Merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah di tangan Krispinus Wonda (Bali).
7. RICCO KANSIL, kelas bantam, 54 kilogram, putra. Kansil lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali perunggu. Dalam semifinal, Kansil kalah melawan petinju tuan rumah Sulawesi Selatan, Yosua Masihor.
8. NOLFI ROPIT ENGKENG, kelas bulu, 57 kilogram, putra. Engkeng lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali emas. Dalam final, Engkeng mengalahkan harapan Jawa Barat, Eliezer Ginzales.
9. JACZON TATAMANG, kelas ringan, 60 kilogram, putra. Lolos dari Pra PON I Makassar. Tatamang merebut medali perak, setelah dalam final kalah melawan petinju tuan rumah, Sulawesi Selatan, Abraham Masihor.
10. FARRAND PAPENDANG, kelas welter ringan, 63,5, putra. Papendang lolos dari status sebagai petinju Pelatnas.
11. VINKY MONTOLALU, kelas menengah, 75 kilogram, putra. Montolalu lolos dari Pra PON II Kupang, merebut medali emas. Dalam final, mengalahkan Burhanuddin Adurat (Jawa Tengah). PON Aceh-Sumut menjadi PON yang keempat kalinya.
“Tim Sulut semua ada sebelas atlet, termasuk Farrand Papendang yang tercatat sebagai atlet Pelatnas. Setiap atlet Pelatnas tidak mengikuti pertandingan Pra PON. Dengan sebelas atlet, itu menjadi kekuatan kami pada PON mendatang,” kata pelatih Bonyx Saweho. Ia tidak menyebut siapa saja pelatih yang akan menangani Tim PON Sulut.
Sulawesi Utara belum memasuki pemusatan latihan. SK belum turun.
“Tetapi, petinju tetap menjalani latihan. Tidak boleh kosong. Selalu datang latihan ke Boxing Hall Gedung KONI Sario. Ada pelatih yang mengawasi,” kata Bonyx Saweho, yang sukses mengawinkan medali emas tinju-silat bersama Pengky Simbar pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur.
Bonyx berharap pelaksanaan PON XXI/2024 bisa sesuai jadwal, September 2024, yang akan diikuti berbagai disiplin olahraga dari tradisional hingga modern.
PON XXI menjadi PON pertama diselenggarakan di dua provinsi, yang juga akan menjadi yang perdana dengan peserta empat provinsi Daerah Otonom Baru (DOB) Papua, yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
“Semoga tidak ada perubahan. Mari kita sama-sama menjunjung tinggi sportivitas. Satria di dalam dan di luar ring,” katanya.
Menurut Bonyx Saweho, PON Papua salah satu yang paling berkesan. Datang dengan lima petinju pulang dengan empat medali. Pada PON Papua, ada tiga pelatih; Bonyx Saweho, Wayan Sudia, dan Patrick Timbowo.
Kekompakan era kepengurusan Reyno Bangkang memang sangat kuat, menghasilkan dua medali emas, satu perak, satu perunggu.
“Kekompakan itu harus terus dijaga dan dipertahankan agar tinju Sulut tetap sukses menghadapi PON Aceh-Sumut.”
Bonyx Saweho menyampaikan terima kasih atas support besar masyarakat Sulut, Ketua Pengprov Pertina Sulut, dr. Fransiscus Andy Silangen, Ketua KONI Provinsi Steven Kandouw, dan manajer tim Andika Baramuli.
“Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Ketua Pengprov Pertina Sulut, sehingga Pra PON I Makassar dan Pra PON II Kupang, berjalan dengan baik,” ujarnya. (Finon Manullang)