Rondeaktual.com – Finon Manullang
Menyambut PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Rondeaktual.com menulis petinju yang akan bertanding mewakili daerah masing-masing. Sudah dimulai dari Jabar, Sulsel, Sulut, Vinky Montolalu, Maluku, Welmi Pariama, DKI Jakarta, dan sekarang Tim Putri DKI Jakarta. Tulisan berikut tentang Matius Mandiangan, mengejar PON ke-4.
PON XXI –untuk pertandingan tinju—rencananya akan berlangsung di Kota Pematang Siantar, kota terbesar kedua Sumatera Utara, September 2024. Menandingkan 20 kelas (11 putra dan 9 putri).
PON XXI menjadi PON pertama diselenggarakan di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara. PON XXI menjadi ajang bertambahnya kompetitor dengan 38 provinsi untuk pertama kalinya berpartisipasi. Semua berharap, PON XXI 2024 dapat digelar tepat waktu.
Untuk menghadapi PON XXI/2024, Pertina DKI Jakarta telah meloloskan 10 petinju, melalui jatah Pelatnas dan dua kali mengikuti Pra PON I di Makassar dan Pra PON II di Kupang.
Dari 10 atlet tinju DKI, empat di antaranya adalah putri, yang terdiri dari:
1. SINDY ZEIN, kelas terbang 52 kilogram putri, lolos dari Pra PON I Makassar, setelah merebut medali perunggu.
Pada pertandingan semifinal kelas 52 kilogram di Makassar, Zein kalah di tangan seniornya dari Kalimantan Selatan, Beatrix Suguro. Ia butuh perjuangan dan keseriusan hati untuk mengembalikan kekuatan kedua tangannya termasuk stamina.
Pada awal karirnya, Zein terkenal karena pukulan kanannya sangat cepat dan keras. Setelah memasuki kompetisi dewasa (elite), kekuatan dan kecepatannya seolah hilang hampir 40%.
Namun harus pula diakui bahwa Beatrix Suguro memang satu kelas di atas rata-rata petinju kelas terbang putri Indonesia.
2. NOVITA SINADIA, kelas bantam 54 kilogram putri, otomatis lolos PON karena tercatat sebagai petinju Pelatnas SEA Games Kamboja 2023.
Sinadia asal RE Boxing Minahasa Utara dan sekarang berlatih di HS Boxing Ciseeng, dianggap masih salah satu yang terbaik di kelas bantam. Tetapi, ia harus siap menghadapi lawan keras pada PON mendatang seperti Hindriawati Haer (Sulawesi Selatan), yang memenangkan medali emas kelas bantam Pra PON I Makassar dan Grasela Endi (Bali), yang memenangkan medali emas kelas bantam Pra PON II Kupang. Saingan lain masih datang dari Jawa Timur, Maluku, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan yang lain.
Pada PON XX/2021 Papua, Sinadia adalah pemegang medali emas kelas bantam. Dalam final yang cepat dan menarik, Sinadia mengalahkan harapan besar Nusa Tenggara Barat, Karmila. Sedangkan medali perunggu diperebut senior Veronica Nicolaas (Sulawesi Utara) dan Yulianti Sigalingging (Jambi).
3. RATNASARI DEVI, kelas bulu 57 kilogram putri, lolos PON karena tercatat sebagai petinju Pelatnas SEA Games Kamboja 2023.
Devi tampil di PON Papua tetapi akhirnya gagal medali. Belakangan ia berani melakukan perubahan yang mendasar dan berhasil menjadi juara nasional, sekaligus mengantarnya masuk Pelatnas SEA Games yang lalu.
4. NURUL NUKUHEHE, kelas ringan 60 kilogram putri, lolos melalui Pra PON II Kupang, setelah secara luar biasa merebut medali emas.
Datang tidak disangka-sangka, Nukuhehe menang 5-0 atas Welmince Oyaitouw (Papua) pada Pra PON Kupang. Ia terus melangkah dan menang 4-1 atas Juliana Patty (Maluku). Patty adalah pemegang medali emas kelas ringan PON XIX/2016 Jawa Barat. Pada pertandingan final, Nukuhehe menang atas Vikalido Yovita (Kepulauan Riau). Nukuhehe sukses merebut medali emas dan sekaligus melangkah ke PON Aceh-Sumatera Utara XXI/2024. Yovita adalah petinju sangat pengalaman dan pemegang medali perunggu kelas welter ringan 64 kilogram PON XIX/2016 Jawa Barat.
Nukuhehe memang sangat fenomenal. Ia adalah petinju yang baru dua bulan lepas dari youth menuju elite. Nukuhehe pemegang medali emas kelas ringan tingkat pelajar melalui Popnas Lampung 2023. (Finon Manullang)