Rondeaktual.com
Sudah berhari-hari bahkan berminggu-minggu, penggemar di seluruh dunia disuruh menunggu kepastian siapa lawan Saul “Canelo” Alvarez.
Canelo, bintang tinju Meksiko, adalah pemegang empat sabuk juara dunia kelas menengah super; WBA Super, WBC, IBF, WBO.
Canelo, 33 tahun (kelahiran Guadalajara, 18 Juli 1990) terakhir bertanding di T-Mobile Arena, 30 September 2023, menang unanimous decision dua belas ronde atas juara dunia kelas menengah yunior Jermell Charlo (Amerika Serikat).
Banyak yang menduga bahwa Charlo akan memberikan pil pahit bagi Canelo, kurang lebih sama seperti ketika Dmitry Bivol menelan Canelo. Ternyata sebaliknya, Charlo tidak mampu keluar dari tekanan lawan dan harus menelan knock down.
Canelo mengumumkan akan bertanding di Las Vegas, Sabtu, 4 Mei mendatang.
Canelo, 60-2-2, 39 KO, tidak menyebut siapa yang akan dihadapinya. Orang lantas sibuk menduga-duga bahwa Canelo akan memanggil Jaime Munguia, 43-0-0, 34 KO, sebagai lawan paling memungkinkan.
Canelo membantah dengan mengatakan bahwa dia tidak akan melawan orang sesama Meksiko. Itu bagus.
Canelo akan naik ring di Las Vegas, 4 Mei, melawan petinju Amerika. Orang kemudian mengaitkan nama Jermall Charlo sebagai lawan Canelo.
Jermall adalah adik kembar Jermell Charlo, yang sudah dihabisi Canelo. Jermall Charlo membantah bahwa orang Amerika yang diisukan sebagai lawan Canelo, dipastikan bukan dirinya.
Lantas, siapa petinju yang akan menjadi lawan Canelo? Jika lawan yang akan dihadapi Canelo adalah pemegang gelar, maka akan mudah menduganya.
Sekarang, gelar juara dunia kelas menengah super dikuasai Canelo (juara WBA Super, WBC, IBF, WBO), David Morrelll (juara WBA Reguler), David Benavidez (juara WBC Interim), dan Osleys Iglesias (IBO).
Hanya itu. Tinggal pilih, antara Morrell atau Iglesias. Kedua nama ini datang dari Kuba. Sementara, Benavidez, seperti disampaikan promotor Sampson Lewkowicz, tidak masuk dalam daftar calon lawan Canelo sepanjang 2024.
Bila Canelo melilih lawan bukan pemegang gelar tetapi penantang kelas menengah super yang tersedia, kemungkinan yang terpilih adalah orang yang popularitasnya rendah, seperti:
Christian Mbilli, 28 tahun, asal Kamerun, menduduki peringkat 1 WBC, 1 WBC, 3 IBF, 4 WBO.
Erik Bazinyan, 28 tahun, asal Armenia berbasis di Kanada memegang gelar NABF dan NABA kelas menengah super, peringkat 3 WBC, 2 WBA, 5 IBF, dan 3 WBO.
Diego Pacheco, 22 tahun, asal California, 4 WBC, 7 WBA, 4 IBF, dan 2 WBO.
Edgar Berlanga, 26 tahun, dari Puerto Rico, tinggal di Brooklyn, New York City, dengan rekor belum terkalahkan 21-0-0, 16 KO.
Bila Canelo harus memilih bukan pemegang gelar atau mereka yang berada di daftar peringkat, maka dunia akan menyambutnya dengan tertawa. Pertarungan Canelo dengan pemegang peringkat tidak akan menghasilkan tontonan besar.
Bila bukan nama tadi, boleh jadi Canelo memanggil petinju di luar kelas menengah super. Sebut saja kelas menengah.
Sekarang, kelas menengah ada: Jermall Charlo pemegang gelar WBC dari Amerika Serikat (kemungkinan tidak karena Charlo telah membantah), Carlos Adames juara WBC Interim dari Republik Dominika, Erislandy Lara juara WBA dari Kuba, Janibek Alimkhanuly juara IBF dan WBO dari Kazakhstan. Tidak ada orang Amerika, kecuali Jermall Charlo.
Jika Canelo memilih cabut dari kelas menengah super kemudian mencari lawan di atas kelas, yaitu kelas berat ringan, maka penggemar akan membayangkan keberanian luar biasa dari Canelo. Sekarang hanya ada dua nama yang menjadi juara dunia kelas berat ringan; Dmitry Bivol dan Artur Beterbiev.
Bukankah Canelo mencari masalah sendiri jika bertarung melawan Bivol atau Beterbiev?
Jika memegang pernyataan Canelo bahwa dia akan bertarung melawan orang Amerika di di Las Vegas, Sabtu, 4 Mei, maka satu-satunya orang yang dimaksud adalah Jermall Charlo, juara dunia WBC kelas menengah. Tidak ada nama lain.
Sebelum Canelo memilih Jermell Charlo, Canelo sudah mengumumkan akan bertarung melawan Jermall Charlo. Namun, Jermall Charlo bermasalah dan tidak siap. Akhirnya Canelo mendadak memanggil Jermall Charlo.
Bukan tidak mungkin Canelo memanggil Jermall Charlo. Dalam tinju pro, sesuatu yang berbeda bisa terjadi. (Finon Manullang)