Rondeaktual.com
Teofimo Lopez Sr. adalah ayah dan sekaligus pelatih dari juara dunia kelas welter yunior Teofimo Lopez Jr. Sang ayah memperingatkan juara dunia kelas welter Terence Crawford bisa hancur.
Crawford sepertinya sedang istirahat karena rencana pertandingan ulang melawan Errol Spence Jr. Harus disimpian. Lopez dapat memanfaatkan status “juara super” miliknya untuk memaksakan masalah melawan raja kelas welter yang tak terbantahkan itu.
Aturan WBO menunjukkan bahwa seorang juara super dapat diangkat sebagai penantang wajib melawan juara di divisi di atasnya.
Lopez (20-1, 13 KO) dan Crawford (40-0, 31 KO) saling bertukar ketidaknyamanan dalam beberapa hari terakhir menyusul kemenangan buruk Lopez melawan Jamaine Ortiz awal bulan ini. Setelah pertarungan, Crawford, yang hadir mendukung Keyshawn Davis selama kemenangannya melawan Jose Pedraza, mengatakan kepada Lopez untuk “kembali ke papan gambar, bodoh.”
Lopez yang berusia 26 tahun mengundang Crawford, 37, untuk bertanding antara kelas welter dan kelas menengah yunior. Ia memperingatkan bahwa penduduk asli Nebraska itu “tidak ingin menjadi bagian dari diriku, kawan.”
Ayah Lopez dan pelatihnya, Teofimo Sr., kini semakin menambah semangatnya.
“Saya rasa Crawford tidak ingin berurusan apa pun dengan putra saya. Karirnya akan berakhir. Itulah yang dia rasakan,” kata Lopez Sr. kepada Punsh Drunk Boxing, dikutip Boxingscene.com. “Anakku menghancurkannya. [Crawford] mengira dia adalah King Kong. Dia kalah dari anakku akan memalukan. Dia tidak akan bisa tidur di malam hari. Ini akan menjadi mimpi buruk. itu akan seperti dia kembali dari Vietnam, melihat semua hal buruk yang Anda lihat dalam perang itu.”
“Dia akan terbangun di tengah malam dan berkata, ‘Teo, kamu di mana, Teo?’ Bagi saya, Crawford adalah pria seperti Mike Tyson. Ingat ketika dia mengatakan dia takut, seekor singa tua, berjalan ke dalam ring. Crawford ketakutan setengah mati. Anda tahu mengapa dia takut setengah mati? Dia tidak ingin mengalami [kerugian] itu. Dia tahu anak saya punya peluang bagus untuk memberinya [kerugian]. Mereka tidak mau kalah. Anak saya selalu memilih yang terbaik. Dia berada dalam permainan untuk melawan tim papan atas. Terence ingin naik tiga kelas untuk melawan Canelo. Anak saya hanya ingin naik satu.” (Rondeaktual.com)