Rondeaktual.com
Gambar di atas belum lama ini beredar di sebuah WAG mantan petinju. Pekan lalu, seorang dari mereka mengirim gambar tersebut untuk Rondeaktual.com. Siapa saja mereka?
1. Syaripudin Lado.
2. Dace Maigoda.
3. Philipus Elungan.
4. Nico Touriri.
5. Nus Ririhena.
6. Nico Thomas.
7. Hasan Boga.
Di mana mereka sekarang? Berikut data terbaru.
1. Syaripudin Lado.
Lado, demikian orang tinju mengenal Syaripudin Lado. Sangat sering berada di tengah-tengah masyarakat tinju. Dikenal luas sebagai penyusun partai tinju pro Tanah Air.
Pekerjaan resminya adalah “semua tentang tinju”. Artinya, tidak hanya menyusun partai atas kebutuhan promotor, tetapi juga dapat mengurus semuanya yang berhubungan tinju.
Jika butuh tenaga, Lado tinggal menghubungi para mantan petinju. Janjian kumpul di suatu tempat, maka beberapa jam kemudian sudah bisa membagi-bagi pekerjaan apa yang harus diselesaikan.
Bila untuk pengamanan pertandingan tinju misalnya, tinggal tunjuk siapa yang bisa bertanggung jawab terhadap pengamanan di sekitar ring tinju. Kerja harus profesional. Jangan ketika tugas pengamanan ring tetapi malah asyik main hp.
Lado menetap bersama istrinya (belum dikarunia anak) di Jalan Masjid Tanah 80, Rt 08 Rw 09 Nomor 22, Klender, Jakarta Timur.
Di gang menuju rumahnya, Lado sangat dikenal, karena memang sudah bertahun-tahun menetap di sana.
2. Dace Maigoda.
Maigoda menetap di Kampung Tanah 80, Klender, Jakarta Timur, tidak jauh dari tempat tinggal Syaripudin Lado. Sudah pensiun dari pekerjaannya di bidang swasta dan sekarang menghabiksn waktu untuk kegiatan sosial, termasuk urusan tinju.
Maigoa adalah mantan petinju. Ia pernah membawa petinju Indonesia, Ippo Gala bertanding ke Mandaluyong, Filipina, 27 Juli 1996. Ippo Gala bertanding melawan Manny Pacquiao dan tumbang TKO pada ronde kedua. Meski kalah, pertandingan itu sangat bersejarah.
Maigoda pernah sebagai hakim tinju kemudian dikenal sebagai Inspektur Pertandingan (IP) yang sukses di dua badan tinju pro Tanah Air.
3. Philipus Elungan.
Elungan adalah mantan petinju asal Sulawesi Utara kemudian datang ke Jakarta sebagai petinju pro kelas terbang mini.
Elungan lebih dikenal sebagai wasit dan salah satu yang terbaik dari Asosiasi Tinju Indonesia (ATI). Elungan salah satu wasit senior. Selalu tegas dalam setiap mengambil keputusan. Tidak mau “miring-miring”. Kalah katakan kalah menang katakan menang. Itu yang selalu menjadi pegangan bagi Philipus Elungan.
4. Nico Turiri.
Touriri adalah mantan petinju kelas menengah Satria Kinayungan Jakarta. Ia pernah menjadi juara Indonesia dan juara internasional. Karir tinju pronya sangat terkenal.
Nico Touriri tidak masuk dalam organisasi tinju, tetapi selalu menyempatkan diri hadir di pertemuan mantan petinju di Jakarta dan sekitarnya. Touriri sehari-hari kerja di Senayan, di rumah seorang jenderal purnawirawan terkenal.
5. Nus Ririhena.
Ririhena sudah sangat terkenal sebagai wasit tinju pro Tanah Air. Bertahun-tahun telah memberikan hidupnya sebagai pengadil untuk olahraga tinju. Ririhena bergabung dengan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) bersama Ketua Umum Ruhut Sitompul.
Tidak berlebihan bila mengakui Nus Ririhena sebagai salah satu wasit terbaik.
6. Nico Thomas.
Thomas adalah mantan juara tinju amatir. Tinton Soeprapto mengantarnya pertama kali naik ring profesional di GOR Pulosari Malang, 3 November 1986, untuk memulai debut profesional. Nico Thomas menang angka melalui pertandingan enam ronde melawan Kid Manguni dari Manguni Boxing Camp Malang.
Dalam sejarah tinju, Nico Thomas tercatat sebagai petinju kedua Indonesia yang menjadi juara dunia tinju profesional. Ia merebut gelar IBF kelas terbang mini melalui unanimous decision dua belas ronde dalam pertandingan ulang melawan juara asal Thailand, kidal Samuth Sithnaruepol, di Istora Senayan, 17 Juni 1989.
Nico Thomas gagal mempertahankan gelar IBF yang pertama, menyusul kekalahan KO pada ronde kelima dihantam upper cut tangan kidal Eric Chavez (Filipina), di Gedung Basket, Taman Hiburan Rakyat, Lokasari, Jakarta Barat, Kamis, 21 September 1989. Pertandingan ditangani promotor Jusuf Hamka.
Nico Thomas sering terlihat di berbagai pertandingan tinju di Jakarta dan sekitarnya, baik sebagai penonton maupun sebagai pelatih. Sekarang lebih sibuk sebagai pelatih member.
Jika hari Minggu telah tiba, Nico Thomas sering membawa pas, yang di dalamnya ternyata buku bacaan.
7. Hasan Boga.
Hasan Boga dikenal sebagai petinju kelas ringan. Mendapat latihan tinju dari Simson Tambunan, di Garuda Jaya, sasana tinju yang pernah melahirkan Ellyas Pical sebagai juara dunia. Garuda Jaya sudah lama tutup. Tempat itu sudah dijual oleh anak-anak Rio Tambunan.
Hasan Boga, yang hobi menyanyi, kerja di Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), yang kemudian dalam ejaan baru Bahasa Indonesia, terkenal sebagai RSCM.
Hasan Boga tidak pernah sebagai pelatih tinju. Ia konsenstrasi di bidang pekerjaannya. Pernah sebagai wartawan militer dan memiliki rumah tinggal yang cukup bagus di daerah Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Rumah itu berloteng, yang sengaja disiapkannya untuk tempat ngopi bareng teman-teman. Indah sekali di malam hari.
Itulah data terkini tentang keberadaan ketuju nama di atas. Siapa berikutnya, tergantung kiriman foto yang masuk. (Finon Manullang)