Rondeaktual.com – Finon Manullang
Rondeaktual.com telah menulis sejumlah daerah yang akan mengejar pertandingan PON Aceh-Sumatera Utara 2024. Banyak yang sudah ditulis. Sekarang hadir Papua Barat. Tulisan berikut adalah kisah legenda kelas berat Papua Barat, Lodewijk Akwan. Semoga bermanfaat.
Ketika menghadapi PON Papua 2021, Papua Barat merebut emas-perak-perunggu 1-0-3. Emas satu-satunya Papua Barat dipersembahkan oleh ratu kelas bulu Indonesia, Christina Jembay.
Menghadapi PON Aceh-Sumatera Utara 2024, Christina Jembay akan bertanding di kelas welter. Meski naik tiga kelas, peluang Christina Jembay untuk merebut medali emas tetap sama kuatnya ketika ia bertanding di kelas bulu.
Papua Barat tidak hanya bergantung kepada Christina Jembay. Menurut tokoh tinju dan mantan raja kelas berat Indonesia, Lodewijk Akwan, Papua Barat akan turun dengan 13 kekuatan.
“Kami ada tujuh atlet putri dan delapan atlet putra,” kata Lodewijk Akwan, saat dihubungi melalui ponselnya beberapa hari yang lalu. “Kami punya motto “Papua Barat Luar Biasa. Motto ini akan kami bawa saat menghadapi PON Aceh-Sumut. Papua Barat akan tampil luar biasa. Kami tidak main-main dan kami akan perlihatkan itu. Tunggu kami akan datang,” tegas Lodewijk Akwan, pemegang medali emas kelas berat PON.
TIM PON PAPUA BARAT
1. Glesia Mauri, kelas terbang ringan, 50 kilogram, putri. Mauri lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perak, dalam final kalah melawan Yuliana Pudi (Jawa Barat).
2. Wilma Sroyer, kelas welter ringan, 63 kilogram, putri. Sroyer lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Irawati Rumbia (Sulawesi Tenggara).
3. Christina Jembay, kelas welter, 66 kilogram, putri. Jembay lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali emas, dalam final mengalahkan harapan Jawa Tengah, Ari Marsiana.
4. Miranda Leonora, kelas menengah ringan, 70 kilogram, putri. Leonora lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perak, dalam final kalah melawan Salomina Yarisetouw (Papua).
5. Fernando Ayer, kelas terbang ringan, 48 kilogram, putra. Ayer lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perak, dalam final kalah melawan Exel Karimera (Sulawesi Utara).
6. Williams Maturan, kelas welter yunior, 63,5 kilogram, putra. Maturan lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Jekri Riwu (Bali).
7. Rocky Yamco, kelas menengah ringan, 71 kilogram, putra. Yamco lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Anthonius Obisuru (Bali).
8. Frendy Puray, kelas berat ringan, 80 kilogram, putra. Puray lolos dari Pra PON I Makassar, Juli 2023, merebut medali perak, dalam final kalah melawan Bram Betaubun (Jawa Barat).
9. Merlin Tomatala, kelas minimum, 48 kilogram, putri. Tomatala lolos dari Pra PON II Kupang, Oktober 2023, merebut medali emas, dalam final mengalahkan Melania Langobiri (Bali).
10. Adelin Sroyer, kelas bantam, 54 kilogram, putri. Sroyer lolos dari Pra PON II Kupang, Oktober 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Grasela Endi (Bali).
11. Gracias Denada Rumbobiar, kelas 57 kilogram, putri. Rumbobiar lolos dari Pra PON II Kupang, Oktober 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Nabila Maharani (Lampung).
12. Titus Abidondipu, kelas welter ringan, 63,5 kilogram, putra. Lolos Pra PON II, Oktober 2023, tidak mendapat medali tetapi masuk 5 besar.
13. Glen Yamco, kelas welter, 67 kilogram, putra. Yamco lolos dari Pra PON II Kupang, Oktober 2023, merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah melawan Matius Mandiangan (DKI Jakarta).
5 PELATIH
Papua Barat sangat serius untuk menghadapi PON Aceh-Sumatera Utara. Para petinju ditangani lima pelatih yang sudah pengalaman; Frans Yomaki, Igo Yeuyanan, Hengky Luarmatar, Yance Putuwali, Melky Baransano (pelatih putri).
Nama Lodewijk Akwan tidak ada dalam daftar pelatih. Namun, seperti pada PON sebelumnya, Lodewijk Akwan tetap setia ikut mendampingi tim tinju Papua Parat. Sepanjang pertandingan yang berlangsung ekstra panas di GOR Cendrawaih, Kota Jayapura, dari 5 Oktober (pertandingan hari pertama) hingga 13 Oktober 2021 (pertandingan final), Lodewijk Akwan mengambil peran penting. Terutama meredam rasa marah yang diakibatkan oleh keputusan kontroversial.
Pada pertandingan semifinal, Lodewijk Akwan sampai berada di pinggir pagar pembatas ring untuk meredam kemarahan penonton akibat keputusan yang dianggap sangat merugikan petinju Papua Barat.
“Saya sekarang di KONI Papua Barat, tapi tetap mengawasi tinju. Kami akan tampil luar biasa,” kata Lodewijk Akwan, mengulang kalimatnya. “Minta dukungan doa dari masyarakat Papua Barat.”
Papua Barat akan memperkuat persiapan tinju putri. “Tinju putra tetap ada peluang. Sekarang tinju putra di Indonesia semua daerah sangat siap. Dua-duanya, putri dan putra, akan kita siapkan sama. Kita berusaha mengejar medali emas, tidak bisa melebihi dari Tuhan.”
MENUJU CISARUA
Tim PON Papua sudah memasuki persiapan periode kedua, yaitu teknik dan taktik. Latihan di Billy Jaya, Manokwari.
Pada akhir April, Papua Barat akan memulai latihan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Papua Barat telah menjadikan Cisarua sebagai langganan tempat latihan. Segala keperluan untuk latihan termasuk ring sudah tersedia. Di Cisarua mudah mendapat sparring partner, bisa ke Bogor, Bandung, Bekasi, dan Jakarta. (Finon Manullang)