Rondeaktual.com
PON XXI/2024 Aceh-Sumut menandingkan tinju putra dan putri. Suatu sore di Desa Parigi Mekar, penulis bertemu dengan tiga petinju putri DKI Jakarta –Sindy Muhammad Zen, Novita Sinadia, Ratna Sari Devi—menyatakan siap memberikan yang terbaik.
Sindy kelas terbang, Novita kelas bantam, Ratna Sari Devi kelas bulu, hadir dalam acara halalbihalal Pertina DKI Jakarta di Desa Parigi Mekar, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
“Halalbihalal ini sebagai bentuk
silaturahmi antarpengurus dan atlet DKI. Sekarang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi PON Aceh-Sumatera Utara,” kata Ketua Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang.
Seperti disampaikan Hengky Silatang, Tim PON DKI terdiri dari enam atlet putra dan empat atlet putri.
“Saya dan teman lainnya melakukan persiapan yang teratur dalam menghadapi PON 2024,” kata Sertu (K) Ratna Sari Devi, kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan, 10 Desember 1994. “Berdoa dan fakus. Semoga PON 2024 bisa memberikan yang terbaik untuk DKI.” Ratna Sari Devi bertugas di Gupusran Puspalad TNI AD. Selama menjalani Pelatda PON DKI, ia mendapat dispensasi dari Kesatuan.
Sindy Muhammad Zen, yang akan bertanding di kelas terbang, memastikan dirinya patuh menjalani latihan. “Saya banyak belajar dan banyak memperbaiki teknik dalam tinju dan yang paling utama adalah harus bisa meningkatkan fisik,” kata Sindy, kelahiran Ternate, Maluku Utara, 3 Oktober 2001.
Novita Sinadia memastikan sampai sekarang latihan berjalan dengan tekun. Ia adalah pemegang medali emas kelas bantam PON XX/2022 Papua.
Semua petinju PON DKI tinggal di Desa Parigi Mekar. Setiap hari berlatih di sasana HS Boxing Camp.
TIM PON DKI 2024
1. Sindy Muhammad Zen, kelas terbang putri.
2. Novita Sinadia, kelas bantam putri.
3. Ratna Sari Devi, kelas bulu putri.
4. Nurul Nukuhehe, kelas ringan putri.
5. Adhis Priyanto, kelas terbang putra.
6. Aldoms Suguro, kelas bantam putra.
7. Asriudin Tapalaola, kelas bulu putra.
8. Jill Mandagie, kelas welter ringan, putra.
9. Matius Mandiangan, kelas welter putra.
10. Sandiyarto Peroza, kelas penjelajah putra. (Finon Manullang)