Rondeaktual.com
Insiden “tandukan berdarah” terjadi menjelang pertarungan unifikasi kelas berat antara juara WBC Tyson Fury (Inggris) melawan juara WBA Super/IBF/WBO/IBO Oleksandr Usyk (Ukraina). Masih ada empat hari lagi jelang pertarungan di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu malam, 18 Mei 2024, atau Minggu dinihari WIB.
Ayah Tyson Fury, John Fury kelihatan bertikai hebat dengan tim Oleksandr Usyk pada konferensi pers Tyson-Usyk, hari Senin.
John Fury merasa tersinggung mendengar teriakan “Usyk! Usyk! Usyk!. Ia marah dan mendatangi kubu Usyk kemudian menandukkan kepalanya kepada seorang pria yang jauh lebih muda. Tandukan John Fury malah membuat kepalanya sendiri yang terluka. Darah mengalir deras. Pembantunya kewalahan menghentuikan tetesan darah.
Seorang pria kembali mengambil selembar tisu kemudian menghilangkan darah di depan muka John Fury. Pemandangan yang sangat dramatis. Tetesan darah membuat John Fury semangat marah. Terlihat brutal sekali.
Pihak berwenang terus berusaha untuk melerai kedua pihak yang menyebabkan insiden, yang membuat suasana di Riyadh terasa semakin panas, meski pertandingan “Ring of Fire” masih beberapa hari lagi.
Pertandingan Fury-Usyk sudah dua kali mengalami tunda. Keduanya sepakat untuk pertandingan unifikasi 12 ronde di Kingdom Arena, 23 Desember 2023. Ini harus tunda 14 Februari, akibat cidera Fury saat menjalani latih tanding. Semoga pertandingan 18 Mei 2024 tidak ada penundaan lagi.
Insiden “tandukan berdarah” diharapkan tidak sampai mengganggu jalannya pertandingan akhir pekan ini. Seseorang yang berkuasa harus mempertimbangkan untuk memulangkan ayah Fury, John Fury ke Inggris.
Insiden “tandukan berdarah” terjadi ketika anggota kubu yang bersaing saling berpapasan di Riyadh, Arab Saudi Hilton, hanyalah pihak Usyk yang meneriakkan “Usyk!, Usyk!, Usyk!!!”.
Itu adalah alasan yang cukup bagi John Fury untuk kembali menegaskan kecenderungannya untuk melakukan kekerasan dan menciptakan kekacauan.
Fury yang lebih tua menemukan anggota tim Usyk yang lebih muda, melangkah ke arahnya dan melakukan sundulan keras ke wajah pria itu.
Hasilnya agak terbalik, meski John Fury yang menyerang dengan tandukan kepalanya, namun dia sendiri yang mengalami luka parah. Darah mengalir membasuh wajahnya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa mereka “tidak menghormati anak saya. Yang bisa saya dengar hanyalah, ‘Usyk, Usyk, Usyk!’ dan seorang idiot kecil muncul di ruang saya.”
Dikutip dari Boxingscene.com, berdasarkan tayangan ulang video, hal itu termasuk dalam sejarah revisionis.
Jelas sekali, Fury yang lebih tua mencari konfrontasi dan memulai serangan fisik, membuat pria itu, Stanislav Stepchuk, lengah.
Ya, ada alasan untuk menertawakan hal ini sebagai contoh lain dari ayah yang terlalu protektif dan kehilangan ketenangannya, tapi ini adalah peristiwa penting bagi olahraga ini sehingga patut ditanggapi dengan serius.
Pemenang Fury-Usyk Sabtu malam akan melahirkan seorang juara sejati era lima sabuk (WBA/WBC/IBF/WBO/IBO) sejak 24 tahun terakhir.
Seperti diketahui, sepanjang 24 tahun, gelar juara dunia kelas berat selalu terpisah-pisah. Lennon Lewis (Inggris) adalah juara sejati terakhir yang menyatukan sabuk juara dunia kelas berat WBA/WBC/IBF/IBO, setelah kemenangannya yang sangat bersejarah melalui unanimous decision dua belas ronde melawan Evander Holyfield (Amerika Serikat) di Thomas & Mack Center, Las Vegas, 13 November 1999. Tiga hakim memenangkan Lewis; Chuck Giampa 116-112, Bill Graham 117-111, Jerry Roth 115-113.
Kalau dihitung sejak kemenangan Lewis pada 13 November 1999, sudah berlalu 24 tahun lamanya. Juara sejati era lima sabuk akan lahir akhir pekan ini, 24 tahun sejak era Lewis.
Sambil menunggu lahirnya orang pertama menyandang gelar juara dunia sejati kelas berat yang tinggal menunggu empat hari lagi, acara yang masih tersisa adalah penimbangan petinju pada hari Jumat dan puncaknya adalah pertandingan 12 ronde pada hari Sabtu.
Turki Alalshikh yang sedang naik daun dari Arab Saudi telah menginvestasikan jutaan dolar untuk melakukan peristiwa besar ini.
Bagaimana perasaannya atau orang lain yang mendukung tontonan ini jika John Fury gagal mengendalikan emosinya lagi dan memicu kegilaan yang menyebabkan salah satu petinju partai utama terluka?
Lihatlah apa yang terjadi sebelum pertarungan baru di bulan Oktober antara rapper KSI dan putra Fury lainnya, Tommy Fury. Setelah kecaman Logan Paul, John Fury bangkit dari kursinya, menyatakan “Kami adalah pejuang,” dan membalikkan kedua meja konferensi pers, meraung dan mendapatkan perhatian yang sangat didambakan oleh seorang narsisis – termasuk perebutan selangkangan.
Saat dia merasakan darah mengalir di wajahnya pada hari Senin, John Fury berteriak, “Kita hidup demi darah dan nyali.”
Kita tahu. Sikap itu tidak berjalan baik bagi John Fury pada tahun 2011, ketika dia terlibat perkelahian dengan seorang kenalan dan mencungkil salah satu bola mata pria itu, meninggalkan Fury yang lebih tua dengan hukuman penjara 11 tahun.
Beruntung hukuman itu dipersingkat, sehingga memungkinkan bagi dia untuk melihat anaknya Tyson Fury mengalahkan Wladimir Klitschko (Ukraina) untuk menjadi juara dunia WBC kelas berat. (Rondeaktual.com)