Rondeaktual.com
Sedih mengabarkan berita duka atas meninggalnya dua mantan petinju asal Sulawesi Utara; Bapak James Makawimbang (juara tinju amatir kelas ringan Piala Presiden RI) dan Bapak Hengky Sambeka (pensiunan Marinir yang merupakan petinju pelatnas dan pelatih pelatnas di masa hidupnya).
Tiga sahabat tinju, Erik van Ents, Yance Rahayaan, dan Richard Engkeng, menyampaikan berita duka kepada Rondeaktual.com, pada waktu yang hampir bersamaan.
Yance Rahayaan menjelaskan, James Makawimbang meninggal dunia akibat sakit di rumah sakit pada hari Minggu, 19 Mei 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.
“Meninggal dunia di rumh sakit di Bogor (Jawa Barat). Semoga almarhum diampuni segala dosanya dan kepada keluarga yang ditinggalkan kiranya tabah dan kuat menghadapi cobaan ini,” kata Yance Rahayaan selaku pembina dari Federasi Tinju Profesional Indonesia. Pemakanan hari Selasa.
Menurut pelatih tinju PPOP DKI Jakarta, Erik van Ents rumah duka di Kompleks Bek Ang Asrama TNI Cibinong, Kabupoaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
James Makawimbang adalah seorang petinju kidal kelas ringan yang berprestasi di tingkat Kejuaraan Nasional dan Sarung Tinju Emas. Di tingkat internasional, James Makawimbang adalah pemegang medali emas kelas ringan Piala Presiden RI ke-14 di Jakarta tahun 1991.
Saat itu, Indonesia menempatkan dua petinjunya di final di kelas ringan. Setelah menyelesaikan pertandingan 3 ronde x 3 menit, James Makawimbang mengalahkan bintang tinju amatir Adrianus Jopy Taroreh dari Manado, Sulawesi Utara.
James Makawimbang menetap di Bogor, berama istri dan anak-anaknya. Setelah mengantungkan sarung tinju, kidal James Makawimbang meneruskan karir sebagai pelatih untuk Pertina Kabupaten Bogor. Ia terbilang sering menjadi pelatih Pertina Jawa Barat dan pelatih di Pelatnas untuk mempersiapkan petinju Indonesia ke berbagai kejuaraan internasional. Karir kepelatihannya sangat gemilang.
James Makawimbang memiliki anak perempuan bernama Indri Makawimbang, yang dikenal sebagai petinju Kabupaten Bogor dan pernah membawa nama Provinsi Banten. Indri Makawimbang mulai mengikuti karir sang ayah sebagai pelatih.
James Makawimbang memiliki seorang adik bernama Herry Makawimbang, yang memiliki prestasi dua kali merebut medali emas kelas bantam PON XIII/1993 Jakarta dan PON XIV/1996 Jakarta. Herry sudah lama kembali ke Manado dan bekerja di Satpol PP. Herry berkawan dekat dengan tokoh Pertina Sulaqwesi Utara, Bonyx Saweho. Menurut rencana, Herry tiba di Jakarta besok, Senin, 20 Mei 2024.
HENGKY SAMBEKA
Sementara, Richard Engkeng menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya mantan petinju Nasional kelas welter ringan dan mantan pelatih Nasional Hengky Sambeka.
Hengky Sambeka adalah juara di kelas welter yunior dan menjadi wakil Jawa Timur pada PON di masa lalu. Ia bersama nama besar lainnya Koko Pangaribuan, adalah atlet tinju Marinir yang bertugas di Surabaya.
Setelah berhenti sebagai atlet tinju, Hengky Sambeka meneruskan karir Marinir di Surabaya. Ia adalah Marinir yang kemudian menjadi petinju.
Dari Surabaya Hengky Sambeka ditugaskan ke Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Makassar, sampai pensiun.
Di Makassar, Hengky Sambeka pernah mendirikan sasana tinju selama hampir lima tahun. “Setelah pensiun di Makassar, Pak Hengky Sambeka memilih kembali ke Tomohon, Sulawesi Utara. Beliau memang berasal dari Tomohon dan meninggal di Tomohon, Minggu pagi,” ujar Richard Engkeng, pensiunan Marinir. “Hari ini dua petinju berdarah Sulawesi Utara, Bapak James Makawimbang dan Bapak Hengky Sambeka, telah berpulang. Semoga mendapat tempat yang indah,” tambah Richard Engkeng, yang mengenal dekat kedua almarhum. (Finon Manullang)