Rondeaktual.com
Juara sejati kelas berat mulai dipopulerkan sebagai juara tak terbantahkan pada tahun 1987. Era “The Iron Man” Mike Tyson.
Di era sebelumnya, atau pada era Muhammad Ali, gelar juara dunia kelas berat yang dipertandigkan adalah WBA dan WBC. WBA merupakan badan tinju dunia tertua.
Ketika Ali memukul knockout ronde delapan raja KO George Foreman di Kinshsa, Zaire, 30 Oktober 1974, Ali memenangkan gelar WBA dan WBC.
Setelah 10 tahun kemudian, atau pada 1984, Larry Holmes keluar dari WBC dan menjadi orang pertama menyandang gelar juara dunia kelas berat IBF.
Di situlah awal mula gelar kelas berat terpisah-pisah. Ada yang menyandang gelar WBA, gelar WBC, dan gelar IBF. Tidak ada juara sejati atau juara yang tak terbantahkan.
Tyson membuat sejarah sebagai juara dunia kelas berat termuda (20 tahun dan 145 hari), setelah menjatuhkan juara WBC Trevor Berbick (Kanada) empat kali (sekali pada ronde pertama dan tiga kali pada ronde) yang terjadi di Las Vegas, 22 November 1986.
Kemenangan Tyson yang luar biasa merobek rekor juara dunia kelas berat termuda Floyd Patterson 21 tahun dan 331 hari (sumber Wikipedia).
Tyson ditangani oleh promotor top Don King, mempertahankan gelar WBC melalui UD-12 melawan James Smith sekaligus merebut gelar WBA.
Dua gelar dunia kelas berat Tyson, WBC dan WBA, bertambah menjadi tiga setelah menang UD-12 melawan juara IBF Tony Tucker di Las Vegas, 1 Agustus 1987.
Dalam sejarah kelas berat, Tyson menjadi orang pertama merebut tiga gelar juara dunia kelas berat (WBC/WBA/IBF).
Sejak saat itulah Tyson ditulis sebagai juara sejati kelas berat, yang kemudian populer menjadi juara tak terbantahkan. Undisputed.
Itulah sejarah lahirnya juara dunia kelas berat tak terbantahkan.
JUARA TAK TERBANTAHKAN
MIKE TYSON
Mike Tyson (Amerika Serikat) menjadi juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan (WBC/WBA/IBF) melalui kemenangan UD-12 melawan Tony Tucker di Las Vegas, 1 Agustus 1987.
JAMES “BUSTER” DOUGLS
James “Buster” Douglas (Amerika Serikat) menjadi orang kedua juara dunia kelas berat tak terbantahkan melalui kemenangan KO ronde sepuluh melawan Mike Tyson di Tokyo Dome, Tokyo, 11 Februari 1990.
Kemenangan Douglas di Tokyo Dome merupakan kemenangan luar biasa, yang sampai sekarang tercatat sebagai salah satu kejuaraan dunia terbesar sepanjang sejarah kelas berat.
EVANDER HOLYFIELD
Evander Holyfield (Amerika Serikat) menjadi orang ketiga juara dunia kelas berat tak terbantahkan, melalui kemenangan KO ronde tiga melawan Douglas di Las Vegas, 25 Oktober 1990.
Douglas yang spektakuler menjatuhkan Tyson, tidak pernah menikmati gelar juara dunianya. Dia mabuk popularitas dan mabuk harta dan jatuh di tangan Holyfield.
RIDDICK BOWE
Entah mengapa, orang melupakan Riddick Bowe (Amerika Serikat). Bowe menjadi orang keempat juara dunia kelas berat tak terbantahkan melalui kemenangan UD-12 melawan Holyfield di Thomas Mack Center, Las Vegas, 13 November 1992. Bowe merebut gelar WBA/WBC/IBF. Tidak lama Bowe merasa diatur oleh WBC dan dia membuat sabuk hijau itu ke bak sambah.
LENNOX LEWIS
Setelah gelar juara dunia kelas berat terpisah-pisah, Lennon Lewis (Inggris) datang menjadi orang kelima juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan. Lewis menang melalui UD-12 melawan Holyfield (yang kedua, setelah pertemuan pertama 12 ronde yang dahsyat diputuskan draw) di Thomas & Mack Center, Paradise, Nevada, Amerika Serikat, 13 November 1999.
Ketika mengalahkan Holyfield, Lewis mempertahankan gelar WBC dan merebut gelar WBA dan IBF yang disandang Holyfield sekaligus merebut gelar kosong IBO. Lewis langsung menyandang empat sabuk juara kelas berat; WBA/WBC/IBF/IBO.
Kemenangan Lewis dianggap sangat bersejarah bagi perjalanan kelas berat. Lewis dipandang sebagai orang terakhir menyandang gelar juara dunia juara kelas berat tak terbantahkan.
Padahal, jauh sebelum Lewis diakui sebagai juara dunia kelas berat WBA/WBC/IBF/IBO yang tak terbantahkan, gelar WBO telah dipertandingkan. Petinju Italia, Francesco Damiani (pernah datang ke Jakarta untuk bertanding di amatir Piala Presiden RI) adalah orang pertama yang menjadi juara WBO kelas berat melalui KO-3 melawan Johnny du Plooy (Afrika Selatan) di Syrancuse, Italia, 6 Mei 1989.
Artinya, gelar juara dunia kelas berat sudah terpisah-pisah. Tidak dipersatukan di tangan seorang petinju. Gelar WBO dipegang Francesco Damiani. Gelar WBA/WBC/IBF/IBO di tangan Lennon Lewis. Tetapi, entah mengapa gelar WBO belum diakui sebagai gelar juara dunia. Sehingga empat sabuk juara dunia yang dikuasai Lewis dianggap sebagai juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan.
OLEKSANDR USYK
Setelah Lewis menjadi juara tak terbantahkan era empat sabuk (WBA/WBC/IBF/IBO) pada 13 November 1999, atau 24 tahun silam, Oleksandr Usyk datang sebagai orang pertama menyandang lima sabuk juara dunia kelas berat (WBA Super /WBC/IBF/WBO/IBO). Usyk mengalahkan Tyson Fury di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudia, Sabtu malam, 18 Mei 2024.
Kemenangan Usyk atas Fury adalah kemenangan terbesar dalam sejarah kelas berat. Belum pernah ada kelas berat menyandang lima gelar juara dunia dalam waktu yang bersamaan. Usyk satu-satunya, asli juara tak terbantahkan. (Finon Manullang)