Rondeaktual.com, Jakarta – Akhir pekan lalu, Sabtu, 16 Maret 2019, saya bersama teman-teman dari Pengprov Pertina DKI Jakarta, telah selesai menyelenggarakan pertandingan tinju bulanan. Kami menyebutnya Monthly Boxing.
Mengapa harus Monthly Boxing? Kisahnya panjang. Saya akan mulai dari memoar 39 tahun yang silam.
Pada tahun 1980, saya sudah mendengar Monthly Boxing. Orang-orang tinju ramai membicarakan Monthly Boxing. Sensasinya membahana. Terdengar ke mana-mana dan hebatnya lagi disukai oleh wartawan di era itu. Diangkat sebagai bahan tulisan utama di halaman olahraga.
Saya masih berusia 22 tahun ketika itu dan baru terjun ke dunia jusnalistik, tetapi belum 100% total menulis untuk tinju, seperti sekarang.
Begitu kuatnya ingatan terhadap Monthly Boxing, yaitu pertandingan tinju bulanan yang dikembangkan oleh Boy Bolang.
Di tahun itu, dan jika Anda sekarang sudah berusia 50 tahun ke atas, pasti terkesan dengan gaung Monthly Boxing. Pertandingan tidak hanya terlihat di Ibu Kota, tetapi di beberapa kota lain dan itu menjadi awal bangkitnya tinju amatir. Harus diakui Monthly Boxing adalah pendobrak. Perintis.
Sangat mungkin Monthly Boxing bukan karya asli Boy Bolang, sebab di sana (Amerika, Inggris, Australia, dan di negara-negara Eropa lain), Monthly Boxing sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari penjalanan tinju amatir. Sampai sekarang.
Pada awal dekade 80-an, Monthly Boxing menjadi sangat popular di Ibu Kota, lantaran ada Boy Bolang.
Peran mendiang Boy Bolang mempersembahkan Monthly Boxing berdampat luas. Sangat membanggakan. Dua saudara laki-laki saya, Libertus Manullang dan Sabam Manullang, ada di sana. Keduanya ikut bertanding. Libertus membawa nama sasana Scorpio Jakarta bersama pelatih Kid Francis. Sabam membawa nama sasana Nusantara Jakarta bersama pelatih M Yusuf dan manajer Ahmad. Saya tidak bersama siapa-siapa. Saya tidak ikut tinju.
Tak sampai setengah dekade, perjalanan Monthly Boxing berhenti. Kegiatan tinju amatir mati.
Orang-orang mulai meninggalkan Pertina dan melirik tinju pro sebagai pilihan terakhir. Petinju top DKI seperti Mustafirin, Yan Nainggolan, Piet Gommies, Eddy Gommies, Iwan Tubagus Jaya, Johannes Combo, dan yang lain, masuk tinju pro.
Tak lama, bersama promotor flamboyan Boy Bolang, lahirlah juara dunia pertama dari Indonesia; Ellyas Pical.
Elly menghentikan perlawanan juara dunia IBF super flyweight asal Korea, Ju-doo Chun pada ronde 8 dari 15 ronde yang direncanakan di gedung tua Istora Senayan, Jakarta, Jumat malam, 3 Mei 1985.
Sehari kemudian, Sabtu, 4 Mei, Ellyas Pical, Mama Anna, dan rombongan tinju dari kalangan artis dan penyanyi (tanpa rombongan Garuda Jaya yang mengantar Elly sebagai juara dunia), berkumpul di kantor Menpora Abdul Gafur. Ketika itu belum ada ketentuan Sabtu adalah libur kerja.
Sukses Elly merupakan malam yang sangat berserah bagi tinju pro Tanah Air, sekaligus merupakan era kebangkitan tinju pro Tanah Air. Di mana-mana, mulai dari warung kopi pinggir jalan hingga hotel berbintang, semua membicarakan tinju. Membicarakan sang juara dunia Ellyas Pical, promotor keren Boy Bolang, Garuda Jaya (tempat Elly dicetak menjadi juara dunia), pelatih Simson Tambunan, pelatih Kairus Sahel. Luar biasa dan itu tidak akan terulang kembali.
Sekarang, setelah beberapa dekade berlalu, gema Monthly Boxing mulai terdengar. Bagaimana membangkitkan kembali Monthly Boxing? Butuh kemauan dan hati yang kuat dan itu ada pada diri Ketua Pengprov Pertina DKI, Hengky Silatang.
Ketika pemikiran itu direalisasikan dan menghadirkan saya sebagai salah satu peserta rapat efesien di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, saya langsung memutuskan kegiatan yang akan digelar itu harus bernama Monthly Boxing.
Mengapa harus Monthly Boxing? Pertama, nama ini sangat komersial. Kedua, Monthly Boxing merupakan langkah pertama bagi seorang petinju amatir sebelum berkembang sebagai petinju nasional.
Monthly Boxing pertama tahun 2019 telah berlangsung di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Sabtu, 16 Maret 2019, mulai pukul 10.30 hingga 16.00, menandingkan 22 partai. Hanya setengah hari, tetapi sangat bermanfaat bagi petinju pemula.
Monthly Boxing berikutnya barangkali di kota Anda. Siapa tahu.
Finon Manullang, Sabtu, 23 Maret 2019, menulis dari Desa Tridayasakti, Jawa Barat.