Rondeaktual.com, Jakarta – Herry Setiyono yang kemudian terkenal dengan Charles Herry, 49 tahun, adalah salah satu yang akan bertanding dalam partai mantan petinju. Komandan Regu (Danru) Menara Batavia ini akan menghadapi Paa Powaly, 45 tahun. Pertandingan dengan aturan tiga ronde kali satu setengah menit akan berlangsung di GOR Kota Bekasi, Sabtu, 23 November 2019.
Charles Herry, di masa mudanya, dikenal sebagai petinju prospek kelas bantam. Dari sembilan bersaudara, tujuh laki-laki semua masuk tinju. Ini sebuah rekor.
Salah satu pertandingan yang sulit dilupakannya ketika menghadapi mantan juara dunia IBF Ellyas Pical. Non gelar 10 ronde berakhir draw di Pulomas, Jakarta Timur, 10 November 1990.
Promotor Henry Therik membayar Elly Rp 12,5 juta dan Herry Rp 2,5 juta. Itu 29 tahun silam dan sekarang bayaran petinju pro Indonesia masih dihargai Rp 2,5 juta.
“Saya tiga kali menjatuhkan Elly,” kata Herry, yang mendapat nama Charles dari Boy Bolang. “Ronde pertama, ronde ketiga, dan ronde kelima, Elly jatuh dan kena hitung wasit.”
Tidak hanya melawan Elly, Herry harus bertarung dengan petinju “papan atas” seperti Wongso Indrajit, Gani Tala, Johannes Nanlohy.
Di tempat Herry latihan, Banteng Boxing Camp Jakarta, tidak memiliki promotor. Sehingga ia harus bertarung dengan lawan yang belum waktunya. Setiap ada tawaran tanding di mana saja langsung diterima dan itu kesalahan terburuk dalam manajemen tinju pro.
Sama halnya dengan Sambung di Jawa Timur. Sambung adalah petinju potensial tetapi sampai menggantungkan sarung tinju tidak pernah menjadi juara. Sambung, seperti Herry di Jakarta, tidak pernah menolak bertanding melawan siapa saja dan di mana saja. Sambung dan Herry tidak pernah diproyeksikan untuk menjadi juara. Sambung dan Herry dikontrak untuk kalah.
”Saya tidak pernah juara, karena saya selalu berhadapan dengan petinju yang dipersiapkan untuk menang,” kata Herry. “Melawan Wongso Indrajit di Surabaya, saya datang sebagai lawan pengganti. Wongso itu juara dunia WBC Intercontinental, seharusnya menghadapi Nurhuda. Empat hari jelang tanding, Nurhuda mengundurkan diri. Saya mendadak dihubungi untuk melawan Wongso Indrajit. Saya underdog dan saya kalah.”
“Lawan saya, rata-rata lawan yang hebat. Ada mantan juara dunia IBF, juara WBC Intercontinental, dan juara OPBF.”
Charles Herry merebut prestasi tertinggi sebagai juara Jabodetabek. “Saya menang KO atas Edo Rumangun di Bulungan dan menang KO atas Herman Oratmangun di Jambi. Keduanya menang KO pada ronde kedua.”
Charles Herry sembilan saudara, tujuh laki-laki semuanya petinju. Ini menjadi rekor terbanyak “7 saudara masuk tinju”, mengakahkan rekor “5 saudara masuk tinju” di Bali yang terdiri dari Pino Bahari, Nemo Bahari, Champ Bahari, Daudy Bahari, Tio Villo Bahari dan mengalahkan rekor “5 saudara masuk tinju” di Malang, yang terdiri dari Joko Arter, Tejo Arter, Kid Manguni, John Lee, Dobrax Arter.
7 SAUDARA MASUK TINJU
1. Heru Supriyanto, kelas bulu amatir sasana Sunda Kelapa Jakarta Timur.
2. Hari Pujiono, petinju amatir dan pro kelas bantam yunior.
3. Charles Herry, kelas bantam, kelas bulu yunior, kelas bulu, kelas ringan yunior, kelas ringan.
4. Haris Pujono, juara Indonesia kelas welter dan juara Indonesia kelas menengah yunior.
5. Handri Suharsono, petinju pro kelas bantam era PRJ.
6. Bayu Santoso, petinju pro kelas terbang era PRJ.
7. Ari Apriyanto, petinju pro kelas bantam.
“Dua saudara perempuan kami juga ikut olahraga. Fitri Widyawanti karateka dan Triyanti Idayanti pelari marathon,” Charles Herry menjelaskan. “Ayah saya (Letnan TNI-AU Supardi) adalah kiper di kesatuan beliau dulu. Ibu kami (Siti Sapinah) pemain bulutangkis. Dari tujuh yang ikut tinju, Haris Pujono satu-satunya yang berhasil merebut gelar juara Indonesia dua kelas.”
DOMISILI CHARLES HERRY: Komplek Bumi Sawangan Indah II, Blok G, Jalan Kutilang Nomor 8, RT 02 RW 12, Kelurahan Pengasingan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
CHARLES HERRY 24 JAM
1. Pukul 05.00: Bangun.
2. Pukul 06.00: Dengan sepeda motor menuju tempat kerja Menara Batavia, sebagai security.
3. Pukul 07.00: Masuk kantor, kemudian latihan tinju untuk persiapan pertandingan para mantan petinju dengan aturan tiga ronde kali satu setengah menit.
4. Pukul 12.00: Istirahat makan siang.
5. Pukul 17.00: Latihan tinju di kantor, karena sudah mendapat izin dari chief manager.
6. Pukul 19.00: Apel dan pulang.
7. Pukul 21.00: Tiba di rumah.
8. Pukul 22.00: Tidur.
Ikuti terus setiap hari Kisah Mantan Petinju edisi kedua, tentang mantan juara PABA kelas bulu Soleh Sundava, besok (Kamis, 17/10/2019).
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridaya, Jawa Barat, [email protected]