Rondeaktual.com – Sepanjang tahun 2019 telah terjadi empat kejuaraan dunia kelas berat. Dua dimenangkan oleh Deontay Wilder dan sekali masing-masing dimenangkan oleh Andy Ruiz dan Anthony Joshua.
Hanya itu pertarungan kelas berat yang benar-benar mampu menyita perhatian dunia.
Di Indonesia juga terjadi pertandingan kelas berat. Tetapi itu sengaja digarap, yang penting semua komponen tinju termasuk Inspektur Pertandingan yang paling bertanggung jawab kebagian honor. Semua sudah diatur. Sudah sepakat harus menyerah sebelum ronde kelima. Biarlah begitu dan peristiwa itu bukan tidak mungkin menjadi dosa terburuk yang akan memperburuk perjalanan tinju pro Tanah Air. Biarlah sesuka-suka mereka.
Sekarang kita akan melihat bagaimana Wilder menuntaskan pekerjaannya sepanjang tahun 2019.
Wilder melakukan pertarungan yang hebat dan di luar perkiraan orang banyak ketika secara tidak disangka-sangka ia menjatuhkan petinju kelas berat pengalaman dunia bernama Dominic Breazeale (AS) di Barclays Center, 18 Mei 2019.
Tak sampai satu ronde atau tepatnya 2 menit dan 17 detik Wilder menghabisi perlawanan Breazeale dan mempertahankan gelar WBC kelas berat untuk yang kesempilan kalinya.
Sebelum menutup tahun 2019, Wilder masih sempat melakukan pertarungan ulang tidak langsung dengan King Kong Kuba southpaw Luis Ortiz, yang berlangsung di MGM Grand Garden Arena, 23 November, yang berakhir KO ronde 7.
Pertarungan ulang tidak sebrutal dugaan orang. Wilder belajar dari pengalaman pertama ketika Ortiz mengacaukan dan memukulinya sepanjang tiga menit pada ronde 7, meski akhirnya Ortiz tumbang pada ronde 10 di Barclyas Center, 3 Maret 2018.
Belajar dari pengalaman di mana Wilder melakukan pertarungan jual-beli pukulan sepanjang ronde dan itu sangat membahayakan dirinya. Pada pertandingan ulang Wilder menghadapi Ortiz dengan taktik defensive dan berhasil.
Dari menit ke menit dan dari ronde ke ronde, Wilder harus menekan emosi untuk tidak melakukan in-fight. Wilder sabar menunggu peluang untuk masuk dan dengan satu pukulan kanan menjatuhkan Ortiz dan nyangkut di tali ring. Ortiz mendapat hitungan dari wasit kemudian dinyatakan kalah ronde 7.
Defensive tidak akan pernah membuat pertandingan tinju menjadi menarik apalagi sampai dikenang. Namun defensive versi Wilder berhasil ditutupnya dengan kemenangan KO dan membuatnya tetap sebagai raja KO kelas berat paling berbahaya. Wilder menyimpan rekor menang-kalah-draw 42-0-1, 41 KO.
Itu tentang Deontay Wilder.
Sepanjang tahun 2019 terjadi dua peristiwa kelas berat yang sangat spektakuler. Pertama, kemenangan Andy Ruiz yang tidak disangka-sangka atas Anthony Joshua. Kedua, kejuaraan dunia kelas berat pertama di Timur Tengah, di Diriyah, Arab Saudi.
Andy Ruiz membuat sejarah besar ketika ia menjadi petinju kelas berat Amerika-Meksiko pertama yang menjadi juara dunia. Andy Ruiz seorang underdog besar saat menghadapi juara dunia IBF, WBA Super, IBO, WBO, Anthony Joshua di Madison Square Garden, New York City, New York, 1 Juni 2019.
Ternyata tidak selamanya underdog itu jelek. Ruiz telah membuktikannya. Saat pertarungan itu berlangsung, hampir tidak ada yang berani bertaruh untuk kemenangan Ruiz. Apalagi Ruiz datang sebagai lawan pengganti, setelah Jarrel Miller (AS) kedapatan menggunakan obat terlarang peningkat daya tahan tubuh. Ruiz praktis hanya lima pekan mempersiapkan diri.
Tetapi inilah tinju, segala sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi kenyataan pahit. Ruiz bukan saja meng-KO Joshua pada ronde 7 yang sudah berjalan 1 menit dan 33 detik, tetapi empat kali menjatuhkan Joshua.
Itu merupakan pertarungan terbesar dan paling spektakuler dalam hidup Ruiz. Ia mendadak menjadi bintang besar. Ke mana-mana hadir sebagai tamu penting, termasuk pertemuannya dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Mabuk sabuk juara dunia barangkali. Ruiz tampil mengecewakan dalam tanding ulang melawan Joshua yang sangat bersejarah di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019.
Pertandingan itu bersejarah bagi Arab Saudi, tetapi tidak bagi Ruiz. Tidak ada pukulan mematikan dari tubuh besar Ruiz. Tidak ada serangan yang dapat menyemangati tontonan itu. Beruntung Ruiz bisa bertahan sampai 12 ronde kemudian kalah angka mutlak dan habis.
JUARA DUNIA KELAS BERAT
1. WBA Super: Anthony Joshua, Inggris, 30 tahun, rekor 23-1, 21 KO. Rebut gelar di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019, menang angka atas Andy Ruiz (Amerika Serikat).
2. WBA Reguler: Manuel Charr, Lebanon, 35 tahun, rekor 31-4-0, 17 KO. Lahir di Beirut bernama Mahmoud Omeirat Charr, merebut gelar di Arena Konig Pilsener, Oberhausen, Jerman, 25 November 2017, menang angka 12 ronde atas Alexander Ustinov (Rusia). Sejak merebut gelar lowong dua tahun silam, Charr belum pernah mempertahankan gelar.
3. WBA Gold: Joe Joyce, Inggris, 34 tahun, 9-0-0, 9 KO. Joyce merebut gelar di O2 Arena, Greenwich, menang KO atas Bryant Jennings (AS).
4. WBC: Deontay Wilder, Amerika Serikat, 34 tahun, 42-0-1, 41 KO. Wilder merebut gelar di MGM Grand Garden Arena, 17 Januari 2015, menang angka 12 ronde atas juara Bermane Stiverne (Kanada). Sampai sekarang Wilder sudah 10 kali mempertahankan gelar (9 menang KO sekali draw saat bertarung 12 ronde melawan Tyson Fury).
5. IBF: Anthony Joshua, Inggris, 30 tahun, rekor 23-1, 21 KO. Rebut gelar di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019, menang angka atas Andy Ruiz (Amerika Serikat).
6. WBO: Anthony Joshua, Inggris, 30 tahun, rekor 23-1, 21 KO. Rebut gelar di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019, menang angka atas Andy Ruiz (Amerika Serikat).
7. IBO: Anthony Joshua, Inggris, 30 tahun, rekor 23-1, 21 KO. Rebut gelar di Diriyah, Arab Saudi, 7 Desember 2019, menang angka atas Andy Ruiz (Amerika Serikat).
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridaya Tamsel, Jawa Barat, [email protected]