Rondeaktual.com, Jakarta Kami sudah menghubungi tujuh orang, yang pernah mengenal Daud Yordan, baik sebagai petinju amatir maupun petinju profesional. Apa kata mereka tentang petinju asal Kayoung Utara itu?
HENGKY SILATANG, Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta:
“Saya mengenal Daud Yordan sejak masih yunior menjalani Pelatnas jangka panjang di Ragunan.”
“Pembentukan karakter Daud Yordan ketika ditangani pelatih Wiem Gommies dan Mesakh Yawan di Hotel Atlet Century Senayan. Tetapi, Daud memang datang dari keluarga tinju. Dilatih oleh abangnya, Damianus Yordan. Saya juga sering di lapangan dan ikut memberikan latihan pab kepada Daud Yordan. Mereka dulu satu tim bersama Rionando Butar-Butar, Robby Chandra, Dastesa Moniaga, Arenaldo Moniaga.”
“Hampir setiap hari jumpa dan tahu betul besik amatirnya kuat. Cukup disiplin. Tidak terpengaruh lingkungan yang brutal. Itu kelebihan Daud.”
“Pada PON XVI Palembang, saya melihat Daud main bagus tapi kalah melawan Hermensen Ballo dalam final kelas terbang. Waktu itu saya masih pelatih DKI bersama Ronny Sarimole dan Nasir Khan. DKI juara umum dengan tiga medali emas melalui Dastesa Moniaga kelas terbang ringan, Arenaldo Moniaga kelas bantam, dan Wellem Papilaya kelas welter ringan.”
“Melihat Daud Yordan sekarang, saya bangga. Dia menjadi Senator dari Kalimantan Barat dengan pemilihan suara terbanyak. Itu luar biasa.”
HERMENSEN BALLO, pelatih tinju amatir di Kupang.
“Saya masih ingat, saya dan Daud Yordan bertanding dalam final kelas terbang PON Palembang. Saya beruntung, karena saya bisa memenangkan pertandingan. Saya medali emas. Daud medali perak. Yaparen Renwarin (Papua) medali perunggu. Nirwan Effendy Harahap (Sumatera Utara) medali perunggu. Daud seorang petinju yang hebat. Sukses.”
BOY MANULLANG, lawan yang pernah dihentikan Daud Yordan, domisili Surabaya.
“Mental darah keturunan atlitnya memang melekat kuat. Semoga bisa jumpa Daud, karena saya akan merantau ke Kalimantan mengadu nasib di sisa- sisa hidup ini.”
PINO BAHARI, juara kelas menengah Asian Games XI Beijing 1990, domisili Bali.
“Melalui pengalaman saya selama beberapa kali menangani persiapan tanding pronya, Daud Yordan merupakan petinju Indonesia paling matang dalam bertinju. Teknik bagus. Tangannya tajam dan keras. Itu spesialisasi Daud Yordan.”“
Pengalaman tanding yang menempa penguasaan dirinya dalam menerapkan taktik dan strategi bertanding dengan kemampuan kontrol emosi yang bagus. Dalam berlatih, Daud Yordan sangat menjaga disiplin. Menghargai setiap program latihan. Dia bisa mengatur waktu. Kapan harus istirahat. Asupan nutrisi yang tepat. Rajin mempelajari berbagai macam kelebihan dari para petinju dunia melalui rekaman video. Saya kira itu penting untuk memperkaya wawasan serta memacu motivasinya.”
RICKY NOTTY, pelatih tinju pelajar DKI Jakarta, domisili Bandung:
“Dulu kami sama-sama di Ragunan, menjalani Pelatnas yunior jangka panjang era (Ketua Umum PP Pertina) Pak Nono Sampono. Pak Nono satu-satunya ketua umum Pertina yang mau berpikir tentang pelatnas jangka panjang.
“Selain bersama Daud Yordan, masih ada teman sepelatnas kami, seperti Dastesa Moniaga, Arenaldo Moniaga, Ibrahim Aroby, Arman Maabuat, Alredo Rumbiak, Roland Latuny. Kami tinggal di Graha Wisata Ragunan. Daud punya pukulan keras, itu kelebihan dia.”
NUS RIRIHENA, wasit tinju internasional, domisili Depok.
“Jujur, saya bicara fakta, Daud Yordan menang salah satu yang terbaik saat ini. Di dalam ring, Daud seorang pemberani. Suka fight. Tidak mengulur-ulur waktu, sehingga penonton menyukai permainan tinjunya.”
“Selama saya berkali-kali memimpin pertandingan Daud, saya belum pernah melihat dia melakukan kecurangan. Dia menjalankan aturan yang ada. Di selalu pelajari permainan calon lawan. Kalau lawan fight, dia juga meladeninya dengan cara yang sama. Daud seorang petinju profesional Indonesia yang baik, itu yang lihat. Gaulnya juga bagus. Menyapa siapa saja.”
DAMIANUS YORDAN, pelatih Daud Yordan, domisili Kalimantan Barat.
“Pertama, kita bersyukur atas kebesaran Tuhan, Daud Yordan masih sehat sebagai petinju dan saya sebagai pelatih.”
“Saya kembali menjadi pelatih Daud. Kembali di sampaing Daud. Mendampinginya di dalam ring saat bertanding melawan petinju Argentina, Hernan Carrizo di Pontianak, 7 September 2024.”
“Saya meyakini, Daud masih bisa seperti yang kita harapan. Daud memang orang yang paling disiplin. Paling fokus kepada pekerjaan. Saya melihat dengan kepala sendiri, sampai saat ini dia tetap semangat. Ada motivasi dan ini menjadi kado buat bangsa Indonesia yang berjumlah 280 juta orang, bahwa hari ini Daud masih punya nama di tingkat Nasional.”
“Saya melihat, Daud belum berubah. Kerendahan hatinya masih kuat. Sekarang di pundaknya, selain juara tinju internasional juga Senator yang berasal dari Kaliman Barat. Daud bisa diterima oleh masyarakat dan ini akan menjadi motivasi tampil pertama di tengah masyarakat Kalimantan Barat melawan petinju Argentina. Jangan lewatkan.”
Rondeaktual.com
Tim Redaksi/FM/RCO