Rondeaktual.com
Ashely Major adalah seorang petinju member. Usianya 14 tahun dan bertanding di kelas berat. Ibundanya Lismawati asal Cianjur dan ayahandanya Brad Ley asal Selandia Baru.
Ashley lahir di Tangerang, Banten, 6 Oktober 2007. “Umur enam tahun, papa telah tiada,” Ashley menjelaskan.
Ketika panitia tinju Hari Bhayangkara ke-76 Piala Kapolda Metro Jaya 2022, membuka pendaftaran, Ashley Major yang berlatih di KPJ Bulungan, Jakarta Selatan, langsung ikut dan bayar Rp 250.000.
Pada hari pertama, di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 25 Juni 2022, Ashley bertanding tiga ronde kali dua menit dengan Raditya Juliantoro dari PTIK Boxing Camp.
Ronde pertama dan menit pertama, Ashley langsung in-fight dan melukai hidung lawan. Darah menetes. Tim medis naik di atas ring dan menghapus darah.
Pertandingan diteruskan tetapi wasit harus menghentikannya untuk alasan keselamatan petinju.
Menang RSC, Ashley mendapat tawaran tanding melawan Komisaris Polisi (Kompol) Akasa Rambing, di tempat yang sama, Senin, 27 Juni, disaksikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Irman. Sehari sebelunya, Minggu, 26 Juni, Akasa sudah bertanding tiga ronde kali dua menit melawan Ricky Notty. Tanpa pemenang.
Sebelum bertanding, Rondeaktual.com mengenalkan Ashley Major kepada Akasa Rambing, sekitar dua meter dari ring tinju. Keduanya bercakap-cakap dan Ashley menyebut lawan bicaranya sebagai Om.
“Minta belajar, Om. Saya ingin maju dan ingin menjadi petinju berprestasi,” kata Ashley.
“Jangan panggil Om lah,” kata Akasa tersenyum. “Sekolah di mana sekarang,” Akasa meneruskan.
“Saya ambil homeschooling, Om.”
“Mengapa?” kejar Akasa.
“Mau fokus untuk tinju dulu, Om.”
Beberapa jam kemudian, Ashley naik ring dari sudut merah. Akasa naik ring dari sudut biru, dengan suporter sepuluh kali lipat dari suporter Ashley Major.
Ronde pertama, Akasa langsung mengambil inisiatif menyerang. Cepat sekali. Melepaskan tangan kiri (jab) ke bagian tubuh lawan. Akasa, dengan foot work enteng dan kemauan besar, menekan sekaligus memaksa lawan menarik melangkah.
Sepanjang tiga ronde, Ashley mengaku mengambil pelajaran berharga dari seorang perwira menengah dan juara nasional kelas ringan tahun 2006 dan pemegang medali perunggu kelas ringan PON XVII/2008 Kalimantan Timur.
“Senang ada kesempatan bermain di ring yang dengan Om Akasa Rambing,” kata Ashley Major.
“Saya bertujuan untuk membawa nama Indonesia ke tinju internasional. Mama mendukung atas kemauan saya menjadi petinju,” kata Ashley.
Ashley, didukung saudara tuanya, Shane Major, menjelaskan tujuannya untuk bisa menjadi juara Olimpiade, lalu masuk tinju profesional dan berjuang untuk menjadi yang terbaik.
Ashley pertama naik ring di Malang, disusul Bekasi, dan GBK Senayan. “Empat kali ikut pertandingan semua member,” kata Ashley, domisili Pamulang, Tangerang Selatan. (finon manullang)