Rondeaktual.com
Pertandingan tinju Olimpiade musim panas di Mexico City, Meksiko, berlangsung di Arena Mexico, 13 hingga 26 Oktober 1968.
Olympic Games Mexico City XIX/1968 menandingkan 11 kelas dan menyediakan emas-perak-perunggu 11-11-22. Petinju yang bertanding sebanyak 308 petinju dari 64 negara. Ada 21 negara yang memperoleh medali.
Uni Soviet merebut posisi puncak dengan emas-perak-perunggu 3-2-1, disusul Amerika Serikat 2-1-4, Meksiko 2-0-2, Polandia 1-2-2, Jerman Barat 1-0-0, Britania Raya 1-0-0, Venezuela 1-0-0, Kuba 0-2-0, Rumania 0-1-1, Korea Selatan 0-1-1, Uganda 0-1-1, Kamerun 0-1-0, Bulgaria 0-0-2, Argentina 0-0-1, Brasil 0-0-1, Finlandia 0-0-1, Jepang 0-0-1, Kenya 0-0-1, Jerman Barat 0-0-1, Yugoslavia 0-0-1.
Sedangkan, Burma 2 petinju, Cina Taipe 3 petinju, Filipina 5 petinju, dan Thailand 3 petinju, tidak ada yang berhasil menembus semifinal. Gagal medali.
DAFTAR JUARA
OLIMPIADE MEXICO CITY
1. Light flyweight, 48 kilogram
Emas: Francisco Rodríguez (Venezuela).
Perak: Jee Yong-ju (Korea Selatan).
Perunggu: Hubert Skrzypczak (Polandia) dan Harlan Marbley (Amerika Serikat).
2. Flyweight, 51 kilogram
Emas: Ricardo Delgado (Meksiko).
Perak: Artur Olech (Polandia).
Perunggu: Servílio de Oliveira (Brasil) dan Leo Rwabwogo (Uganda).
3. Bantamweight, 54 kilogram
Emas: Valerian Sokolov (Uni Soviet).
Perak: Eridadi Mukwanga (Uganda).
Perunggu: Eiji Morioka (Jepang) dan Chang Kyou-chul (Korea Selatan).
4. Featherweight, 57 kilogram
Emas: Antonio Roldan (Meksiko).
Perak: Al Robinson (Amerika Serikat).
Perunggu: Philip Waruinge (Kenya) dan Ivan Mihailov (Bulgaria).
5. Lightweight, 60 kilogram
Emas: Ronnie Harris (Amerika Serikat).
Perak: Jozef Grudzien (Polandia).
Perunggu: Zvonimir Vujin (Yugoslawia) dan Calistrat Cuțov (Rumania).
6. Light welterweight, 63,5 kilogram
Emas: Jerzy Kulej (Polandia).
Perak: Enrique Regüeiferos (Kuba).
Perunggu: Arto Nilsson (Finlandia) dan James Wallington (Amerika Serikat).
7. Welterweight, 67 kilogram
Emas: Manfred Wolke (Jerman Timur).
Perak: Joseph Bessala (Kamerun).
Perunggu: Mario Guilloti (Argentina) dan Vladimir Musalimov (Uni Soviet).
8. Light middleweight, 71 kilogram
Emas: Boris Lagutin (Uni Soviet).
Perak: Rolando Garbey (Kuba).
Perunggu: John Baldwin (Amerika Serikat) dan Gunther Meier (Jerman Barat).
9. Middleweight, 75 kilogram
Emas: Chris Finnegan (Britania Raya).
Perak: Aleksei Kiselyov (Uni Soviet).
Perunggu: Agustín Zaragoza (Meksiko) dan Alfred Jones (Amerika Serikat).
10. Light heavyweight, 81 kilogram
Emas: Danas Pozniakas (Uni Soviet).
Perak: Ion Monea (Rumania).
Perunggu: Georgi Stankov (Bulgaria) dan Stanisław Dragan (Polandia).
11. Heavyweight, 81 kilogram ke atas
Emas: George Foreman (Amerika Serikat).
Perak: Jonas Cepulis (Uni Soviet).
Perunggu: Giorgio Bambini (Italia) dan Joaquín Rocha (Meksiko).
GEORGE FOREMAN
George Foreman lahir di Marshall, Texas, Amerika Serikat, 10 Januari 1949, bernama George Edward Foreman.
Foreman berumur 19 tahun ketika merebut medali emas kelas berat Olimpiade Mexico City 1968 dan berumur 24 tahun ketika tampil sebagai juara tinju dunia profesional kelas berat.
Foreman merebut gelar WBA dan WBC kelas berat dari tangan juara Joe Frazier, yang menderita TKO pada ronde kedua di Kingston, Jamaica tahun 1973. Frazier sendiri adalah juara kelas berat Olimpiade Tokyo 1964.
Kemenangan KO atas Frazier langsung melambungkan nama Foreman sebagai raja KO paling ditakuti. Foreman dua kali mempertahankan gelar dengan menghabisi perlawanan Jose Roman hanya dalam 120 detik di Tokyo dan menghentikan Ken Norton hanya dalam dua ronde di Venezuela.
Setelah itu, Muhammad Ali (juara kelas berat ringan Olimpiade Roma 1960 dengan nama Cassius Clay) datang melepaskan pukulan bertubi-tubi dan diakhiri dengan straight kanan tangguh menjatuhkan Foreman persis di tengah-tengah ring ronde kedelapan yang menyisahkan dua detik di Stade du 20 Mai, Kinshasa, Zaire, 30 Oktober 1974.
KO di tangan Ali, Foreman kehilangan gelar WBA dan WBC kelas berat. Tiga tahun kemudian, Jimmy Young yang tidak disangka-sangka mengalahkan Foreman melalui unanimous decision dua belas ronde di San Juan, Puerto Rico, 17 Maret 1977.
Foreman memilih pensiun dan sepuluh tahun kemudian menyatakan comeback. Di usianya yang sudah 38 tahun, Foreman melakukan debut kedua dengan kemenangan TKO ronde keempat atas Steve Zouski di Sacramento, California, 9 Maret 1987.
Setelah itu, Foreman harus menunggu selama tujuh tahun untuk mencetak kemenangan KO yang luar biasa pada ronde 10 menjatuhkan juara dunia WBA dan IBF tangan kidal Michael Moorer di MGM Grand Garden Arena, 5 November 1994.
Foreman, untuk kedua kalinya, menjadi juara dunia kelas berat. Ketika menjatuhkan Moorer, Foreman sudah berumur 45 tahun dan tercatat sebagai juara dunia tertua sepanjang sejarah kelas berat.
Rekor juara dunia kelas berat tertua atas nama George Foreman sudah bertahan selama hampir 30 tahun. Big George melakukannya dengan sangat spesial. Entah kapan tersamai.