Rondeaktual.com, Coretan Finon Manullang – Sebagian orang memandang kelas berat ringan kurang komersial. Kelas ini dibatasi hingga 79.379 kilogram. Jarang melahirkan bintang. Beda dengan kelas berat atau kelas menengah misalnya, hampir setiap tahun melahirkan petinju besar.
Dalam sejarah tinju, Archie Moore merupakan petinju kelas berat ringan pertama yang paling berhasil mencuri perhatian dunia.
Ketika usianya sudah 41 tahun, Moore naik ke kelas berat untuk menantang juara dunia kelas berat yang luar biasa Rocky Marciano, 32 tahun. Moore gagal, setelah dihantam tangan kuat Marciano dan tumbang KO pada ronde kesembilan di Yankee Stadium, Bronx, New York City, September 1955.
Michael Spinks datang membuat sejarah besar menjadi juara dunia kelas berat ringan pertama yang mengalahkan juara dunia kelas berat Larry Holmes melalui unanimous decision lima belas ronde di Nevada, September 1985.
Archie Moore dan Michael Spinks adalah dua dari sedikit kelas berat ringan terbesar.
Bernard Hopkins yang sudah melambung di kelas menengah, pernah bertanding untuk kelas berat ringan melawan Antonio Tarver, Jean Pascual, Roy Jones, Chad Dawson, tetapi pemberitaannya tidak mencapai puncak tertinggi.
Pada era Joe Calzaghe, pertarungan kelas berat ringan sempat melambung ketika ia bertanding melawan Bernard Hopkins dan melawan Roy Jones pada 2008. Calzaghe tidak pernah kalah sepanjang 46 pertandingan profesionalnya.
Ketika juara WBO kelas berat ringan Sergey Kovalev ditantang Canelo, pemberitaannya sangat standard. Canelo menurunkan Kovalev dan popularitas kelas berat ringan juga tidak terangkat.
Sekarang datang era baru, era sabuk juara dunia beredar di mana-mana dan di berbagai versi. Penggemar menghormati Artur Beterbiev dan Dmitry Bivol sebagai juara kelas berat ringan.
Bagi orang yang malas memperbarui (up date) tinju dunia, akan dibuat bingung oleh situasi seperti sekarang. Terlalu banyak gelar juara dunia. Dari lebih sembilan versi tinju dunia yang dipertandingkan, paling bergensi tentu WBA (tertua) disusul WBC, IBF, WBO, IBO.
Sejak badan tinju dunia terbelah-belah, juara kelas berat ringan selalu terpisah-pisah. Belum ada juara sejati, sampai menunggu hasil pertandingan Beterbiev-Bivol.
Seperti diberitakan Rondeaktual.com, Beterbiev (juara IBF/WBC/WBO) dan Bivol (juara WBA/IBO) akan bertarung dalam unifikasi kelas berat ringan 12 ronde kali 3 menit di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu malam, 12 Oktober 2024, atau Minggu pukul 03.00 WIB, tergantung berapa lama partai tambahan berlangsung.
Pertarungan Beterbiev-Bivol menjadi pertarungan terbesar sepanjang sejarah kelas berat ringan. Dua juara dunia saling mengejar gelar undisputed, gelar kelas berat ringan yang tak terbantahkan.
Pemenangnya menjadi orang pertama menyandang lima sabuk juara dunia kelas berat ringan; WBA/WBC/IBF/WBO/IBO. Selama ini gelar juara dunia kelas berat ringan terpisah-pisah.
Orang-orang atau para penggemar tinju dunia, harus menyaksikan Beterbiev-Bivol. Jangan sampai lewat, sebab ini sangat bersejarah, yang akan disiarkan ESPN+.
Beterbiev (Kanada/Rusia), sekarang sudah 39 tahun dan banyak mengalami cedera, menjadi juara dunia satu-satunya dengan rasio KO 100%; 20-0-0, 20 KO.
Bivol (Rusia), 33 tahun, belum terkalahkan dengan hasil bersih 23-0-0, 12 KO.
Beterbiev telah sembilan kali bertanding dalam kejuaraan dunia kelas berat ringan. Tidak ada yang menyita perhatian dunia. Baru sekarang, melawan Bivol Sabtu malam, yang mampu menyita perhatian dunia.
Pertandingan Bivol sama saja. Tidak ada yang menggemparkan. Kalaupun ada, barangkali ketika Bivol memilih Saul “Canelo” Alvarez menjadi lawannya.
Bivol menghadapi Canelo dalam kejuaraan dunia WBA Super kelas berat ringan di T-Mobile Arena, Las Vegas, 7 Mei 2022. Bivol mendaratkan sejumlah jab-straight terbaiknya membuat Canelo kalah telak. Hakim Tim Cheatham memberikan nilai 115-113. Dave Moretti 115-113. Steve Weisfeld 115-113. Bivol mempertahankan gelar WBA Super.
Melawan siapa saja, pertandingan Bivol tetap saja tidak bisa memanas-manasi semangat penggemar. Terbukti, ketika Bivol ditantang southpaw Gilberto “Zuro” Ramirez yang belum terkalahkan dengan rekor 40-0-0, di Abu Dhabi, pemberitannya biasa-biasa saja. Tidak mencapai puncaknya.
Beda dengan rencana pertarungan Beterbiev-Bivol. Dibahas di mana-mana. Dua orang sama-sama menyandang gelar juara dunia kelas berat ringan dipertemukan dalam satu ring. Hasilnya akan menjadi lengkap jika melahirkan pemenang. Jika ditutup dengan draw, maka popularitas kelas berat ringan akan tenggelam jauh ke bawah.
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridayasakti, Jawa Barat