Rondeaktual.com – Gilberto “Zurdo de Oro” Ramirez (Meksiko, 33 tahun) adalah mantan juara dunia WBO kelas menengah super, 76.204 kilogram. Sekarang menyandang dua sabuk juara dunia WBA Super dan WBO untuk kelas penjelajah, 90.719 kilogram.
Dua sabuk juara dunia yang disandang Ramirez membuat juara IBF kelas penjelajah Jai Opetaia (Australia, 29 tahun) penasaran dan sudah melontarkan tantangannya untuk menjalani pertarungan unifikasi dengan Ramirez.
Laga Ramirez-Opetaia sepertinya tinggal menunggu kontrak pertadingan masuk untuk segera ditandatangani. Dugaan semakin kuat setelah Opetaia hanya memerlukan empat ronde untuk mempertahankan gelar IBF melalui KO ronde 4 atas penantang David Nyika (Selandia Baru), di Gold Coast, Rabu, 8 Januari 2025.
Laga Ramirez-Opetaia kemungkinan di Arab Saudi, satu-satunya tempat tinju yang berani membayar mahal para bintang tinju dunia.
Ramirez menyerang Chris Billam-Smith di Arab Saudi. (Foto tangkapan layar)
Ramirez Naik ke Kelas Penjelajah
Ketika Ramirez berada di kelas berat ringan, 79,379 kilogram, ia menantang juara dan kalah 12 ronde di tangan Dmitry Bivol. Tidak ada tanding ulang.
Tidak lama kemudian Ramirez naik ke kelas penjelajah, 90.719 kilogram, dan menjadi juara. Dua sabuk juara dunia ada di tangannya; WBA Super dan WBO kelas penjelajah.
Kidal Gilberto Ramirez lahir di Sinaloa, Meksiko, 19 Juni 1991. Di usia 33 tahun seperti sekarang, ia menjadi sangat matang, tetapi pukulannya sudah tidak secepat dan setangguh ketika ia bertanding di kelas menengah super.
“Itu mungkin karena lawan (Chris Billam-Smith) adalah petinju hebat. Tidak mudah untuk menjatuhkannya. Kami saling bertukar pukulan dan itu membuat pertarungan kami memuaskan penggemar,” kata Ramirez, setelah kemenangannya atas Billam-Smith di Arab Saudi, beberapa waktu yang lalu.
Sama seperti calon lawannya, Jai Opetaia yang ingin melawan banyak orang, Ramirez juga punya cita-cita untuk berhadapan dengan nama-nama besar di ring tinju seperti; juara WBC Interim kelas berat ringan David Benavidez, Jake Paul yang bulan lalu mengguncang dunia karena dituduh bermain mata dengan Mike Tyson. Target terakhir Ramirez adalah menantang juara dunia kelas berat yang belum terkalahkan Oleksandr Usyk.
“Saya sudah punya rencana besar untuk menghadapi tahun 2025,” kata Ramirez, dikutip Boxingscene.com.
Ramirez akan merasa senang bila bisa berada di posisi puncak tinju dunia dan itu tidak mudah. “Pekerjaan saya belum selesai. Tujuan utama saya adalah meninggalkan warisan dalam olahraga ini, dan saya tak sabar untuk menjadi juara yang tak terbantahkan.”
Ramirez juga sedang berpikir untuk untuk naik ke kelas jembatan, yang ada di WBC. Kelas ini kurang popular, tetapi jika Ramirez bisa merebut sabuk juaranya, maka dia akan tercatat sebagai juara dunia di tiga kelas yang berbeda.
Kelas jembatan sekarang milik petinju Afrika Selatan, Kevin Lerena, yang sebelumnya bertanding di kela sberat. Banyak pengamat menyebut, Ramirez bakal melewati Lerena. Dalam tinju apa saja bisa terjadi. (Finon Manullang)