Rondeaktual.com – Juara dunia IBF kelas penjelajah Jai Opetaia (Australia) hanya memerlukan empat ronde untuk menghabisi penantangnya David Nyika (Selandia Baru). Kemenangan Opetaia menjadi sukses mempertahankan gelarnya di Gold Coast, Queensland, Australia, Rabu malam, 8 Januari 2025.
Pertarungan berikutnya sudah menunggu Opetaia untuk unifikasi melawan juara WBA Super dan WBO Gilberto Ramirez (Meksiko). Laga bisa terjadi Arab Saudi, Maret mendatang.
Opetaia, 29 tahun, belum terkalahkan dengan rekor 27-0-0 (21 KO). Rekor Ramirez, 32 tahun, menang-kalah 47-1 (30 KO).
Bila kelas menjadi juara undiputed kelas penjelajah, Opetaia ingin menantang juara dunia kelas berat Oleksandr Usyk (Ukraina), yang memiliki sabuk WBA Super, WBC, WBO, IBO. Sampai sekarang, belum ada petinju yang bisa mengalahkan Usyk. Nama besar seperti Anthony Joshua dan Tyson Fury, sudah dua kali dikalahkan Usyk, yang pernah juara kelas penjelajah dan juga kidal seperti Opetaia.
5 Kejuaraan Dunia IBF Jai Opetaia
02-07-2022 di Gold Coast: Opetaia pertama kali merebut gelar IBF kelas penjelajah, menang melalui unanimous decision dua belas ronde melawan juara Mairis Briedis.
30-09-2023 di London: Opetaia pertahankan gelar IBF, menang TKO-4 melawan Jordan Thompson. Opetaia menjatuhkan Thompson pada ronde tiga dan ronde empat. Wasit menghentikan pertandingan.
18-05-204, Kingdom Arena, Riyadh: IBF melucuti gelar Opetaia karena nekad bertanding melawan Ellis Zorro. IBF memerintahkan pertarungan gelar kosong antara Opetaia melawan mantan juara Mairis Breiedis, yang dimenangkan Opetaia.
12-10-2024, Kingdom Arena, Riyadh: Opetaia mempertahankan gelar IBF, menang TKO-6 melawan Jack Massey. Opetaia memukuli lawannya sampai tidak berdaya.
08-01-2025, Gold Coast: Opetaia dan David Nyika menyuguhkan pertarungan paling brutal. Saling menyerang, membuat Nyika jatuh dan bangkit meneruskan pertandingan. Opetaia melepaskan dua pukulan telak membuat tangan Nyika jatuh ke tali ring sekaligus menahan tubuhnya agar tidak mencium kanvas ring, sementara tangan kirinya mencoba menutup mukanya dari serangan ganas lawan. Namun dua pukulan berikutnya menjatuhkan Nyika di bawah tali ring dekat sudut merah. Enam orang masuk ke dalam ring untuk memberikan pertolongan. Dia butuhkan beberapa menit untuk menyelamatkan dirinya dari kumungkinan terburuk.
“Terima kasih, David,” kata Opetaia, pasca pertandingan, dikutip The Independent. “Dia menerima pertandingan ini hanya dalam tiga minggu. Dia datang ke sini untuk bertarung dan memberi saya pertarungan yang sengit. Saya menghormati itu,” kata Opetaia, angkat topi untuk semua yang telah diperlihatkan David Nyika.
Setelah pertarungan di ruang ganti, Opetaia dan Nyika berpelukan untuk berbagi momen penghormatan.
“Anda menunjukkan banyak ketulusan. Saya tidak menyangka itu,” puji Opetaia.
“Kamu berbeda, bro, aku menghargai kamu. Semoga sukses untuk masa depan,” balas Nyika.
Jai Opetania Kidal Berbahaya
Jai Opetaia lahir di Wyong, New South Wales, Australia, 30 Juni 1995. Sekarang berusia 29 tahun. Ia adalah seorang petinju kidal yang sangat berbahaya. Lebih suka menyerang daripada diserang.
Opetaia merupakan keturunan Samoa. Datang dari keluarga tinju yang terdiri dari empat generasi dari pihak ayahnya dan tiga generasi dari pihak ibunya dan berbagi hubungan penting dengan pencetak gol sepak bola terhebat Australia Tim Cahill dan mantan pemain liga rugbi internasional Selandia Baru Ben Roberts, sumber Wikipedia.
Jai Opetaia Mantan Petinju Amatir
Jai Opetaia adalah petinju amatir Australia yang sangat berbakat. Setidaknya, pernah merebut medali emas kelas berat ringan dari Kejuaraan Dunia Junior di Astana tahun 2011. Opetaia juga seorang pemegang medali perunggu kelas berat Kejuaraan Dunia Junior di Yerevan tahun 2012.
Tiga tahun kemudian, di Selandia Baru, 1 Agustus 2015, Opetania memenangkan debut profesionalnya melalui kemenangan angka empat melawan Isileli Fa, petinju Selandia Baru yang sekarang memiliki rekor total menang-kalah 2-10.
Gelar juara tinju dunia adalah mimpi Opetaia sejak pertama kali menekuni olahraga ini.
Opetaia tidak langsung dipromosikan ke level dunia, melaikan gelar Selandia Baru untuk kelas berat. Opetaia turun kelas untuk merebut gelar WBO Asia Pacific kelas penjelajah, merebut gelar IBF Pan-Pacific, gelar IBF Youth, gelar WBA Oceania, dan gelar WBO Global.
Setelah dianggap matang, akhirnya Opetaia menantang juara IBF kelas penjelajah asal Letvia, Mairis Briedis, yang dimenangkannya melalui unanimous decision dua belas ronde di Gold Coast, 2 Juli 2022.
Sebelum menghabisi David Nyika, Opetaia sudah menyampaikan keinginannya untuk menjalani pertarungan unifikasi. Opetaia menunjuk Gilberto Ramirez sebagai lawan berikut. (Finon Manullang)