Rondeaktual.com – Petinju profesional India, Vikas Krishan, 28 tahun, akan melanjutkan cita-citanya untuk mengejar medali emas kelas welter Olimpiade XXXII/2021 Tokyo. Petinju yang dijuluki The Indian Tank ini akan mengatur jadwal pertandingannya agar tetap bisa tampil di profesional kemudian di Olimpiade Tokyo.
Krishan adalah petinju Top Rank bersama promotor Bob Arum dan sudah menang TKO di Verona dan menang angka di Madison Square Ganden, New York. Krishan mencatat rekor amatir menang-kalah 40-16, termasuk dua kemenangannya di Asian Games XVIII/2018 Jakarta.
Krishan dua kali gagal di olimpiade dan ingin menguatkan dirinya saat menghadapi olimpiade ketiga.
Pada Olimpiade XXXI/2016 Rio de Jaineiro untuk pertama kali membuka kedatangan petinju profesional bersaing merebut medali bersama petinju amatir.
Pada Olimpiade London 2012, Krishan mengalahkan Errol Spence (sekarang juara dunia IBF dan WBC kelas welter). Sayang kemudian kemenangan angkanya dicabut karena pelanggaran. Di Olimpiade Rio 2016, Krishan mencapai perempat final dengan mengalahkan petinju Amerika, Charles Conwell.
Untuk mengejar impiannya di Olimpiade Tokyo, Krishan sudah mendapat izin. “Saya sudah izin dari promotor,” kata Krishan kepada Scroll.in, dikutip dari Boxing Scene.
Pada 2018, Krishan bergabung dengan Top Rank. Namun cidera punggung menghentikan momentumnya. Selama masa absennya, ia mulai mengevaluasi kembali karirnya dan menyimpulkan bahwa pengkondisiannya di jajaran profesional tidak sesuai dengan keinginannya.
Krishan bersama delapan petinju India lainnya akan tampil di Olimpiade Tokyo. Ia sekarang sedang menunggu penerbangan untuk pergi ke AS.
“Bila saya sudah mendapatkan penerbangan, saya akan pergi ke AS,” kata Krishan, yang saat ini berada di ibukota India Selatan, Bangalore. “Saya berhubungan dengan Top Rank. Mereka telah berjanji untuk mengatur pertarungan untuk saya dan saya berharap untuk bersaing dalam tiga sampai empat pertarungan sebelum Olimpiade Tokyo,” kata Krishan, yang pernah mengalahkan petinju kelas menengah Indonesia, Brama Betaubun.
“Itu akan membantu peluang saya di olimpiade karena di sirkuit pro itulah saya belajar untuk tidak percaya pada keberuntungan,” tambah Krishan. “Ini semua tentang kemampuan, tidak ada yang disebut keberuntungan.”
Langkah Krishan dianggap unik karena sebagian besar rekannya mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo dengan berlatih di Institut Olahraga Nasional di Patiala, jauh di utara di provinsi Punjab. Krishan, bagaimanapun, baru-baru ini diskors dari tempat pelatihan, bersama dengan rekan satu tim lainnya, karena melanggar protokol Coronavirus Disease 2019. Setelah penyelidikan, NIS menyimpulkan bahwa pelanggaran itu tidak disengaja dan segera mencabut penangguhan. Krishan tidak memiliki rencana untuk kembali, dan akan terus berlatih di Bangalore sebelum pergi ke AS.
“Saya akan melanjutkan pelatihan di sini,” kata Krishan. “Aku jatuh ke dalam ritme dan aku tidak ingin mengganggu diriku dengan sekali lagi melakukan perjalanan ke Patiala. Aku tidak mengerti intinya.” (rondeaktual.com / finon)