Rondeaktual.com – Setelah melewati pertarungan brutal sekaligus menutup langkah Dillian Whyte (Inggris, 32 tahun), juara sementara WBC kelas berat Alexander Povetkin (Rusia, 40 tahun), berbicara tentang kemenangannya yang luar biasa.
Hasil spektakuler itu dinilainya sebagai sesuatu yang tidak disangka-sangka. “Saya tidak merasa bahwa saya akan menyelesaikan pertarungan seperti ini,” katanya dalam wawancara yang dikutip dari Fightnews.
Povetkin tetap percaya diri meski sampai dua kali menderita knockdown dihantam Whyte pada ronde keempat. Itu tidak terlalu merusak.
Sebelum bertanding, Povetkin telah mempelajari titik lemah Whyte. “Saya melihat dia kehilangan uppercut kiri dan kanan. Selama menjalani latihan, saya berlatih menempatkan kombinasi di sekitar tembakan itu.”
Tentang kemungkinan tanding ulang, Povetkin akan melihat apa yang akan terjadi. Povetkin menyampaikan terima kasih untuk Andrei Ryabinski dan Eddie Hearn atas semua yang mereka lakukan untuk dirinya, dan berterima kasih kepada semua penggemar yang percaya kepada dirinya. Kemenangan atas Whyte membuat rekor tanding Povetkin menjadi menang-kalah-draw 36-2-1, 25 KO.
2 KEKALAHAN POVETKIN
5 OKTOBER 2013, Moscow, Rusia, kalah angka melalui pertarungan 12 ronde melawan sang juara Wladimir Klitschko (Ukraina), untuk kejuaraan dunia kelas berat WBA Super, IBO, IBF, WBO.
22 SEPTEMBER 2018, Wembley Stadion, London, kalah TKO ronde 7 atas juara Anthony Joshua (Inggris), untuk kejuaraan dunia WBA Super, IBO, IBF, WBO.
Sebelum merebut gelar WBC interim dari tangan Whyte, Povetkin pernah menjadi juara dunia WBA di Erfurt, Jerman, 27 Agustus 2011, setelah menang angka 12 ronde melawan Ruslan Chagaev (Rusia).
Sementara, promotor Eddie Hearn menanggapi pertanyaan tentang hasil pertandingan. “Saya merasa seperti berada dalam mimpi. Pertarungan sudah berakhir, secara virtual. Povetkin memulai dengan baik, Dillian Whyte mengukur dan menyelesaikan tiga ronde pertama dengan baik.Kemudian dia memiliki dua pukulan keras di ronde keempat (yang menjatuhkan Povetkin sampai dua kali). Saya tahu dan banyak orang merasa, bahwa semuanya sudah berakhir. Tapi inilah drama olahraga yang kami cintai. Ini adalah drama tinju kelas berat, satu pukulan dapat mengubah segalanya. Malam ini satu pukulan benar-benar mengubah pertarungan.” (rondeaktual.com / finon)