Whyte kehilangan gelar WBC interim kelas berat sekaligus kehilangan peluang untuk melakukan pertarungan hebat dengan juara WBC Tyson Fury (Inggris) atau juara WBA Super, IBO, IBF, WBO, Anthony Joshua (Inggris).
Whyte menyatakan keinginannya untuk membalas kekalahannya secepat mungkin. Whyte yakin dia akan muncul sebagai pemenang pada pertandingan ulang mendatang. Sebab Whyte merasa memenangkan pertandingan sebelum tragedi ronde kelima datang mendadak menjatuhkannya dan nyaris terbuang ke luar ring.
Pada ronde ketiga, Whyte menggoyahkan lawan. Pada ronde keempat, Whytemelalui longhook rendah menjatuhkan Povetkin. Masih di ronde itu, Whyte sekali lagi menjatuhkan Povetkin melalui uppercut kiri. Tetapi dengan uppercut kiri pula yang dilepaskan Povetkin dari jarak renggang menghabisinya.
“Saya tidak menyesal,” kata Whyte kepada Sky Sports News, dikutip dari Boxing Scene, hari Minggu. “Itu adalah pertarungan yang hebat dan Povetkin melakukannya dengan baik. Saya tahu saya bisa mengalahkannya. Saya menunjukkan itu dari ronde pertama. Jelas, dia sangat berpengalaman. Sudutnya hampir menarik dia keluar. Tapi dia melakukan salah satu pukulan terbaik dalam karirnya. Itu tinju kelas berat – penuh drama, pasang surut. Saya tidak memaksanya di ronde keempat karena dia berbahaya. Saat dia terluka, dia mengayunkan pukulan keras.”
“Itu adalah kesalahan yang konyol,” kata Whyte, yang kehilangan gelar interim WBC. “Saya memblokir pukulan itu 100 kali dalam latihan. Satu kali perlu diblokir, saya sudah terlambat. Dia berada di kaki terakhirnya dan saya menekannya. Tapi itu tinju kelas berat. Itulah yang terjadi.”
Whyte yang berusia 32 tahun (27-2, 18 KO) telah memenangkan 11 pertarungan langsung sebelum Povetkin (36-2-1, 25 KO) yang berusia 40 tahun menjatuhkannya. Dereck Chisora (dua kali), Robert Helenius, mantan juara WBO Joseph Parker, Oscar Rivas dan Lucas Browne termasuk di antara lawan yang dia kalahkan. Whyte dua kalikalah; dari kalah Anthony Joshua dan Povetkin.
“Saya masih salah satu kelas berat teratas,” kata Whyte. “Ini tidak seperti aku tua atau dipukuli. Saya masih belajar. Saya belajar dari kesalahan besar. Aku masih diriku yang sama, siap untuk pergi. Saya tidak sabar untuk kembali ke sana,” kata Whyte, pria kelahiran Jamaika. (rondeaktual.com / finon)