Rondeaktual.com, Magelang – Roy Mukhlis (Surabaya) sampai tiga kali mengucapkan kalimat “minta maaf” di atas ring. “Saya minta maaf. Saya minta minta. Saya benar-benar minta maaf,” kata Roy Mukhlis kepada Rondeaktual.com, di atas ring tinju GOR Samapta, Magelang, Sabtu (11/8/2018).
Langkah Roy Mukhlis dihentikan oleh wasit Djufrison Pontoh pada ronde kedua, setelah dokter pertandingan, dr. Junedi Sagala melarang Mukhlis untuk meneruskan pertandingan. Mukhlis berdiri di sudut merah, sudutnya sendiri dengan penuh darah akibat luka benturan saat menghadapi Isack Letidena (Jakarta).
Pertarungan Mukhlis-Letidena berlangsung dalam kejuaraan Indonesia kelas ringan 12 ronde. Namun, pada ronde kedua ketika Isack sudah unggul mutlak dalam pengumpulan angka tiba-tiba terjadi benturan keras membuat bagian alis Mukhlis robek dan berdarah.
Setelah terjadi benturan, beberapa detik kemudian terdengar bel tanda ronde kedua berakhir. Mukhlis duduk di sudutnya. Wasit melihat wajah Mukhlis berdarah dan segera memanggil dokter untuk naik ke atas ring memeriksa luka. Dokter Junedi Sagala yang didampingi seorang perawat, mencoba menghilangkan darah yang sudah membasahi wajah Mukhlis. Darah terus menetes. Tidak ada pilihan lain kecuali meminta kepada wasit agar menghentikan pertandingan.
Keputusan draw akibat benturan membuat Isack Letidena dan sekondannya, Titus DS sangat kecewa. Isack mengaku sudah menguasai Mukhlis sejak rende pertama. Serangan kidalnya banyak yang mendarat telak di bagian wajah Mukhlis.
“Saya target lima ronde dia habis. Dia tadi kena dan tiba-tiba dia membenturkan kepalanya,” kata Isack Letidena di atas ring.
Titus DS ikut kecewa. “Kemenangan tinggal sebentar lagi. Saya yakin Isack akan menjadi juara Indonesia. Saya terjadi benturan dan tidak ada pemenang,” kata Titus di atas ring.
Roy Mukhlis tidak setuju dengan tudingan benturan yang disengaja. “Ini (sambil memegang bagian alisnya yang terluka) bukan saya sengaja. Saya tidak tahu tiba-tiba darah sudah menetes deras,” kata Mukhlis.
Finon Manullang