Rondeaktual.com – Legenda tinju Banyuwangi, Pelni Rompies dikeroyok sejumlah tahanan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 7 Oktober 2020.
Pelni yang ditahan karena kasus perusakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil beberapa waktu lalu itu, mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan oleh tim medis Lembaga Pemasyarakatan setempat.
Dikutip dari Banyuwangi Today, pengeroyokan yang dilakukan oleh sesama tahanan dibenarkan oleh Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Banyuwangi, Ketut Akbar Herry Achyar, saat dihubungi media ini, Kamis (8/10/2020) melalui WhatsApp.
Menurut Akbar, kejadian bermula saat Pelni Rompies diduga melakukan tindakan tidak menyenangkan ke sesama tahanan yang menyebabkan tahanan lainnya mengeroyoknya.
Atas peristiwa tersebut, Lingkar Studi Kerakyatan mendesak perkara pengeroyokan diproses sesuai dengan prosedur hukum yang belaku sehingga bisa membuat efek jera, sekaligus agar tidak memicu konflik bagi tahanan yang lain.
“Pelaku pengeroyokan harus diproses hukum, selain itu juga harus dilakukan isolasi. Bahkan kalau perlu dipindah ke rutan lain,” desak Muhammad Helmi Rosyadi, Ketua Laskar pada Rabu (7/10/2020), sebagaimana rilis yang dia kirimkan pada media.
Pelni Rompies merupakan petinju pro pertama Banyuwangi, Jawa Timur. Beberapa bulan lalu Pelni resmi ditahan Polresta Banyuwangi karena melakukan perusakan fasilitas di kantor Dispenduk Capil Banyuwangi, saat ia hendak mengurus KTP. Ia merasa dipimpong sehingga tidak dapat menahan emosi dan merusak.
Pelni Rompis memulai karir tinju pro di Blambangan Boxing Camp Banyuwangi, sasana tinju pro pertama yang dididirikan oleh almarhum Kol CHB (Purn) FK Sidabalok, pada 1984.
Pelni menjadi bintang tinju pro Banyuwangi dan sering naik ring di GOR Mojopanggung Banyuwangi, bersama bintang tinju lainnya seperti; Sambung, Thomas Americo, Jimmy Sinantan, Julius Zapata.
Pelni bertarung habis-habisan sepanjang 8 ronde di GOR Pulosari Malang, untuk mengalahkan Tejo Arter. Pertandingan berbau kontroversial dan dugaan judi di sekitar ring. Pertarungan seharusnya dimenangkan oleh Tejo Arter.
Pelni mengaku berdarah Minahasa, asal Desa Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, juga pernah dikontrak oleh promotor top Setijadi Laksono untuk menghadapi juara Indonesia kelas bantam yunior Wongso Indrajit dalam salah satu partai utama di Gedung Go Skate Surabaya.
Sementara, Ketua Harian Pertina Banyuwangi, Diro HS sudah mendengar kasus yang dihadapi Pelni Rompies, yang juga pelatih Pertina Banyuwangi.
“Sangat disayangkan kejadian itu terjadi,” kata Diro, dihubungi melalui polselnya. “Kemarin (Kamis, 8/10/2020) kami sudah ke Lapas. Kami bermaksud menjeguk Abang Pelni, karena bagaimanapun beliau adalah senior kami di tinju,” ujar Diro HS.
Diro tidak bisa bertemu Pelni. “Kita hanya bertemu Kepala Lapas, Pak Akbar. Kita disarankan agar jangan bertemu untuk menghindari kemungkinan suasana memanas. Tapi, besok atau lusa, saya akan ke sana lagi. Kami ingin tahu langsung dari Bang Pelni, apa sebenarnya yang terjasdi,” ujar Diro HS.
Diro HS adalah mantan juara Indonesia kelas terbang ringan era tinju masuk televisi. Diro bertinju bersama Mirah Boxing Camp Bali, milik Zainal Tayeb.
Diro, asal Palembang, Sumatera Selatan, menetap di Banyuwangi dan mengurus sasana Mirah Banyuwangi. (rondeaktual.com / finon)