Rondeaktual.com – Petinju pelatnas kelas menengah Mikhael Muskita, 19 tahun, memastikan dirinya bergabung dengan Pelatnas Pra Olympic Mei 2021.
“Beta seng kuliah, focus tinju saja,” kata Maikhel, kelahiran Ambon, Maluku, 11 Januari 2001.
Maikhel adalah tim PON Jawa Barat. Ia lolos Pra PON Ternate 2019. “Sampai semifinal saja. Final tidak main karena harus pergi ke luar mengikuti pertandingan. Semua petinju pelatnas mundur,” ujar Maikhel Muskita.
Selama tidak bergabung dengan pelatnas, ia berlatih di Bandung. “Beta tetap latihan bersama tim pelatda Jabar. Di sana banyak pelatih. Ada pelatih Korea dan pelatih Jabar. Tapi Om Ronny (Sigarlaki) sudah ditarik masuk pelatnas.”
Maikhel Muskita terakhir bertanding untuk Pra Olympic di Amman, Yordania, Maret 2020, ketika era COVID-19 mulai masuk ke mana-mana.
Menghadapi Pra Olympic di Amman. Indonesia mengirim empat petinju; Silpa Lau Ratu (Kalimantan Selatan), Aldoms Sugoro (DKI Jakarta), Lucky Hari (Nusa Tenggara Timur), dan Maikhel Muskita (Jawa Barat). Tidak yang berhasil merebut tiket Olimpiade Tokyo 2021.
Karir tinju Maikhel Muskita mulai terlihat ketika mengikuti kejurnas Junior & Youth di Kupang pada 2017. Dia adalah pemenang medali emas kelas welter ringan.
Di masa pertumbuhannya dan dengan tinggi 180 sentimeter, berat badannya naik terus dan harus bertanding di kelas menengah.
Pada kejurnas elite Lampung 2018, Maikhel adalah peraih medali emas kelas menengah. “Di final mengalahkan Vinky (Montolalu) dari DKI Jakarta,” kata Maikhel Muskita. (rondeaktual.com / finon)