Rondeaktual.com – Legenda tinju Banyuwangi, Drs Pelni Rompies sudah hampir satu bulan ini menghirup udara bebas. Pelni sudah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Banyuwangi, Jawa Timur.
Diberitakan Rondeaktual.com, 12 Oktober 2020, Pelni ditahan karena kasus perusakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Peli merasa dipersulit ketika hendak mengurus KTP sehingga emosi dan merusak pot bunga.
Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banyuwangi, Rabu, 7 Oktober 2020, Pelni dikeroyok sejumlah tahanan. Pelni mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan oleh tim medis Lembaga Pemasyarakatan setempat.
Akhir pekan lalu, Sabtu, 12 Desember 2020, Pelni mengirim gambar, yang menjelaskan keberadaannya di Treman, sudah tidak di LP lagi.
Treman adalah sebuah desa yang indah bersih dan sejuk di Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Treman hanya berjarak beberapa langkah dari Pantai Firdaus di Desa Kema Satu, milik peraih medali perunggu PON 1985, Richard Engkeng.
Hampir seminggu lamanya Pelni Rompies di Treman. Ia mengajak anaknya ziarah ke makam neneknya. Pelni masih turunan tentara Belanda yang tinggal di Treman.
“Proses hukum saya sudah selesai. Saya sekarang ingin tenang. Saya baru beberapa hari ini tiba di Banyuwangi,” kata Pelni Rompies, dihubungi melalui ponselnya, Rabu, 16 Desember 2020.
“Tinju berhenti dulu. Semua petinju Blambangan Banyuwangi sudah saya lepas. Ada yang bertanding di Bali dan Jawa Timur. Ada yang saya suruh kerja. Petinju saya tidak ada yang kleleran,” ujar Pelni Rompies, PNS dan merupakan petinju pro pertama di Banyuwangi.
Pada 1984, Pelni memulai kehidupan tinju pro di bawah bendera Blambangan Boxing Camp Banyuwangi. Sasana tinju tersebut dibangun oleh seorang tentaran asal Sumatera Utara, almarhum Kolonel FK Sidabalok. (finon manullang)