Rondeaktual.com, Tokyo – Darah petarung dalam tubuh Hendra Julio ternyata benar-benar menitis dalam tubuh Ahmad Lahizab. Bagi petinju berusia muda, mental Ahmad sudah sangat bagus. Tampil di hadapan publik tinju Jepang untuk pertama kalinya juga tidak membuat ciut nyalinya. Meskipun harus jatuh-bangun menghadapi Sho Nakazawa, akan tetapi Ahmad Lahizab mampu memberikan perlawanan dengan sangat baik.
Ahmad mampu membuat lebam mata kiri Nakazawa dengan jabstraight-nya yang berkali-kali mengena dengan telak. Nakazawa dan penonton yang hadir di Korakuen Hall mungkin tidak mengira Ahmad bisa memberikan penampilan sebaik itu. Meskipun harus terhenti di ronde ke tiga, namun semua penonton yang menenuhi arena mengapresiasi penampilannya. Semua penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan ketika Ahmad turun dari ring.
ARIEF BLADER KALAH
Di partai lainnya, Arief Blader juga menunjukkan performa yang bagus dalam pertarungannya. Pada ronde pertama Arief terlihat lebih unggul dengan permainan cantiknya. Footwork-nya lincah, bahkan body moving-nya yang aktif membuat Tsuyoshi Tameda sedikit frustasi karena beberapa pukulan kerasnya hanya menerpa angin. Pukulan-pukulan counter dari Arief juga mengena dengan sempurna di wajah Tsuyoshi Tameda hingga membuat mata kanannya memerah.
Namun sayang, pada ronde ke dua, kekurang waspadaan Arief Blader membuat sebuah uppercut kiri Tameda menghunjam telak ulu hatinya dan membuatnya bersujud di tengah ring. Tameda langsung mengangkat kedua tangannya, dia merasa Arief tidak akan mampu bangkit lagi. Namun bukan Arief Blader apabila harus menyerah begitu saja, pada hitungan ke tujuh Arief kembali berdiri untuk melanjutkan pertarungan. Namun pertarungan mulai tidak seimbang, pada akhirnya tiga buah pukulan di rusuknya membuatnya harus kembali tersungkur dan tidak mampu bangkit hingga hitungan ke sepuluh.
Semua penonton salut dengan mental baja yang ditunjukkan oleh petinju-petinju Indonesia yang tampil malam itu. Beberapa penonton di barisan depan berusaha bersalaman dengan Arief Blader ketika dia berjalan untuk kembali ke ruang ganti petinju.
Aryo Sulkhan