Rondeaktual.com – Boy Kelung lahir pada 16 Juli 1960. Boy Kelung meninggal dunia di rumahnya di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, 19 Desember 2020, dalam usia 60.
Semasa hidunya Boy Kelung pernah sebagai:
1. Petinju amatir kelas bantam.
2. Petinju profesional kelas bulu yunior.
3. Pelatih amatir di Pertina DKI Jakarta.
4. Pelatih tinju profesional.
5. Promotor tinju.
PERJALANAN BOY KELUNG
Tahun 1980: Boy Kelung mulai belajar tinju di Panther Boxing Camp Manado, bersama pelatih almarhum Jootje Mada.
Tahun 1984: Boy Kelung mulai bergabung dengan sasana tinju terkenal ketika itu di Jakarta, yaitu Benteng AMI/ASMI Pulomas, Jakarta Timur. Sasana Benteng milik almarhum Benny Tengker.
Di amatir Boy bertanding di kelas bantam dan harus bersaing ketat dengan sejumlah petinju top kelas bantam lainnya yang ada di Benteng AMI/ASMI. Boy sempat mengikuti pertandingan di Bitung, Jakarta, dan kota lainnya.
Pada tahun 1986 Boy Kelung memilih tinju pro. Ia bertanding di kelas bulu yunior. Boy ditangani pelatih Chris Rotinsulu.
Di tinju pro, Boy kelung sempat terikat kontrak untuk kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Nurhuda (Javanoea Malang) di Senayan dengan promotor Tinton Soeprapto 1987, melawan Robby Rahangmetan (Pirih Boxing Camp Surabaya) di Stadion Singaperbangsa Karawang dengan promotor Indragiri 1989, melawan Monod Arema Malang di Stadion 17 Mei Banjarmasin dengan promotor Eddy Rumpoko 1989. Boy Kelung gagal memenangkan partai kejuaraan Indonesia.
Di tinju pro, Boy Kelung dikenal sebagai fighter sejati. Penampilannya selalu memuaskan penonton. Pukulan kananya cukup keras, tetapi dia tidak memiliki dagu yang kuat. Dalam tinju pro, Boy dikenal sebagai seorang dagu kaca.
Setelah menggantungkan sarung tinju, Boy Kelung meneruskan karir kepelatihan. Dia tercatat sebagai pelatih Pertina DKI Jakarta. Beberapa petinju amatir yang ditangani Boy Kelung mencatat sukses merebut gelar juara nasional.
Menjelang tahun 2000 ketika tinju pro Indonesia laris manis bagai kacang goreng di berbagai tayangan televisi, Boy Kelung menjadi pelatih tinju profesional. Boy menangani Juharum Silaban dan Juan Saparipan, yang berhasil diantarnya menjadi juara Indonesia. Ketika itu Boy terikat kontrak panjang dengan Batam View Boxing Camp. Boy hidup selama beberapa tahun di Pulau Batam, Provinsi Kapulauan Riau.
Beberapa tahun sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya, Boy Kelung masih menghadiri pertemuan mantan petinju, yang antara lain dihadiri oleh almarhum Steven Togelang, almarhum Ricky Pontoh, almarhum Arche Unsulangi.
Ketika Indonesia menyelenggarakan Asian Games XVIII/2018, Boy Kelung hampir setiap hari singgah ke arena pertandingan. Dengan senyum khas penuh persahaban, Boy Kelung menyapa rekan-rekannya para mantan petinju.
Itu merupakan pertemuan terakhir Boy Kelung dengan insan tinju yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
Hari ini, Sabtu, 19 Desember 2020, di rumahnya di Manado, sahabat kita Boy Kelung telah mendahului kita untuk selama-lamanya.
Karya besarmu dalam ring tinju Indonesia tak akan lekang oleh waktu.
Selamat jalan kawan. Selamat jalan Bapak Boy Kelung. Semoga mendapat tempat yang indah.
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridayasakti, Jawa Barat.